Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Gadis Kecil Tuan Muda Kedua Bo Benar-Benar Garang!



Gadis Kecil Tuan Muda Kedua Bo Benar-Benar Garang!

0"Gu Huaiyi, kau gila!"      2

Hua Chong yang ditahan oleh beberapa penjaga keamanan seketika memberontak, dia terus melawan sambil mengumpat!     

Gu Huaiyi pura-pura tidak mendengarnya dan melanjutkan instruksinya untuk segera mulai bekerja guna membongkar pilar piala itu.     

"Gu Huayi, kau tunggu saja, kalau tidak bisa membunuhmu maka aku bukan lagi marga Hua!"     

"Gu Huaiyi, aku menghargaimu, tapi apa kau benar-benar menganggapku semudah itu untuk ditindas?! Dasar gila, cepat hentikan, hentikan!"     

"Gu Huaiyi, akan kubunuh kau!"     

...     

Hua Chong benar-benar seperti orang gila, dia memberontak dan berteriak tak karuan dengan mata yang merah.     

Gu Huaiyi seperti tidak mendengarnya sama sekali, namun alis Bo Siqing berkerut dan dia langsung menoleh ke arah Hua Chong, "Berisik."     

Hanya satu kata.     

Hua Chong yang bahkan memberontak dan berteriak sampai tidak dapat ditenangkan oleh beberapa orang petugas keamanan itu pun kini tiba-tiba diam.     

Tetapi hanya terdiam satu detik saja.     

"Sialan, siapa lagi kau?! Kau yang bilang mau membongkar tambang emasku? Dasar gila! Percaya atau tidak, aku akan mencari orang untuk menghabisimu, apa kau tahu siapa kakek Chong-mu ini, hah?! Aku...."     

"Lempar keluar!" Mana berani Gu Huaiyi membiarkan Hua Chong terus berada di sini. Kalau dia benar-benar membuat marah tuan yang ada di depannya ini, bahkan Gu Huaiyi pun akan berduka cita untuk dirinya sendiri!     

Tetapi perlawanan Hua Chong terlalu kuat. Melihat Gu Huaiyi sepertinya sangat menghormati Bo Siqing, dia pun langsung mengarahkan bidikannya pada Bo Siqing.     

"Kau orang gila dari mana? Apa Kakek Chong perlu mengajarimu baik-baik, agar kau belajar bagaimana melayani dengan baik..."     

Buk!     

"..." Perut Hua Chong tiba-tiba dipukul. Hua Chong pun langsung meringkuk kesakitan tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Dua petugas keamanan yang menahan Hua Chong pun terkejut.     

Gu Huaiyi juga terkejut.     

Bo Siqing juga sesaat tertegun, lalu menatap Yun Hua dengan sorot mata membara.     

Yun Hua diam-diam menarik napas dan mengibas-ngibaskan tinjunya, "Sial, pukulanku tidak tepat sasaran!"     

Awalnya dia mau meninju perut Hua Chong, tapi malah mengenai tulang rusuknya...     

Tadi kekuatan pukulannya terlalu keras. Setelah dia mengepalkan tinjunya, tulang di tangannya yang menonjol itu justru menghantam tulang rusuk Hua Chong...     

Sakit sekali!     

Tapi saat ini Yun Hua juga malu untuk menggosok tangannya...     

"Sini." Bo Siqing tiba-tiba berbicara.     

Yun Hua yang memukul orang secara impulsif itu pun sedikit merasa bersalah dan mulai gentar.     

Apa tadi dia terlalu garang?     

Yun Hua menggembungkan pipinya dan mengedipkan mata, berusaha membuat dirinya tampak lebih polos.     

Melihat gadis itu berdiri diam, Bo Siqing pun berjalan menghampirinya.     

Hati Yun Hua gelisah saat melihat Bo Siqing yang semakin lama semakin mendekat.     

Sebelum dia selesai berpikir akan berkata apa, pria itu tiba-tiba sudah sampai di depannya.     

Dia mengulurkan tangan dan meraih tangan Yun Hua yang tadi meninju Ah Chong. Jari-jarinya yang panjang meremas tangannya dan memijat lembut tulang jarinya, "Sakit?"     

"..." Yun Hua hanya diam dan menganggukkan kepala, dengan menunjukkan sorot mata yang sangat polos.     

"Lain kali pukul dengan pukulan yang lebih akurat." Bo Siqing berkata datar.     

"Oh."     

Gu Huaiyi mendengus, "Aduh, gadis kecilmu ini benar-benar garang! Hahaha, pukulan yang bagus, hebat sekali! Tidak sia-sia menjadi gadis kecil Tuan Muda Kedua Bo, hahaha..."     

Bo Siqing melirik Gu Huaiyi yang tertawa berlebihan, "Bongkar."     

"Baik, baik, baik. Bongkar, segera bongkar. Kalian bawa dia keluar, tahan dulu dia di mobil." Gu Huaiyi memberi instruksi, "Dan kalian, beberapa orang lainnya, cepat bongkar, ayo cepat!"     

"Hati-hati dengan benda di dalamnya!" Yun Hua berkata dengan suara rendah. Suaranya terlalu kecil, sangat kecil hingga Gu Huaiyi tidak bisa mendengarnya.     

Bo Siqing langsung memandang Gu Huaiyi dan berkata, "Bongkar sedikit demi sedikit dari luar, usahakan agar barang bukti tetap utuh."     

"Mengerti. Tenang saja, kami sudah terbiasa dengan pekerjaan ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.