Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Siapa yang Berani Membongkar Tambang Emasku!



Siapa yang Berani Membongkar Tambang Emasku!

0Wajah Gu Huaiyi juga benar-benar masam.     
1

Dia menatap Hua Chong, "Hua Chong, tenanglah sedikit, kami akan mengambil peralatan untuk memeriksanya dulu, kalau benar tidak ada apa-apa di dalamnya, siapa pun tidak akan lagi menyentuhnya. Tapi kalau ada sesuatu di dalamnya... kamu mati pun sia-sia rasanya."      

Hua Chong meraung keras, "Ini adalah tambang emasku, ada apa di dalamnya? Tentu saja harta karun! Guru sudah bilang kalau tidak boleh menyentuhnya, siapa pun tidak boleh sembarangan menyentuhnya, begitu disentuh, semua kekayaanku akan bocor!"     

"Ini hanya dideteksi dengan menggunakan alat. Hua Chong, kalau kamu tidak membiarkan kami memeriksanya, itu seolah menunjukkan bahwa di dalamnya benar-benar ada barang terlarang? Kamu merasa bersalah, kan!"     

Gu Huaiyi berkata sambil memicingkan mata, "Patuh dan bekerja samalah dengan kami untuk mendeteksinya dengan alat, setelah itu bukankah hasilnya bisa diketahui?"     

Hua Chong ragu-ragu sejenak, tapi akhirnya dia turun dan menyimpan pisaunya.     

Gu Huaiyi melambaikan tangannya, tak lama kemudian ada orang yang datang dan menahan Hua Chong, mencegahnya agar tidak mengamuk lagi.     

Ketika Hua Chong ditahan, dia melawan sambil berteriak, "Gu Huaiyi, kalau kau berani sembarangan menyentuh tambang emasku, aku tidak akan melepaskanmu!"     

Gu Huaiyi tidak menghiraukannya, dia mengulurkan tangan memanggil ahli forensik untuk datang dan melakukan pemeriksaan dengan alat deteksi.     

Detektor ini dapat menembus bagian dinding, tetapi kalau di dalamnya ada rangka baja, maka itu akan sulit ditembus. Tapi tidak apa-apa, selama bisa memeriksanya dengan kasaran saja sudah cukup.     

Orang-orang dari ahli forensik maju dengan membawa alat untuk mendeteksi.     

"Kapten Gu, di dalam ada pilar ini ada plat baja tebal yang mengelilinginya, sinar X tidak dapat menembusnya." Seorang rekan kerjanya berkata.      

Alis Gu Huaiyi pun berkerut.     

Pada saat ini, Bo Siqing masuk dengan membawa Yun Hua.     

Gu Huaiyi bergegas mendekat dan berkata dengan merendahkan suaranya, "Detektor tidak dapat mendeteksi apa pun sekarang, di dalamnya ada plat baja!"     

"Jadi?"     

"Jadi memang harus benar-benar menghancurkan benda ini?" Gu Huayi agak berat untuk berkata-kata, "Kalau sampai terlanjur menghancurkan benda ini, tapi di dalamnya tidak ada apa-apa... Haha... Tuan Muda Kedua Bo, jangan harap bisa melihat Hua Chong yang biasanya tampak licik dan mudah digertak saja, di atasnya pasti masih ada orang lain lagi. Kalau benar-benar menindasnya tanpa dasar... masalah ini akan jadi sangat merepotkan."     

Tidak ada perubahan pada ekspresi Bo Siqing, "Bongkar."     

Dia hanya mengucapkan kata "bongkar" satu kali saja.     

Gu Huaiyi benar-benar tidak berdaya terhadap perintah Bo Siqing, apa orang ini tidak tahu apa itu ketegangan? Bagaimana kalau sampai salah bongkar? Bagaimana?     

Ini adalah "tambang emas" yang dibangun dengan dasar Fengshui. Ini bukan sesuatu yang bisa beres dengan membangunnya kembali apabila salah bongkar!      

"Aku tidak punya waktu untuk mengoceh denganmu." Bo Siqing mengernyit.     

Sudut mulut Gu Huaiyi berkedut, dia sangat kebingungan.     

Melihat hal ini, Yun Hua ragu-ragu sejenak, "Biarkan aku melihatnya lagi sebentar."     

Dia lalu berjalan maju untuk memeriksanya kembali. Tadinya begitu banyak orang di lantai dansa, bisa jadi dia merasakan hal yang salah?     

Yun Hua melangkah maju lagi, dan dengan hati-hati mengulurkan tangan dan menempelkannya pada pilar piala itu.     

Seketika, emosi gelap yang tak terhitung jumlahnya datang menyerbu.     

Yun Hua cepat-cepat melepaskan tangannya dan mundur beberapa langkah, wajahnya sangat pucat.     

Bo Siqing yang sudah bersiap-siap sebelumnya pun merangkul bahunya, lalu menepuk-nepuk lembut punggungnya.     

Yun Hua menarik napas dalam. Dia tidak mengatakan apa pun dan hanya melirik Bo Siqing.     

Selain Bo Siqing, mungkin tidak ada orang yang dapat memahami tatapannya.     

Bo Siqing memejamkan mata, sedetik kemudian dia memandang Gu Huaiyi lagi, suaranya sangat dingin, "Bongkar, langsung, segera!"     

Gu Huaiyi tidak memahami emosi Yun Hua, tapi dia dapat memahami emosi Bo Siqing.     

Dengan cepat dia berubah menjadi serius lalu melambaikan tangan kepada anak buahnya, "Ke sini, bongkar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.