Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

IV 395. Sex In The Water



IV 395. Sex In The Water

0"Ibu, dimana kakak Raja?" Ratu yang baru menyelesaikan lukisan abstraknya, bergegas keluar mencari kakaknya, teman bertengkar dan berdebatnya, Raja. Calista bukannya menjawab, malah memanggil anaknya dengan kode empat jari dikibaskan untuk mendekat ke arahnya. Ratu pun penasaran dibuatnya.     
0

"Haaaah, kakak berenang sama ayah. Aku juga mau." Ratu berlari meninggalkan ibunya menuju pintu samping.     

"Hei tunggu Ratu, kamu belum pakai baju renang." Calista berteriak memanggil anak perempuannya yang cepat sekali berlari.     

"Ayah, ajari aku berenang juga." Ujar Ratu setelah sampai di pinggir kolam renang. Darren dan Raja menoleh ke arah datangnya suara.     

"Ganti pakaian renang dulu ya sayang." Ujar Darren.     

"Sedang diambilkan baju renangnya. Ratu sayang, kamu kesini dulu sama ibu duduk. Kita tunggu pakaian renang kamu." Ujar Calista sambil menggandeng tangan anaknya untuk duduk di kursi berjemur yang ada di pinggir kolam. Tidak berapa lama, seorang pelayan membawakan sepasang pakaian renang untuk Ratu. Calista pun memakaikannya pada anak perempuan yang sudah tidak sabar itu. Warna biru laut dengan campuran warna merah muda, membuat Ratu semakin cantik dan imut.     

"Ayaaah …." Ratu memanggil ayahnya yang masih berada di tengah-tengah kolam sedang mengajari Raja mengapung mengepak-ngepakkan kakinya ke air. Dan, ternyata bukan hanya Darren dan anak-anaknya yang berenang, ibu mereka pun Calista sudah mengganti bajunya dengan pakaian renang warna hijau yang cerah. Darren sangat kaget baru kali ini dia melihat istrinya memakai baju renang. Tampak seksi namun tidak porno karena pakaian renang Calista masih ada bahan luaran menyerupai rok.     

"Raja sama ibu yaa, biar ayah yang mengajari Ratu berenang." Jawab Calista. Darren melewati istrinya sambil berbisik pelan ditelinga wanita yang sudah memberinya dua anak itu.     

"Kamu seksi sekali." Calista membelalakkan mata mendengar ucapan mesum sang suami. Darren tersenyum melihat wajah memerah sang istri.     

Dan, Darren pun kini mengajarkan sang anak perempuannya untuk berenang sedikit demi sedikit. Setelah setengah jam, anak-anak selesai berenang dan Darren meminta para pelayanya untuk membantu kedua anaknya bilas dan berganti baju di kamar. Sementara kedua orangtua mereka melanjutkan berenang di kolam yang dalam.     

Posisi kolam renang yang dalam ini agak tersembunyi. Tidak terlihat jelas dari balik kaca besar ruangan tengah. Darren dan Calista balapan berenang paling cepat sampai dari ujung ke ujung dan tentu saja Darren selalu menang. Darren tertawa lepas manakala bibir sang istri mengerut karena sudah kalah 3x putaran. Calista menghampiri Darren dan berkata,"Aku sudah selesai. Dingin kelamaan berenang." Ujar Calista dan perempuan itu pun menjejakkan satu kaki di tangga untuk naik ke atas kolam renang namun segera ditarik Darren sehingga tubuh sintal itu pun jatuh kembali ke dalam kolam renang.     

"Aaaaaaahhh," Calista kaget bukan main. Tubuhnya nyebur kembali ke tengah-tengah kolam renang. "Apa yang kamu lakukan?" Ucap Calista sambil mengusap wajahnya yang tenggelam kekolam renang beberapa detik.     

"Aku belum selesai. Kamu mau kemana?" Ujar Darren.     

"Aku sudah selesai. Airnya dingin sekali, Darren." Perut Calista ditarik hingga tubuhnya bersandar di tepi kolam renang. "Kamu mau apa? Lepaskan aku! Disini tempat umum." Calista tidak percaya suaminya mencumbu dirinya di tempat terbuka. Leher sang istri di sesapnya hingga tampak satu kiss mark muncul disana.     

"Darren, hentikan. Ahhh …." Sebenarnya kolam renang bagian dalam ini tertutup rimbunnya pohon besar didalam pot namun tentu saja tidak seeksklusif tempat pribadi.     

