Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

III 301. Mimpi Basah



III 301. Mimpi Basah

0"Jack, kamu kenapa? Kamu tidak suka aku satu rumah sakit dengannya?" Carol menduga suasana hati Jack yang semula baik kini mendung itu pasti karena pria sampah itu, Bara.     
0

"Aku tidak apa-apa." Namun ekspresi yang ditampilkan pria ini tidak sesuai dengan kalimat yang diucapkan. Carol menghela napas dan memilih untuk diam tidak bertanya lagi.     

Sepanjang perjalanan, Jack tetap diam tidak bertanya atau pun berbicara apa saja seperti biasa. Carol pun tidak ingin bertanya apa-apa. Mungkin pria ini ingin merenung untuk sementara waktu. Mobil pun akhirnya sampai didepan pagar seorang dokter muda. Carol turun dari mobilnya begitu juga Jack. Jack berjalan mengekor dibelakang Carol yang masih bertanya-tanya dalam hati, apa yang merasuki pria ini.     

"Aku sudah sampai rumah, terima kasih atas tumpangannya. Sekarang, kamu boleh pulang." Jawab Carol hati-hati. khawatir kata-katanya ada yang salah nanti.     

"Jadi, aku hanya supir untuk antar jemput saja begitu?" Ujar Jack sambil bersandar di dinding sebelah pintu.     

"Kamu kenapa sih? Dari tadi aneh begitu. Sudah ah, kamu pulang saja sana. Aku mau mandi dan beristirahat. Nanti aku masuk malam lagi." Jawab Carol sambil memutar kunci yang terbuat dari besi itu. Tepat ketika pintu dibuka, Jack mendorong Carol masuk dan mengunci pintu dari dalam.     

"Kamu mau apa?" Carol mundur ketakutan. Belum pernah dia lihat Jack seagresif ini.     

"Aku mau … memilikimu seutuhnya hari ini juga." Jawab Jack. Tangan Carol ditarik kedalam pelukannya. Carol meronta hendak berteriak namun bibirnya dibungkam Jack dengan ciuman penuh nafsu dari pria yang merasa keberaniannya dipertanyakan oleh seorang pria beberapa saat yang lalu.     

"Ummmppppp," Carol tidak bisa berkata apa-apa. Jack merobek kemeja yang dipakai Carol dengan sekali tarikan sehingga semua kancingnya berhamburan kemana-mana. Carol ingin menutupi dadanya yang terbuka lebar dan bra warna hitamnya nampak jelas karena dia tidak pernah memakai kaos dalam.     

Jack mendorong tubuh Carol keatas kasur dan menindih kedua paha Carol dengan kedua kakinya. Kedua tangan Carol disatukan diatas kepalanya.     

"Aaaah jangan Jack, lepaskan aku. Jangan lakukan ini padaku!" Carol meronta ingin melepaskan diri namun sayangnya tenaga Jack lebih kuat berkali-kali lipat dibandingkan dirinya.     

"Serahkan dirimu padaku ya. Kita akan menjadi suami istri dua minggu lagi, jadi kenapa tidak sekarang saja, hmm."     

"Jangan Jack, please. Tidak boleh, Euggghhh …" Jack menyesap leher Carol dalam-dalam sehingga menimbulkan jejak kemerahan disana.     

"Kenapa tidak boleh? Aku mau ini. Boleh yaa …" Jack menyentuh bra Carol. Dokter itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah memelas berharap Jack menghentikan kegilaanya.     

"Jangan. Kamu akan merasakannya nanti di malam pertama kita. Please, jangan." Carol meronta-ronta ingin melepaskan diri. Namun, Jack tampaknya sudah kalap mata. Pria yang terbakar cemburu itu berhasil membuka kaitan bra Carol dan melepaskannya dari tubuh sang wanita.     

Jack melepaskan ikatan tangannya di atas kepala Carol dan pria itu perlahan membuka kemejanya sehingga nampaklah otot dadanya yang membentuk kotak-kotak sixpack. Tubuh Carol ditahan dengan kedua kaki Jack sehingga wanita itu tidak bisa berkutik sama sekali.     

"Jack lepaskan aku! Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Tolong lepaskan aku!" Carol tidak tahan untuk menangis. Dia merasa dirinya kali ini akan mengalami pemerkosaan. Dan, pelakunya adalah calon suaminya sendiri. Kedua tangan Carol menyilang menutup dadanya yang sudah tidak tertutup pakaian. Sungguh dia malu sekali dengan kondisinya saat ini.     

