Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tamu Tak Diundang



Tamu Tak Diundang

2Bo Siqing tertawa ringan.      1

"Bagaimana mungkin aku tidak bisa melihat hal-hal yang dapat kalian lihat? Dia sengaja mengabaikan dan mengasingkanku, lalu sangat baik kepada Kakak Pertama, itu untuk membuat Kakak Pertama merasa bersalah terhadapku… Rencananya berhasil. Karena Kakak Pertama memang merasa sangat bersalah terhadapku, juga sangat baik kepadaku, bahkan hubungan antara saudara kandung pun jarang sebaik ini. Dia melakukannya dengan sangat baik."     

Ji Yan menatap Bo Siqing, "Kenapa semakin aku mendengarnya semakin terasa salah? Kamu mengerti prinsipnya, tapi…"     

"Ini adalah pilihannya, aku menghormati pilihannya." Bo Siqing berkata dengan datar, "Aku tidak menyalahkannya, aku hanya menghormati pilihannya, kalau ini adalah yang diinginkannya, maka aku akan kooperatif dengannya."     

"…" Ji Yan tidak bisa berkata-kata, "Pada akhirnya kamu tetap menyalahkannya!"     

Bo Siqing menggeleng, "Sama sekali tidak. Karena dia memilih untuk mengabaikanku, maka dia tidak berhak campur tangan dalam setiap urusanku. Aku sudah mengatakan tentang Huahua kepada Kakek, Kakek setuju, pendapat orang lain tidak penting."     

"Kamu sudah bilang ke Kakek Bo?" Mata Ji Yan seketika melebar, "Sialan, kamu gila!"     

Bo Siqing melirik Ji Yan, "Tidak masalah, selama tidak seperti kamu."     

"…" Ji Yan hampir melompat, "Kamu harus menyerangku lagi, ya?!"     

Mata Bo Siqing sangat datar, "Aku hanya mengatakan fakta. Ji Yan, kamu pikirkan sendiri dengan jelas, kalau kamu terus seperti ini, dia akan berada dalam bahaya."     

"Aku kenapa?!" Ji Yan memelototi Bo Siqing, "Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya, aku sudah… sudah begini, masih ingin aku bagaimana lagi?"     

Pandangan Bo Siqing beralih dari wajah Ji Yan, suaranya masih acuh tak acuh, "Kamu harus tahu asal usul Kak Mei. Meskipun kemudian ada tindakan dari Kakek Kedua sehingga tidak ada yang berani menyebutkan lagi masa lalunya, tapi bagaimanapun juga, fakta bahwa keluarga Ji tidak pernah menyukainya tidak dapat ditutupi!"     

Wajah Ji Yan memerah, namun dia tidak mampu mengucapkan kata-kata.     

"Kamu tidak mungkin tidak tahu dengan siapa awalnya Kakek Kedua akan dinikahkan." Bo Siqing berkata dengan datar, "Karena dia, Kakek Kedua menolak perjodohan itu. Menolak perjodohan berarti menolak sumber daya yang besar, dan itu hanya bisa ditebus dari sumber daya lain. Akhirnya beban itu bahkan menyebabkan kematian Kakek Kedua, karena Kakek Kedua ingin memperjuangkan kebebasannya, memperjuangkan pernikahan dengannya…"     

Ji Yan mengatupkan bibirnya, tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Bo Siqing menatap Ji Yan, "Meskipun kita semua tahu bahwa kematian Kakek Kedua tidak ada hubungannya dengannya, tapi sangat jelas bahwa Kakek Ji dan Paman Ji tidak berpikir begitu. Di mata mereka, seandainya Kakek Kedua tidak menikah dengan Kak Mei tapi melakukan pernikahan yang sudah diaturkan untuknya, maka dia tidak akan mati…"     

Ji Yan menundukkan kepala, "Tidak ada hubungannya, siapa pun yang pergi tetap akan mati!"     

"Benar." Bo Siqing mengangguk, "Setelah Kakek Kedua meninggal, apa kamu tahu betapa dalamnya kebencian keluarga Ji kepadanya? Kalau bukan karena Kakek Kedua, kamu pikir dia sekarang masih bisa bebas?"     

Wajah Ji Yan sangat kelam.     

"Ji Yan, kalau kamu benar-benar memikirkan kebaikannya, jangan lagi memiliki pikiran apa pun terhadapnya." Bo Siqing berkata, "Bagi keluarga Ji, dia telah menghancurkan Ji Yunzhong yang berada pada puncak karirnya. Seandainya dia menghancurkan lagi kamu yang merupakan satu-satunya cucu keluarga Ji… Kamu pikir keluarga Ji bisa sampai kapan mentolerirnya?"     

Ji Yan tiba-tiba mendongak, matanya yang menatap Bo Siqing benar-benar terkejut.     

"Kamu belajar arsitektur, kamu tidak mengikuti jalur yang telah direncanakan keluarga, keluarga Ji sudah membiarkanmu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan, kamu terus menghindari tanggung jawab sebagai cucu dari keluarga Ji. Mengapa?" Tanya Bo Siqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.