"Tenanglah, tidak ada yang akan berani mengganggu kita disini. Aku sudah mengusir semua orang dari area ini." Ujar Darren.     

"Kamu … bagaimana kalau anak-anak kesini?" Calista mendorong dada kokoh sang suami dan perut sixpack nya.     

"Mereka juga sudah aku amankan." Senyum memikat Darren tetap saja tidak mampu membuat Calista tenang karena biar bagaimanapun mereka sedang berada di tempat terbuka.     

"Darren, please. Aku malu disini. Tanganmu … kondisikan!" Wajah memelas Calista tetap saja tidak mampu menggoyahkan keinginan Darren untuk uji nyali mencoba merasakan ketegangan baru.     

"Ayolah sayang, aku bahkan tidak pernah berenang bersamamu. Sekarang momennya tepat sekali jadi kenapa tidak?"     

"Ya kenapa tidak kita berenang saja? Jangan berbuat aneh-aneh." Calista menahan tangan Darren yang mulai menyusup masuk kedalam celana dalam renangnya lewat bawah. "Eugggg Darren, please stop it!" Ibu dua anak itu menahan bibirnya agar tidak mengeluarkan desahan. Namun, jari Darren yang masuk kedalam kewanitaanya dari dalam air, tidak mampu membuatnya menutup lenguhan pelan yang keluar dari bibirnya. Kepala Calista mendongak keatas, matanya terpejam, wajahnya sudah memerah menahan kenikmatan yang baru saja diberikan Darren.     

"Begitu, rasakanlah sayang. Nikmatilah, jangan memberontak. Aku akan memberikan pengalaman padamu sensasi bercinta didalam kolam renang." Bisik Darren di telinga sang istri yang mulai goah pertahanannya.     

"Darren, jangan lakukan itu. Please, kita di kamar saja." Calista berusaha mengumpulkan kesadarannya. Namun, tiba-tiba Darren menyelam ke dalam kolam renang dan melepaskan pakaian renang bagian bawah sang istri dengan kedua tangannya hingga terlepas dari tubuhnya. Pria bermata hijau itu memberikan rangsangan lewat dalam air pada kewanitaan Calista dengan mengangkat satu kaki sang istri dan melesakkan lidahnya kedalam kewanitaan Calista. Ibu dua anak itu menggigit bibirnya kuat-kuat agar tidak mendesah. Suaminya benar-benar nekat dan tidak bisa dicegah lagi. Dan, tiba-tiba Calista merasakan perut dan dadanya diraba dari bawah air dan diremas suami mesum yang tidak tahu malu ini.     

"Eeugggghhh," Calista menahan desahan ketika tiba-tiba kejantanan Darren masuk dari dalam air dengan bibir sang suami melumat bibirnya agar mengerang kencang.     

"Hummmph," Darren memasuki Calista dalam posisi berdiri menempelkan tubuh istrinya di dinding kolam renang dengan satu kaki istrinya diangkat dengan tangan kanan melingkari perutnya.     

Darren memacu tubuh Calista tanpa masalah dan kesulitan berarti. Tubuh Calista bergetar hebat merasakan sensasi bercinta didalam air. Semakin lama gerakan Darren semakin kencang seiring kejantanannya berdenyut kencang ingin menyemburkan pasukan pemberani calon adiknya Raja dan Ratu.     

"Euuggghh," Darren dan Calista mncapai klimaks bersamaan. Tubuh mereka cukup lelah dengan posisi berdiri didalam air pula. Namun bukan Darren kalau hanya sekali melakukannya. Tubuh Calista dibalik hingga memungungi sang suami. Darren kembali melancarkann serangan kedua dengan memasuki pusakanya dari belakang.     

Calista sudah pasrah tidak tahu apa yang dilakukan Darren ini aman atau tidak. Namun, yang pasti, bercinta didalam air tubuh mereka tidak keringetan dan mereka pun langsung mandi dengan air yang sama digunakan saat ini.     

"Darren, lebih cepat, aku tidak kuat."     

"Sabar sayang, tahan, aku sedang memanggil pasukan Anderson untuk berkumpul dan memberikan perjuangan terbaik mereka." Ujar Darren absurd.     

"Darren, aku tidak tahan lagi. Aku … mau … keluar … Aaarhhhh," Calista mengerang merasakan denyutan agresif sang suami memenuhi kewanitaanya.     

Darren menangkap tubuh istrinya yang lemas dengan kedua tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.