Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

V 508. Lamaran (2)



V 508. Lamaran (2)

0Anton mengambil dan menghembuskan napas sekali lagi. Momen ini akan menuju perubahan hidupnya sekali seumur hidup. Adik angkat Calista itu segera berjalan dengan langkah tegap setelah mengucapkan doa. Penampilan Anton sangat tampan dengan ciri khas pria Jawa asli Jogja yang sangat kental. Donni dan Agnes masuk ke dalam ruangan tengah dimana sudah berada sepasang orangtua Ruby yang sudah pasti terlihat jelas wajah baratnya. Ruby tampil dengan dress pola sederhana namun sangat anggun dengan riasan nude nya.     
0

Ruby tersenyum cerah melihat sang arjuna datang. Namun, tidak dengan wajah kedua orangtuanya yang dingin dan senyum dipaksakan.     

"Salam kenal, nama saya Donni Rickman, dan wanita cantik ini adalah istri saya, Agnes." Donni mengulurkan tangannya pada pria barat dengan warna rambut agak pirang dan sorot mata tegas seperti kebanyakan kaum elit lainnya.     

"Harry Judith. Dan, ini adalah istri saya, Diane Lane." Uluran tangan Donni disambut Harry dengan hangat dan suara beratnya benar-benar membuat suasana di ruangan tengah ini membuat Anton semakin kesulitan untuk bernapas.     

"Dan, ini adalah anak kami, Anton. Tentunya anda sudah tahu maksud kedatangan kami kemari malam ini." Ucap Donni dengan senyum tipisnya.     

"Tentu saja," Jawab Harry dengan senyuman dipaksakannya juga.     

"Ayo, silahkan duduk semuanya." James memecahkan ketegangan yang sangat terasa jelas di ruangan ini. Anton duduk disebelah Agnes, sedangkan Ruby duduk disebelah mommynya.     

"Sebelumnya, kami mau mengatakan betapa kami senang disambut dengan hangat di rumah ini oleh James dan Sara. Maafkan kami sudah menitipkan anak seperti Ruby yang pastinya sangat merepotkan kalian semua."     

"Dad," Ruby berkata dengan suara tertahan. Sarah tersenyum geli mendengarnya.     

"Rumah kami selalu terbuka untuk kalian. Lagipula Ruby datang bersama daddy saya. Namun, sayangnya daddy sudah kembali lagi ke London tanpa Ruby yang betah disini. Kami senang ada Ruby yang meramaikan rumah ini." Jawab James dan dibalas dengan anggukan setuju Sara. Ruby tersenyum senang mendengar kalimat yang diucapkan om dan tante yang sangat dikaguminya itu     

Setelah beberapa saat mereka berbicara santai untuk meredakan ketegangan, akhirnya tibalah saat Donni menyampaikan maksud kedatangannya malam ini.     

"Anton ini adalah anak angkat kami. Tapi, kami sudah menganggapnya anak sendiri. Dia pemuda yang rajin bekerja dan teguh pada komitmen. Bukan hanya pendapat kami saja tapi semua orang juga berpendapat kalau Anton adalah lelaki yang baik dan tidak pernah terjerumus ke pergaulan bebas layaknya anak muda jaman sekarang." Donni berusaha meyakinkan kedua orangtua Ruby agar mau menerima Anton sebagai calon menantu mereka.     

"Ya, kami sudah diberitahu sedikit bocoran dari Sara dan James. Anton adalah adik dari Calista, istrinya Darren. Calista tinggal dirumah orangtua Anton dan diadopsi mereka sejak masih bayi. Jadi, saya rasa ini adalah bukti rasa terima kasih kalian pada kedua orangtua Anton yang sudah merawat dan membesarkan anak kalian. Tapi, tetap saja, kami harus melihat secara langsung pria yang akan menikah denga putri kami yang sangat berkualitas dan diidamkan banyak orangtua untuk dijadikan menantu ini." Jawab Harry panjang lebar. Donni dan Agnes mengangguk setuju.     

"Anton, perkenalkan dirimu sendiri pada mereka." Donni berkata dengan suara tegas.     

