Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

III 331. Pesta Ulang Tahun Si Kembar (1)



III 331. Pesta Ulang Tahun Si Kembar (1)

0"Oya, besok adalah hari ulang tahun Raja dan Ratu. Acaranya di adakan di sekolah anak-anak. Tapi aku juga mengadakan dirumah setelah mereka pulang sekolah. Kalian besok kesini ya, jangan lupa bawa kado yang besar." Ucap Darren sambil tersenyum cerah.     
0

"Masih perlu kado juga? Cih!Asalkan sesuai dengan makanannya." Ujar Lewis sambil melipat kedua tangannya didepan dada.     

"Kalian sudah melihat anak-anakku?" Darren mengambil kursi dan duduk disamping Calista yang berbicara seadanya karena dia masih belum pulih.     

"Sudah dong, anak-anak kami sedang bermain dengan anak-anakmu di taman bermain." Ucap Dave.     

"Benarkah? Baguslah kalau begitu. Calista, mereka adalah teman-teman lama kamu. Kamu sering menghabiskan waktu bersama mereka. Mungkin sekarang kamu belum ingat tapi nanti lama kelamaan ingaan kamu akan kembalis seperti sedia kala." Ujar Darren sambil memeluk istri tercinta. Dian dan Likha tersenyum haru melihatnya. Teman mereka yang dulu lincah dan ceria, kini seperti orang asing yang berbicara dan tersenyum pun secara terpaksa.     

"Tidak apa-apa, semua perlu proses. Calista pasti kembali seperti dulu lagi. Yang penting sabar dan terus berusaha." Ujar Dian.     

Mereka pun menghabiskan waktu bersama sampai sore menjelang Maghrib dan akhirnya mengundurkan diri untuk kembali pulang.     

"Kami akan datang kembali besok. Tenang saja, kami akan membawa banyak hadiah untuk Raja dan Ratu," Bisik Lewis.     

"Kalian tidak perlu repot-repot membawakan kado untuk anak-anakku. Bagi mereka, kebersamaan itu lebih menyenangkan dibanding hadiah. Mereka akan senang jika ibunya datang merayakan …"     

"Ditambah kini ayahnya akan hadir menemani." Ucap Darren, menyela ucapan sang istri. Dan dibalas Calista dengan mata melebar.     

"Hehehe, iya betul." Ujar Calista, dengan suara rendah.     

"Ya sudah kami pulang dulu, senang rasanya kamu kembali pulang. Aku tidak sabar untuk berlari-larian lagi didalam mall bersama kamu." Dian memeluk Calista sambil berbisik lembut di telinga sahabat satu-satunya itu. Calista tersenyum menyeringai mendengarnya. Benarkah dulu dia senekat itu? Gumamnya sambil memiringkan wajahnya.     

Darren dan Calista mengantar para teman-temannya pulang sampai depan rumah.     

"Ibu, aku senang disini. Mereka baik-baik sama aku dan kakak." Ucap Ratu sambil menggelayut di kaki Calista.     

"Syukurlah kalau kamu senang." Calista berjongkok dan mencubit gemas hidung putrid cantiknya.     

"Ibu, apa kamu sakit?" Ratu tiba-tiba bertanya.     

"Tidak, kenapa Ratu bisa bicara begitu?" Calista memegang dahinya dan tidak merasakan demam sama sekali. Memang sih setelah bercinta tadi dengan Darren, tubuhnya sedikit demam namun sekarang tidak lagi.     

"Itu, kenapa ada merah-merah di leher ibu?" Ratu menunjuk tanda merah di leher Calista dan reflek langsung ditutup oleh tangan Calista. Susah payah ibu dua anak ini menelan saliva dan langsung menatap Darren yang masih berdiri tegak dengan mengusap tengkuk lehernya. Pria itu telah berbuat keterlaluan. Berarti, tadi para tamu yang datang sudah melihat bekas merah ini?     

"Aaaahhh …" Calista berteriak lari menaiki anak tangga menuju lantai dua, sambil menutup wajahnya sedikit.     

"Ayah, ibu kenapa?" Ratu dan Raja melihat ibunya lari ke kamar, jadi kebingungan.     

"Tidak apa-apa, ibumu hanya tiba-tiba pusing saja. Mungkin karena terlalu lama berbicara jadi belum terbiasa." Ujar Darren sambil tersenyum tipis.     

Raja dan Ratu saling bertukar pandang tidak mengerti.     

