Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Betapa Beruntungnya Aku Bisa Bertemu Dengan Kalian



Betapa Beruntungnya Aku Bisa Bertemu Dengan Kalian

0Han Fangzhou yang mengantar mereka pulang. Saat mengantar mereka sampai di depan pintu kompleks, Yun Hua berkata, "Sampai di sini saja, sudah selarut ini, kamu juga cepatlah pulang. Kalau terlalu malam Nuonuo dan bibi juga akan cemas."     
0

"Ya." Han Fangzhou mengangguk, "Kalian masuklah, aku akan pergi."     

"Baik, hati-hati di jalan." Yun Hua tersenyum lalu memasuki kompleks bersama Shen Shiying.     

Han Fangzhou berdiri di tempatnya sambil menatap sosok Yun Hua sampai benar-benar lenyap. Tangannya yang diletakkan di dalam saku mengusap lembut saputangan basah itu.     

Beberapa saat kemudian, dia mendongak, memandang sekilas langit berbintang yang cerah, hatinya pun menegang...     

Dalam perjalanan pulang, Yun Hua terus tidak berbicara. Dia memeluk kartu ulang tahun dari teman-teman kelas 2-15 seperti menggendong bayi sambil tersenyum bodoh.     

Shen Shiying memeluk lengan Yun Hua erat-erat sambil berkata dengan suara pelan, "Huahua, betapa senangnya mereka bertemu denganmu. Betapa senangnya juga aku bisa bertemu denganmu!"     

Yun Hua tidak bisa menahan senyumannya, "Shiying, mungkin kamu tidak akan percaya kalau aku mengatakannya. Bagiku, bertemu dengan kalian adalah hal terbaik dalam hidupku! Kalian semua tidak dapat membayangkannya, betapa beruntungnya aku bisa bertemu dengan kalian!"     

.....     

Ketika sampai di rumah dan membuka pintu, meja dipenuhi dengan hidangan.     

Jiang Huanqing, Zhou Hailan, Chu Yu, juga... Bo Siqing!     

"Akhirnya pulang." Zhou Hailan tersenyum, "Huahua benar-benar terlalu populer!"     

"Benar, anak ini sendiri melupakan tentang ulang tahunnya. Awalnya aku ingin mengatakannya, tapi teman-teman sekelasnya menemuiku beberapa hari lebih awal dan berkata kalau hari ini mereka ingin memberinya kejutan..." Jiang Huanqing tidak dapat menahan senyumnya, "Bagaimana? Apakah kamu bergaul baik dengan teman-teman sekelas?"     

Yun Hua cemberut, namun akhirnya dia tidak dapat menahan senyumnya, "Tentu saja baik, semuanya menyukaiku, tentu saja baik!"     

"Anak ini, terlalu narsis." Jiang Huanqing juga tidak bisa menahan tawa.     

"Cepat duduk, sudah lapar, 'kan? Anak ini, bahkan tidak makan dulu sebelum pergi!"     

"Awalnya tidak lapar, tapi karena Mama berkata begitu, aku benar-benar merasa lapar." Yun Hua duduk dengan Bo Siqing di sebelah kirinya dan Shen Shiying di sebelah kanannya.     

"Setelah hari ini kamu akan berumur 14 tahun, sudah menjadi gadis dewasa!" Mata Jiang Huanqing agak berkabut, "Menurut cara dari kampung halaman kita, umurmu menurut kalender tradisional sudah 15, bisa dibilang sudah 15 tahun! Benar-benar sudah besar..."     

Mengenang kembali segala sesuatu di masa lalu, Jiang Huanqing benar-benar tidak dapat mengendalikan emosinya.     

"Bibi, apa sekarang Bibi merasa seperti memiliki seorang anak gadis yang telah dewasa?" Bo Siqing tersenyum kecil, "Aku bersulang untuk Bibi, tanpa Bibi, maka tidak akan ada gadis seperti Huahua ini."     

Jiang Huanqing minum segelas anggur sambil menangis.     

Tapi Yun Hua tidak bisa menahan diri dan memelototi Bo Siqing. Orang ini... apa maksudnya?!     

Dia tumbuh dengan baik atau tidak, dia juga seharusnya berterima kasih kepada ibunya, apa Bo Siqing perlu melakukannya untuknya?!     

Jiang Huanqing minum banyak.     

Zhou Hailan dan Shen Shiying membantu Yun Hua membawa Jiang Huanqing ke kamar.     

"Huahua, bagaimana kalau malam ini aku menemanimu? Jika Bibi mau muntah, aku bisa membantumu." Shen Shiying berkata dengan suara rendah.     

"Tidak perlu, mama sebenarnya tidak minum terlalu banyak, dia bukan mabuk karena anggur, tapi dia sendiri yang ingin mabuk. Biarkan dia beristirahat dengan baik sebentar. Kamu pulang saja dulu dengan Bibi." Yun Hua tersenyum, "Oh ya, Shiying, terima kasih."     

Shen Shiying memelototinya sekilas, "Berterima kasih padaku? Kamu ingin mendengar betapa aku berterima kasih kepadamu, ya?!"     

"Baiklah, kalau begitu kita berdua tidak usah mengatakan apa-apa." Yun Hua tidak bisa menahan senyumnya.     

"Baguslah kalau kamu tahu." Shen Shiying tersenyum sambil mengedipkan mata, "Kamu hanya perlu ingat, betapa aku berterima kasih kepadamu, lalu kalikan dengan seratus. Itu adalah rasa terima kasihku kepadamu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.