Jack menundukkan tubuhnya dan akhirnya kedua tubuh bagian atas mereka menempel satu sama lain. Kedua tangan Jack mencengkeram tangan Carol di sisi kiri dan kanannya.     

"Aaahhhh …" Carol merasakan geli, kulit tubuhnya meremang saat kuncup buah dadanya dihisap Jack kuat-kuat. Pinggul carol reflek terangkat membuat dada Jack merasakan kenyalnya dada dokter muda tersebut.     

"Bagaimana sayang? Enak bukan? Aku akan membawamu menuju kenikmatan hingga langit ketujuh," Carol tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Jack. Bibirnya berkata tidak tapi tubuhnya berkata lain. Baru pertama kali ini Carol merasakan dicumbu oleh seorang pria dan caranya … kurang ajar sekali membuatnya ketagihan.     

"Hentikan, Jack. Please." Carol menitikkan air mata.     

"Sayang, haruskah aku memberikanmu kenikmatan seutuhnya hari ini juga? Katakanlah." Jack melepaskan kedua tangannya dan meremas dengan lembut dada Carol lalu memainkan kuncup gunung kembar itu dengan lidahnya.     

"Please, dua minggu lagi. Aku akan memberikanmu apa saja, bukan sekarang." Kedua tangan Carol mengusap dada telanjang pria diatas tubuhnya ini.     

"Tapi, kamu menikmatinya kan? Kamu menginginkan juga kan? Katakan padaku, apa yang harus kita lakukan sekarang." Tiba-tiba Jack membalik tubuh Carol menjadi dibawah perempuan ini. Dada Carol yang terbuka bebas bergoyang-goyang diatas dada Jack.     

"Aaaah … jangan memancingku, Jack. Please. Aahhhh …" Jack menarik tubuh perempuan yang ada diatasnya itu dan membenamkan wajahnya ditengah-tengah Dada Carol.     

"Ohhh ini nikmat sekali, Carol. Maafkan aku," Jack membalik tubuh Carol kembali berada dibawahnya. Pria itu melepaskan zipper celananya dan segitiga penutup dibawanya. Carol menutup wajahnya dan gerakan Jack pun dengan cepatnya membuka semua pakaian yang menutup tubuh Carol tanpa kesulitan berarti.     

Kini tubuh keduanya tanpa selembar benang pun. Jantung Carol berdegup kencang, napasnya pun tersengal-sengal.     

"Kamu sudah siap sayang?" Jack membisikkan kata-kata mesra ditelinga Carol yang membuat perempuan itu merasa terbuai hingga memejamkan matanya. Carol hanya bisa menggigit bibirnya merasakan bahwa sebentar lagi dia akan merasakan apa yang dirasakan semua penganti baru dimalam pertamanya.     

"Aku … aku takut." Jawab Carol dengan suara sangat pelan.     

"Aku yang akan bekerja, kamu pasrah saja menikmati semua yang aku berikan." Ucap Jack lagi.     

Jack mendorong tubuh Carol untuk berbaring diatas kasur dengan gerakan sangat lembut. Kini tubuh Carol sudah pasrah berbaring dibawah tubuhnya. Jack menarik kedua paha Carol untuk mendekat. Pria itu mengurut kejantanannya yang sudah mengeras dari tadi. Carol menahan rasa dagdigdug didada seperti jantungnya akan melompat keluar ketika tiba-tiba, "Aaaaaahhh."     

"Carol, hai Carol, kamu kenapa?" Tepukan Jack di bahu Carol menyadarkan perempuan itu dari mimpi basahnya.     

"Jack? Kamu … aku …" Carol terkejut dirinya ternyata masih berada didalam mobil. Jadi, apa yang dia rasakan itu semua hanyalah … mimpi? Oh tidak, aku mimpi basah. Carol menjerit dalam hati. Ini adalah akibat dia menonton video porno kemarin seharian. Carol menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.     

"Kamu mimpi? Kamu mimpi apa? Dari tadi aku mendengar kamu mengigau dengan napas tersengal-sengal seperti berlari. Kamu mimpi dikejar-kejar?" Jack bertanya. "Kita sudah sampai depan rumah kamu sayang dari tadi." Jack mengambil tissue dan mengelap dahi dan leher tunanganya yang banjir keringat.     

"Apa yang aku katakan dalam mimpi?" Carol berharap tidak ada kata-kata memalukan keluar dari mulutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.