"Baik, pak." Pria berkacamata yang telah mempersiapkan dirinya sejak tadi, kini harus mengatakan maksud kedatangannya sendiri dengan diiringi tatapan menusuk semua orang yang melihatnya, kecuali Ruby yang selalu tersenyum hangat padanya sejak pertama datang.     

"Salam kenal om dan tante, perkenalkan nama saya Anton, asal saya dari Jogja, salah satu propinsi yang ada di negara tercinta ini. Saat ini pekerjaan saya adalah sebagai wakil manajer bagian perencanaan dan pembangunan, di kantor milik bapak angkat saya." Anton mengambil napas sejenak untuk melanjutkan ucapannya. Namun, tiba-tiba tenggorokannya tercekat ketika mendengar pertanyaan dari ayahnya Ruby.     

"Apa yang membuat kamu memilih untuk menikah dengan anak saya, Ruby?" Pertanyaan to the point dari Harry membuat Anton dan Ruby sama-sama menelan saliva mereka. Anton terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari calon mertuanya itu.     

"Saya juga tidak mengerti kenapa saya memilih Ruby untuk menjadi istri saya. Awal pertemuan kami sudah diwarnai dengan salah paham. Namun, saya baru tahu kebaikan dan keistimewaan yang dimiliki Ruby setelah beberapa kali pertemuan kami. Ruby adalah contoh dari calon istri idaman semua pria." Jawab Anton menyudahi jawaban yang diberikan pada Harry, ayah dari Ruby. Perempuan muda berambut pirang tersenyum senang dan hatinya berbunga-bunga mendengar ucapan sang arjuna. Baik Agnes maupun Sara tersenyum dikulum. Donni dan James bangga pada Anton yang bisa mengatakan semuanya tanpa ragu-ragu.     

"Namun, ada satu hal yang menjadi ganjalan. Aku rasa kamu tahu itu." Ucap Harry lagi. Ya, semua orang yang ada di ruangan itu tahu apa yang Harry maksud. Suatu hal yang sangat principal dalam menjalin suatu hubungan serius.     

"Saya mengerti," Jawab Anton singkat.     

"Karena acara pertunangan ini terlalu terburu-buru, jadi saya dan istri saya menyarankan untuk menunda pembicaraan mengenai pernikahan. Kamu dan anak saya masih perlu banyak waktu untuk melangkah kesana. Jadi, kami sepakat untuk memberi kalian waktu selama tiga bulan saja untuk saling introspeksi. Apa kalian setuju?" Pertanyaan Harry sebenarnya ditujukan untuk Ruby, anaknya, dan Anton. Namun, tatapan pria yang sudah malang melintang di dunia bisnis sejak lama itu. Justru hanya menatap Anton dengan seringainya.     

"Dad? Apa maksud daddy dengan mengatakan itu?" Ruby langsung bertanya pada ayahnya saat itu juga. Perempuan itu sudah menduga kalau ayahnya akan menyulitkan Anton saat pertemuan berlangsung.     

"Ruby, dengarkan dulu daddymu. Ini keputusan yang sangat baik untuk kalian berdua memikirkan ulang apakah kalian akan serius menikah atau hanya main-main saja. Mommy dan daddy tidak ingin kamu menikah karena keinginan semata. Karena menikah itu hal yang sangat sacral dan hanya bisa sekali dalam seumur hidup." Ujar Diane membela suaminya.     

"Ucapan tuan Harry benar. Kamu Anton, cobalah untuk menjalin hubungan biasa dengan Ruby selama tiga bulan kedepan. Kalau kalian memang jodoh. Kalian pasti akan diberikan kemudahan jalannya." Donni berkata pada Anton yang terdiam. Matanya menatap sosok Ruby yang menggeleng-gelengkan kepala.     

"Selama tiga bulan kedepan, aku minta maaf pada tuan Donni untuk membawa pulang Ruby ke negara kami. Setelah tiga bulan, aku akan memberi ijin kalian untuk ketemu lagi." Ucap Harry dengan lantang. Anton terkesiap mendengarnya. Mengulur waktu menikah selama tiga bulan kedepan dengan Ruby sudah sulit. Sekarang ditambah lagi harus bersabar karena akan diboyong keluarganya kembali ke tanah kelahiran mereka. Ujian sangat berat untuk Anton dan Ruby yang sudah berkali-kali merasakan nikmatnya berhubungan intim."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.