Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Jika Dua Cinta Bertahan Lama



Jika Dua Cinta Bertahan Lama

1Yun Hua tiba-tiba merasa agak sedih.      2

Dia tahu bahwa dia seharusnya tidak boleh picik begini, tapi dia benar-benar sangat sedih.     

Apabila tidak ada penjelasan, maka Yun Hua akan diam-diam mengkhawatirkannya dalam hati, tapi dia tidak akan terlalu sedih dengan kepergiannya, lagipula... dia bukan miliknya.      

Sekarang, semua sudah jelas.     

Sungguh sangat sulit untuk menghadapi kepergiannya lagi, apalagi yang dilakukannya adalah hal-hal yang begitu berbahaya...     

Bo Siqing menatapnya, mengulurkan tangan dengan tidak berdaya dan menekannya ke mulut Yun Hua yang cemberut, "Seperti babi kecil."     

"Kamu yang seperti babi!" Yun Hua memelototinya.     

Bo Siqing mengaitkan bibirnya, tidak tahan untuk menghela napas, "Jadi, cinta bertahan lama, semangat kepahlawanan singkat. Dulu yang paling kusukai adalah pergi bekerja, aku sangat ingin bekerja kapan saja sepanjang tahun... Sekarang, aku jadi agak malas."     

Yun Hua mengerjapkan mata, "Benarkah?"     

"Menurutmu?" Dia menggenggam tangan Yun Hua lagi dan mencubit ujung jarinya, lalu terdiam sejenak sebelum berkata, "Setelah mengantar kalian kembali ke Kota Jiangxi, aku harus pergi."     

"Cepat sekali!" Yun Hua tidak dapat menahan kekagetannya, "Lukamu bahkan belum sembuh!"     

"Sudah dua bulan, sudah waktunya..." Setelah berkata seperti itu, Bo Siqing tiba-tiba mengubah nadanya, "Tidak apa-apa, aku akan berhati-hati. Pekerjaan kali ini mungkin akan memakan waktu lebih lama, tapi tidak berbahaya, kamu tidak perlu khawatir."     

Yun Hua menggigit bibirnya, ragu-ragu sesaat sebelum mulai bertanya, "Lalu... Apakah bisa dihubungi selama bekerja?"     

Baru saja mengatakannya, dia langsung menggeleng, "Mestinya tidak bisa, di alam liar sinyalnya buruk. Perusahaan juga menuntut kerahasiaan. Kamu juga tidak perlu mengkhawatirkanku, fokus saja melakukan pekerjaanmu. Aku menunggumu pulang."     

"Baik." Bo Siqing mengaitkan bibirnya, ada sedikit ketidakrelaan dan kepasrahan di sorot matanya, "Untuk kepergian kali ini, aku bisa berpamitan denganmu."     

Ya, kali ini masih bisa berpamitan saja sudah sangat bagus.     

Berdasarkan karakteristik tugasnya, dia sangat mungkin langsung pergi begitu saja tanpa bisa berpamitan sama sekali.     

Memikirkannya saja sudah terasa sangat menyedihkan.     

Dan perpisahan seperti ini kelak masih akan ada banyak lagi...     

Pesawat mendarat di Kota Jiang. Rong Jing telah menunggu lebih dari satu jam.     

Yun Hua yang semula sudah tidak sabar untuk mendiskusikan beberapa detail dengan Rong Jing pun saat ini sudah benar-benar kehilangan minat.      

Mereka kembali ke Kota Jiangxi dari Kota Jiang dengan dua mobil. Jiang Huanqing yang mendengar bahwa Bo Siqing akan segera pergi sepertinya juga merasa agak tidak berdaya. Dia menghela napas dan mencari alasan, berkata tidak ingin terlalu berisik, jadi dia ikut dengan mobil Rong Jing.     

Dalam mobil, selain sopir hanya ada Yun Hua dan Bo Siqing.     

Bo Siqing berkata kepada Jiang Huanqing dengan sangat bersungguh-sungguh, "Terima kasih, Bibi."     

Yun Hua merasa sangat malu...     

Namun, Ibunya benar-benar memegang kata-katanya, sangat berpikiran terbuka!     

Perjalanan mobil dari Kota Jiang ke Kota Jiangxi membutuhkan waktu tiga jam. Tetapi Yun Hua tetap tidak dapat bergembira.     

Satu tangan Bo Siqing merangkul pundaknya, membawa Yun Hua bersandar di bahunya. Tangan lainnya menggenggam tangan Yun Hua, dagunya mengusap lembut puncak kepala Yun Hua.     

Keduanya tidak berbicara dan hanya menikmati ketenangan saat ini.     

Hati Yun Hua benar-benar resah. Ini pertama kalinya dia merasa begitu khawatir. Bo Siqing bahkan belum pergi, namun dia sudah mulai merindukannya!     

Semakin memikirkannya semakin membuatnya sedih. Dia tahu bahwa dirinya tidak seharusnya mengusiknya seperti itu. Lagipula hal yang akan dilakukan Bo Siqing jauh lebih penting daripada berpacaran dengannya di sini.     

Tapi, dia tetap sedih, tidak bisa!     

Ketika dua cinta bertahan lama, maka tidak perlu bersama sepanjang waktu.     

Yun Hua merasa bahwa orang yang berkata seperti ini justru tidak bisa bersama sepanjang waktu, maka dia pun sengaja menipu dirinya sendiri!     

Bagaimana mungkin tidak ingin bersama sepanjang waktu!     

Yun Hua tiba-tiba menoleh dan meraih tangan Bo Siqing yang berada di pundaknya, lalu menggigitnya dengan keras!     

Dia menggigitnya dengan kekuatan besar, tetapi hanya ada bekas gigitan yang dangkal.     

Gigitan itu tidak menyakitkan Bo Siqing, sebaliknya malah membuat air matanya mengalir...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.