Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

IV 370. Penyusup



IV 370. Penyusup

0Jhonny yang irit bicara, hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan Jack, majikan barunya.     
0

"Aku penasaran dengan orang yang kamu bilang menterror istrimu. Aku sudah menyelidiki para penghuni didalam rumah ini dan semuanya tampak wajar, tidak mencurigakan. Apa mungkin ada orang yang tidak suka dengan istrimu? Semisal teman lama atau musuh dalam selimut yang selama ini sering dilupakan?" Jhonny bertanya pada Jack.     

Pria dengan dua anak itu langsung mengusap-ngusap dagunya dan berpikir, "Hmm, ada sih mungkin ya mantan pacarnya. Tapi kita tidak pernah berpikiran ke arah sana karena pria itu juga sudah menikah dengan pacar barunya." Jawab Jack santai.     

"Apa kamu punya data-data pria itu? Bisa berikan sekarang?" Jhonny yang tidak pernah tidur cepat itu menemukan kerjaan yang bisa membuatnya melek semalaman.     

"Sudah malam, kamu tidur saja dulu. Ingat, jadi pengawal istriku itu harus bangun pagi-pagi karena dia terbiasa bangun sebelum adzan Subuh." Ujar Jack sambil menepuk pundak Jhonny dan berdiri lalu merentangkan kedua tangannya ke samping.     

"Hoooaammm, sudah malam. Kamu tidur saja dulu. Selamat malam dan mimpi indah." Jack meninggalkan Jhonny yang masih termenung sendirian. Pria bertato itu pun kini duduk sendiri lagi namun dia mendapatkan info kalau mantan pacar Carol kemungkinan bisa jadi tersangka.     

Jhonny pun menyusul Jack masuk namun dia menuju kamarnya sendiri. Kamar yang cukup hangat meskipun tidak seluas kamar dirumahnya sendiri. Pria yang mendapat julukan Aquaman itu terbiasa mandi sebelum tidur. Pria itu pun berjalan menuju kamar mandi dan mulai menikmati ritual mandi dibawah kran air shower dengan suhu hangat-hangat kuku. Setelah mandi, Jhonny membuka laptopnya untuk mencari data. Dia bukan sembarang kepala preman karena dia adalah orang berpendidikan sebelumnya namun menjadi preman karena pengaruh dari ayah tirinya.     

Sambil menunggu laptopnya menyala, Jhonny mengenakan kaos dan celana panjangnya untuk tidur. Pria yang tidak pernah bisa tidur cepat itu mulai berselancar di dunia maya dengan kecepatan jarinya dan kepintarannya mencari celah informasi. Pertama dia mencari tahu biodata Carol dan semua jaringan pertemanannya. Lalu pria itu mulai memperluas penyelidikannya ke teman-teman di rumah sakit. Carol adalah anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan sehingga dia tidak punya teman bermain karena waktunya dihabiskan untuk sekolah dan kuliah.     

Mantan pacar Carol hanya satu. Dan itu mudah bagi Jhonny untuk menyelidiki sekitaran dimantan pacarnya itu. Dengan jari-jarinya, Jhonny mulai mengetik pencarian, mencocokkan, dan mulai mengambil kesimpulan sementara. Tidak terasa satu jam sudah dia bekerja didepan laptop. Pria berotot dan bertato itu mulai mematikan laptopnya dan menutupnya. Entah mengapa tiba-tiba matanya mengantuk. Padahal biasanya dia bisa melek sampai jam 2 malam.     

Jhonny pun langsung menuju kasur dan merebahkan tubuhnya dengan posisi tengkurap. Tidak berapa lama kemudian, pintu kamarnya dibuka seseorang dari luar. Jhonny yang lupa mengunci pintu kamarnya, mulai kemasukan orang tidak dikenal kedalam kamarnya. Orang itu menempelkan benda kecil mirip kamera di laptop Jhonny yang tidak akan ketahuan. Setelah melakukan itu, penyusup itu pun segera keluar kamar.     

-----     

Pagi hari yang cerah menyapa semua orang di kediaman Jack Smith. Jack, Carol, Gendhis, dan kini Jhonny duduk di meja makan yang sama dengan mereka. Meskipun awalnya Jhonny menolak karena sungkan namun perintah Carol tidak bisa dibantah.     