Darren mengajak kedua anaknya melihat-lihat seluruh bagian yang ada didalam rumah tersebut. Mulai dari taman, dapur, ruang belajar miliknya, teras, dan semua ruangan yang ada dirumah tersebut. Darren juga memanggil seluruh pelayan dan petugas keamanan untuk memperkenalkan diri pada kedua anaknya, agar si kembar tahu siapa saja penghuni dirumah ini. Kedua anak kembarnya anak yang pintar dan cerdas. Mereka mudah memahami apa saja yang diperkenalkan meskipun baru pertama kalinya.     

-----     

Suasana pagi di sekolah taman kanak-kanak itu tidak seperti biasanya. Balon yang menghiasi seluruh kelas dengan aneka warna warni, ditambah dengan hiasan berupa gantungan nama dan foto aneka karakter kartun Walt Disney dan karakter superhero pribumi juga tampak memeriahkan seluruh kelas, bukan hanya kelas TK A.     

Semalam, beberapa orang wanita dan pria berseragam hitam-hitam bekerja ekstra membuat semua hiasan ulang tahun untuk si kembar yang disiapkan semeriah mungkin. Darren meminta ijin kepada kepala sekolah untuk mendekorasi sekolahan menjadi semeriah mungkin, demi perayaan pesta ulang tahun anak-anaknya yang hilang dan kini telah ditemukan kembali. Bu Yanah pun dengan senang hati mengijinkannya.     

Raja dan Ratu, yang melihat suasana sekolah mereka menjadi lebih cerah dan penuh hiasan itu sangat senang dan senyum tidak pernah terlepas dari wajah mereka. Mereka sudah mengira siapa yang mengerjakan semuanya, kalau bukan ayah kaya rayanya. Ayah yang baru mereka temukan setelah pertemuan tidak sengaja di kantornya waktu itu, diantarkan oleh tante Rosa.     

"Wah kak, ulang tahun kita meriah sekali." Ratu berteriak kegirangan berkali-kali. Seorang koki khusus didatangkan Darren untuk menjamu semua guru, teman-teman, dan wali murid yang datang ke sekolah hari ini. Darren benar-benar memanjakan acara ulang tahun anaknya. Setelah selesai belaajr mengajar, akhirnya momen yang ditunggu-tunggu pun tiba.     

Darren datang setelah memimpin rapat di pagi hari. Auranya yang mendominasi dengan setelan jas serba hitam dan kacamata hitam, membuat semua orang yang ada didalam sekolah tertegun melihatnya. Kalau bukan karena pemberitahuan yang datang adalah ayah dari duo kembar, pasti mereka menyangka kalau Darren adalah actor Turki yang sedang syuting didalam sekolah mereka. Calista ijin tidak bekerja hari ini demi menemani kedua anaknya di hari bahagia mereka.     

Semua orang mulai menyanyikan lagu ulang tahun. Darren berada di sebelah Ratu, sementara Calista berada disebelah Raja. Satu keluarga yang harmonis dan sangat serasi merayakan untuk pertama kalinya anak-anak mereka secara bersama. Darren tidak mengira kalau perayaan sederhana seperti ini akan sangat berkesan untuk kedua anaknya. Semua orang pun mendapatkan kue, snack, dan souvenir. Untuk masing-masing guru dan pengurus sekolah, Darren menambahkan hadiah didalam dus dan tentu saja masing-masing membawa pulang 1 loyang kue mewah yang dibuat langsung oleh chef yang disewa Darren.     

"Kalian suka acaranya?" Pesta ulang tahun pun usai setelah hampir dua jam. Semua merasa senang, terutama si kembar.     

"Aku suka sekali ayah." Ratu berteriak seru kegirangan. Raja pun senang tapi tidak terlalu heboh seperti adiknya. Calista tersenyum senang melihat dua anaknya senang.     

"Setelah ini, kita akan melanjutkan kembali dirumah." Ujar Darren.     

"Wahh, masih ada sambungannya? Ayah memang hebat. Kalau sudah besar, aku ingin punya suami seperti ayah. Tampan, kaya raya, dan sayang sama kami." Ujar Ratu tanpa berdosa sama sekali.     

"Ratu." Calista dan Raja memekik bersamaan ucapan Ratu yang sangat ceroboh.     

"Hahaha, aku suka anak perempuan yang cerdas dan punya prinsip. Kelak, kamu akan menjadi perempuan yang diidolakan banyak lelaki namun kamu akan tetap menjadi anak yang cerdas dan tidak mudah dibohongi oleh siapapun." Ucap Darren dengan wajah penuh semangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.