Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kebenaran Tiga Tahun yang Lalu (2)



Kebenaran Tiga Tahun yang Lalu (2)

3Sekujur tubuh Hua Chong menjadi kaku.      3

Dia memandang Gu Huaiyi dengan semacam tatapan yang aneh.     

Setelah beberapa saat, barulah dia berkata dengan susah payah, "Ada banyak hal misterius di dunia ini, misalnya master fengshui itu, misalnya... misalnya bejana hartaku itu..."     

"Hm?"     

"Tidak, tidak, tidak, Kapten Gu, bukan itu maksudku. Tapi... mau tidak mau harus diakui, setelah ada bejana harta itu, semua popularitasku yang hilang kembali lagi... Dulu aku pernah mendengar bahwa tumbal manusia memang sangat manjur... Aduh bukan itu maksudku. Aku, aku... maksudku adalah bahwa benar-benar ada hal mistis semacam itu... tidak bisa sepenuhnya dipercaya, tapi juga tidak bisa untuk tidak memercayainya!"     

Hua Chong berbicara dengan kacau.     

Sudut mata Gu Huaiyi sedikit berkedut. Dia selalu tahu bahwa Hua Chong adalah seorang yang sangat percaya dengan takhayul, apalagi setelah master fengshui itu merombak fengshui-nya dan membuat bisnisnya membaik, Hua Chong semakin percaya takhayul, bahkan namanya pun diubah!     

Karena alasan inilah Gu Huaiyi berpikir untuk melakukan trik ini agar bisa membuat Hua Chong berbicara.     

Benar saja, Hua Chong pun panik.     

"Kapten Gu, Kapten Gu, bolehkah aku menelepon? Aku... aku akan mencari orang untuk merubah nasibku dulu dan menyingkirkan kesialanku... Oh tidak, aku akan mencari seseorang yang bisa melakukan upacara untuk ketenangan Zhang Xinlu. Aku tidak punya hutang dengannya, dia tidak bisa begitu saja datang kepadaku, kan?" Hua Chong berkata dengan kacau.     

"Siapa yang punya hutang dengannya?" Gu Huaiyi mengangkat alisnya.     

"Kapten Gu, Anda bercanda, ya, tentu saja... tentu saja Yan Hongbin dan Kong Yuanjie." Kata Hua Chong.     

"Mengapa?"     

"..." Sudut mulut Hua Chong berkedut, lalu berkata dengan nada mengejek, "Kapten Gu, Anda sedang berpura-pura bodoh denganku. Yang terjadi tiga tahun lalu adalah perselisihan antara Zhang Xinlu dengan Yan Hongbin serta Kong Yuanjie, apa hubungannya denganku..."     

"Aku tidak tahu ada permasalahan apa dengan mereka tiga tahun yang lalu. Aku hanya tahu bahwa Zhang Xinlu bunuh diri dengan melompat dari atap barmu, Yan Hongbin juga bunuh diri dengan melompat dari gedung di lokasi yang sama saat itu. Di lantai dansa klubmu juga ada orang mati yang dijadikan sebagai tumbal..." Gu Huaiyi mengaitkan bibirnya, "Hua Chong, menurutmu apakah media akan tertarik dengan berita ini? Apakah orang-orang yang bersenang-senang di tempatmu itu juga akan tertarik?"     

Raut wajah Hua Chong pun langsung berubah total.     

"Kapten Gu, Kapten Gu, kita bicara baik-baik. Anda lihat aku begitu kooperatif dengan pekerjaanmu, bukan? Anda tidak bisa... Anda tidak bisa mendesakku ke jalan buntu..." Terdengar dari suaranya kalau Hua Chong sangat berkecil hati, "Kapten Gu, aku tidak pernah suka merepotkan kalian, aku berusaha menyelesaikan banyak permasalahan sendiri dan semampuku. Setiap kali mengobrol dengan pamanku, aku juga selalu mengatakan betapa bagusnya kota S kita ini..."     

"Oke, Hua Chong, aku hanya menanyakan sesuatu kepadamu, kamu tidak perlu menyebutkan pamanmu." Gu Huaiyi tertawa sinis.     

"Tanyakan saja, Kapten Gu, aku jamin akan mengatakan semua yang kuketahui! Aku pasti akan bekerja sama dengan Anda!"     

Tujuan Gu Huaiyi tercapai, dia pun tidak lagi berpura-pura dan langsung berkata, "Tiga tahun yang lalu, apakah Xia Qinyan disakiti oleh Yan Hongbin dan Kong Yuanjie di barmu?"     

Sudut bibir Hua Chong berkedut. Awalnya dia masih ingin bermain retorika, tetapi melihat ekspresi Gu Huaiyi, dia pun agak malu, "Kapten Gu, masalah ini sudah lama, kenapa masih membahasnya lagi sekarang..."     

"Masa kamu tidak ingin tahu, apakah sebenarnya kematian Yan Hongbin dan penyerangan Kong Yuanjie ada hubungannya atau tidak dengan Zhang Xinlu? Apa kamu tidak berpikir bahwa semua ini terlalu kebetulan?"     

"Ya..."     

"Jawab baik-baik pertanyaanku." Gu Huaiyi menatap Hua Chong, "Sebaiknya kamu berdoa bahwa semua ini hanya sebuah kecelakaan. Kalau tidak, tidak peduli apakah itu hantu Zhang Xinlu yang datang untuk membalas dendam, atau orang lain yang membalaskan dendam untuknya... kamu, Hua Chong, tidak akan pernah bisa melarikan diri!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.