"Duduklah dan makan dengan baik. Hari ini aku tidak kemana-mana. Masa cutiku masih dua bulan lagi." Ucap Carol.     

"Kalau begitu daddy akan mengantarkan Gendhis setelah itu daddy ke kantor. Jhonny bawa mobil sendiri dan mengikuti kami dari belakang. Kamu ikut aku ke kantor ya sebelum Carol kembali bekerja. Okay?" Jack memberi perintah dengan cara yang elegan.     

"Ok." Jawab Jhonny singkat. Carol dan Jack tersenyum menggeleng-gelengka kepala betapa irit bicaranya pengawal mereka ini.     

"Om Aquaman, nanti jemput aku pulang sekolah kan?" Gendhis, anak perempuan yang cerewet dan banyak polah ini, bertanya pada pengawal pribadi mommynya langsung tanpa basa-basi.     

"Gendhis sayang, nanti Gendhis pulang ada supir yang menjemput. Om Aquaman ikut daddy ya sayang." Ucap Jack sambil tersenyum.     

"Yaahhh," Anak perempuan yang cantik itu pun cemberut dan bibirnya mengerut.     

"Memangnya kenapa harus om Aquaman yang jemput kamu sayang?" Carol bertanya     

"Karena aku punya teman lelaki yang sangat nakal. Dia suka sekali menjahili aku setiap bubaran sekolah. Kalau om Aquaman datang kan, dia tidak akan berani lagi." Jawab Gendhis sambil mengaduk-aduk makanannya.     

Carol dan Jack menatap lirih sang anak.     

"Kalau begitu biar daddy saja yang menjemput kamu ya?" Jack menawarkan diri untuk menjemput princess satu-satunya.     

"Ah tidak mau, kalau daddy yang jemput, semua guru-guru dan ibu-ibu suka nitip salam sama     

Gendhis. 'Sampaikan salam untuk ayah Gendhis ya. 'Daddy Gendhis namanya siapa?' Begitu terus sampai besok jadi Gendhis malas menjawabnya.     

Jack terkekeh mendengarnya, "Memang pesona daddymu tidak ada yang menandingi. Bahkan om Darren, om Lewis, dan om Dave masih kalah jauh sama daddy kamu ini." Jack memiringkan dagunya dan mengangkat kerah bajunya menjadi lebih tegak dari sebelumnya.     

"Cih! Kamu itu didepan anak tidak tahu malu menyombongkan diri." Carol mengerutkan bibirnya. Memang sih harus diakui, suaminya memang tampan dan juga murah senyum serta ramah pada siapapun. Tidak seperti Darren yang hanya bisa tersenyum dengan istri dan anak-anaknya. Lewis pun sama hanya tersenyum pada Likha dan orangtua dan anaknya. Dave apalagi, semua orang mengenal dia raja tega dan iblis bertangan dingin. Namun kalau sudah didekat Dian, maka pria rambut gondrong itu berubah menjadi kucing angora yang sangat penurut dan manja.     

"Loh kenapa memangnya? Kan kenyataan. Fakta itu adalah sesuatu yang harus diungkapkan dengan lugas tanpa basa-basi." Jawab Jack sambil tersenyum senang.     

"Aku akan menunggumu didepan gerbang nanti pulang sekolah. Tapi setelah itu kamu pulang bersama supir." Jhonny berkata dengan nada datar tanpa ekspresi. Gendhis senang bukan kepalang. Justru Jack dan Carol yang menganga heran dan saling bertukar pandang.     

"Aku sudah selesai makan. Aku tunggu di luar. Terima kasih untuk sarapannya." Jhonny pun berdiri dan menuju keluar rumah. Pria bertato itu menunggu didalam mobil yang akan mengawal Jack hari ini ke kantor.     

Setelah lima belas menit akhirnya semua orang pun sudah keluar rumah dan menuju mobil untuk beraktivitas. Gendhis dengan supirnya, sementara Jack disupiri oleh Jhonny. Dua mobil beriringan meninggalkan pelataran rumah Jack Smith.     

Carol mengantarkan kepergian suami dan anaknya sampai depan pintu sambil menggendong Nathan untuk berjemur di halaman rumah yang penuh dengan sinar matahari pagi. Kebiasaan Carol sejak dulu saat Gendhis bayi adalah menjemur bayinya di bawah sinar matahari pagi untuk mencukupi asupan vitamin D.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.