Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tempat Kejadian Perkara



Tempat Kejadian Perkara

3Semua orang di sana adalah orang yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini.      1

Terutama rekan-rekan dari bagian forensik, mayat berbentuk aneh seperti apa yang belum pernah mereka lihat sebelumnya?     

Tetapi ini benar-benar pertama kalinya mereka melihat sesuatu yang begitu aneh dan kejam seperti yang ada di depan mata mereka saat ini.     

"Dia dikuliti... hidup-hidup."     

Suara Yun Hua sangat lirih.     

Namun dalam sekejap, hal itu membuat semua orang menjadi ngeri.     

Gu Huaiyi menatap Yun Hua seperti melihat hantu.     

Dan dokter forensik Zhao yang sedang sibuk bekerja dengan sarung tangan juga berkata tanpa mengangkat kepala, "Benar. Itu dapat mencegah terjadinya rigor mortis, juga dapat mempertahankan elastisitas otot dan membran sebanyak mungkin..."     

Beberapa polisi yang semula berdiri di depan bahkan tidak bisa menahan diri untuk mundur beberapa langkah, bulu kuduk mereka pun ikut berdiri.     

Gu Huaiyi berjingkrak beberapa kali sambil mengibaskan lengannya, seakan ingin membuang rasa merinding yang ada di sekujur tubuhnya, "Aduh, sial, sial, aku..."     

"Kapten Gu, selera Anda berat sekali." Seorang polisi muda di sampingnya mengejek dengan suara rendah.     

"Pergi sana, ayo kerja! Bawa... bawa Hua Chong idiot itu ke sini. Brengsek." Gu Huaiyi menepak belakang kepala polisi muda itu.     

Polisi muda itu bergegas berlari keluar sambil memegangi kepalanya, "Iya, iya, aku tahu."     

Yun Hua berdiri di samping, menatap seorang mayat wanita yang secara bertahap dan perlahan dikembalikan utuh agar kembali berbentuk manusia oleh dokter forensik...     

Bo Siqing mengulurkan tangan dan meraih rambut kuncir kuda Yun Hua lalu menariknya dengan lembut, "Ayo pergi, serahkan semua yang di sini pada mereka."     

Yun Hua menoleh dengan agak linglung dan memandang Bo Siqing.     

Beberapa saat kemudian, dia menggelengkan kepalanya perlahan, "Dia tidak ingin aku pergi."     

"..." Gu Huaiyi menoleh dengan cepat dan menatap Yun Hua seperti melihat hantu, lalu merendahkan suaranya, "Apa katamu?"     

Yun Hua melihat Gu Huaiyi dengan serius, "Dia berkata kalau dia tidak ingin aku pergi."     

Tubuh Gu Huaiyi langsung gemetar, dia pun cepat-cepat bersembunyi di belakang Bo Siqing, "Sialan, Tuan Muda Kedua Bo, gadis kecilmu ini sungguh berbakat dalam menceritakan kisah hantu!"     

Bo Siqing tidak menghiraukan Gu Huaiyi yang jelas-jelas terlihat tertekan.     

Gu Huaiyi ini adalah orang yang banyak bicara omong kosong ketika berada dalam tekanan, dan juga sangat rentan untuk mengumpat.     

Dia menatap Yun Hua dan bertanya dengan suara pelan, "Kamu yakin?"     

"Ya." Yun Hua mengangguk ringan. Hatinya terasa sangat tidak nyaman. Tidak peduli siapa pun wanita ini, tidak seharusnya dia menanggung penderitaan seperti itu.     

Bo Siqing mengatakan bahwa dirinya adalah pemburu, itu bagus. Yun Hua bersedia membantu wanita ini untuk menemukan siapa pembunuhnya, atau menemukan petunjuk supaya ketakutan, kemarahan, dan keputusasaannya dapat menghilang, agar jiwanya dapat beristirahat dengan tenang.     

Adapun apa yang barusan dia katakan, ya, dia berbohong kepada Gu Huaiyi.     

Bukannya wanita ini tidak ingin dia pergi.     

Tetapi Yun Hua merasa bahwa dia tidak ingin pergi dari tempat ini!     

"Kapten Gu, aku merasa kalau wanita ini agak familiar." Seorang gadis berwajah oval yang berdiri di sampingnya berbicara. Gadis itu berambut pendek, bermata besar, tingginya maksimal 1,6 meter. Dia terlihat mungil dalam seragam polisi.     

"Hm?" Gu Huaiyi mengangkat alisnya, "Familiar?"     

"Ya, tapi untuk saat ini aku tidak dapat mengingat siapa dia." Gadis itu mengerutkan bibirnya.     

Mendengarnya, Gu Huaiyi pun berjongkok dan melihat dengan seksama kepala manusia yang halus itu.     

Riasan wanita itu sangat elok, tetapi juga terlalu tebal.     

Seperti yang diketahui semua orang, seseorang bisa terlihat sangat berbeda ketika memakai riasan tebal atau pun riasan yang tipis.     

Sebenarnya Gu Huaiyi dari tadi belum melihat wajah wanita ini dengan teliti. Sekarang, ketika mendengar perkataan anak buahnya itu, barulah dia menatapnya dengan seksama.     

Beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari-cari sesuatu di album foto.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.