Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Penculikan dan Perdagangan Manusia



Penculikan dan Perdagangan Manusia

0"Kalian sudah datang. Biar kuperkenalkan, ini adalah Kepala Panti Li." Gu Huaiyi mulai berbicara.      1

Yun Hua dan Bo Siqing berjalan mendekat dan menganggukkan kepala.     

Kepala Panti Li menangis tanpa bisa ditenangkan sama sekali.     

Gu Huaiyi menghela napas dan berkata kepada kepada anak laki-laki berkulit putih di sampingnya itu, "Shen Yang, tolong kamu antar pulang Kepala Panti Li dulu. Kalau ada sesuatu, aku akan..."     

"Kapten Gu, kalau ada sesuatu, Anda langsung telepon aku saja." Laki-laki berwajah halus itu berkata dengan suara lembut. Ketika dia mendongakkan kepala, matanya sangat jernih, bersih tanpa noda. Menatap matanya seakan-akan dapat melihat jiwa paling murni yang ada di dunia.     

"Baiklah."     

Gu Huaiyi mengangguk dan mengantarkan sendiri Shen Yang dan Kepala Panti Li keluar.     

Begitu kembali, Gu Huaiyi langsung berkata, "Siap-siap untuk menginterogasi Hua Chong. Kalian bisa melihatnya lihat dari luar."     

Bo Siqing mengangguk.     

Tetapi Yun Hua bertanya, "Siapa laki-laki tadi?"     

"Oh, maksudmu Shen Yang? Dia adalah putra Kepala Panti Li, setelah menyelesaikan sekolah SMP, dia dikirim Kepala Panti Li untuk belajar di luar negeri. Sekarang dia adalah mahasiswa top di Harvard. Saat ini di luar negeri kan sedang libur Natal dan Tahun Baru. Kenapa? Kamu sangat penasaran terhadapnya? Hehe, Wajah Shen Yang ini memang disukai para gadis." Gu Huaiyi berkata sambil tertawa.     

Yun Hua tidak bisa berkata-kata.     

Melihat Bo Siqing juga sedang menatapnya, entah kenapa Yun Hua pun cepat-cepat berkata, "Aku tidak suka tipe yang seperti dia."     

"Oh? Lalu kamu suka yang seperti apa?" Gu Huaiyi segera bertanya.     

Yun Hua menggertakkan giginya, "Mengapa aku harus memberitahumu? Pokoknya juga bukan tipe seperti kamu ini, Paman."     

"Hei hei, ya sudah kalau tidak mau mengatakannya. Gadis-gadis jaman sekarang, pikirannya terlalu banyak..."     

...     

Ruang interogasi.     

"Siapa yang memberimu ide untuk membuat bejana harta seperti itu?" Tanya Gu Huaiyi.     

Hua Chong yang sudah tidak tidur semalaman sangat kelelahan, "Kapten Gu, kami pebisnis memerhatikan hal seperti ini. Sesekali saat makan dengan sekelompok teman, entah siapa... oh, Kak Yan Hongbin, Kak Yan berkata bagaimana kalau mencari seorang ahli Fengshui untuk melihat-lihat? Kemudian dia memperkenalkanku dengan seorang master Fengshui yang sangat terkenal dari Hong Kong. Master itu berkata kalau di klubku selalu terjadi masalah yang berarti tidak mendatangkan kekayaan. Jadi sebaiknya membuat sebuah bejana harta."     

Hua Chong berkata dengan kesal, "Aku menghabiskan 1.88 juta yuan untuk mendatangkan bejana harta ini. Siapa yang tahu... siapa orang gila yang bisa tahu bahwa di dalamnya tersembunyi... tersembunyi benda semacam itu..."     

Hua Chong tampaknya seperti tidak berbohong.     

Gu Huaiyi menatapnya selama beberapa saat lalu tertawa sinis, "Berikan nomor kontak master Fengshui itu."     

Hua Chong mengatakan sebaris nomor, "Master itu biasanya sangat sibuk, belum tentu dia ada di dalam negeri."     

"Kamu tidak perlu khawatir tentang itu." Gu Huaiyi bersandar di kursi sambil menyilangkan kedua kakinya, tangannya memutar-mutar pena.     

Sikapnya itu membuat Hua Chong bingung serta gelisah, "Kapten Gu, aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Aku hanya ingin mengubah nasib, mana aku tahu... mana aku tahu kalau ternyata di dalamnya ada benda seperti itu! Sialan!"     

Gu Huaiyi mengaitkan bibirnya, "Waktu master Fengshui itu membuatkan bejana harta untukmu, apa yang dia katakan?"     

Hua Chong berpikir dengan cermat, tiba-tiba ekspresinya berubah. Dia ragu-ragu sejenak sebelum mulai berkata, "Master itu berkata... kalau ingin mengumpulkan harta, tentu saja harus ada persembahan untuk Dewa Kekayaan. Aku berpikir itu adalah spesialisasi dalam industri seni, mana aku tahu persembahan seperti apa yang diinginkan? Semua kupercayakan kepada master itu. Untuk persembahan itu aku bahkan menambah 880.000 ekstra... Brengsek, ternyata persembahan yang dimaksud oleh master itu adalah manusia!"     

Gu Huaiyi menatap Hua Chong untuk beberapa saat, tiba-tiba dia mengalihkan topik, "Oh ya Hua Chong, apa kamu masih ingat dengan kasus Zhang Xinlu tiga tahun yang lalu? Hari ini aku tiba-tiba ingat, tempat Yan Hongbin melompat dari gedung kemarin sepertinya hampir benar-benar sama dengan tempat Zhang Xinlu melompat dari gedung tiga tahun yang lalu! Menurutmu apa ini kebetulan? Ada orang yang bahkan berpikir bahwa Zhang Xinlu datang kembali untuk balas dendam..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.