Dia Hanya Mengingatku

Aku Pasti Juara Pertama



Aku Pasti Juara Pertama

0Fu Nanli membelai rambut Wen Qiao, "Kamu naik sebagai penumpang biasa. Orang-orang tidak akan sampai mengkritikku."     
0

"Aku tidak ingin ada sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi." Wen Qiao menanggapi dengan cemas.     

"Turuti saja perkataanku."     

Wen Qiao berubah pikiran dan berkata, "Baiklah kalau begitu."     

Di saat Fu Nanli pergi ke negara M untuk menangani investasi beresiko tinggi dan masalah krisis Subprime Mortgage, Wen Qiao masuk ke masa Ujian Akhir Semester.     

Lu Youyou dan Chun Xiao yang gemar mencari pasangan idolanya di internet, mulai panik menghadapi Ujian Akhir Semester. Mereka setiap hari belajar dengan tekun.     

Mata kuliah yang diujikan adalah mata kuliah budaya dan mata kuliah profesi.     

Ujian untuk mata kuliah profesi bersifat individu yang diuji langsung oleh dua dekan. Dekan penguji pertama, bernama Qin Feng, seorang konduktor musik, dan dekan penguji yang lainnya bernama Yu Shen, seorang komposer musik.     

Wen Qiao dan Lin Xiang tetap bersikap tenang dan santai menghadapi ujian, baik itu mata kuliah budaya ataupun mata kuliah profesi, kedua mata kuliah itu bersifat sistematik.     

Ujian selama dua hari akhirnya berlalu, Lu Youyou dan Chun Xiao dapat leluasa bernafas dengan lega.     

Wen Qiao membelai rambut Lu Youyou, "Bagaimana ujiannya?"     

Lu Youyou bersandar di tubuh Wen Qiao dan berkata, "Sepertinya aku tidak perlu sampai remidi."     

"Kamu berharap paling tidak nilai yang kamu dapat tidak sampai membuatmu remidi?"     

"Iya, aku berharapnya begitu."     

Mereka tidak menemui masalah berarti di ujian mata kuliah profesi, tetapi Lu Youyou hanya tidak yakin dengan nilai ujian mata kuliah budayanya.     

Tapi untungnya, ujian akhir sudah selesai, Lu Youyou bersikap genit dengan melingkarkan lengannya di leher Wen Qiao untuk merayunya, "16 Desember nanti ada konser musik penyanyi idolaku, kamu temani aku menonton konsernya ya."     

Wen Qiao mengacungkan tangannya membentuk isyarat 'Baiklah.'     

Lu Youyou mencoba menciumnya, dan didorong menjauh oleh Wen Qiao, dan Lu Youyou berpura-pura cemburu, "Bahkan aku juga tidak boleh menciummu? Ciumanmu hanya khusus untuk pria itu saja, ya?"     

Wen Qiao mengelus kepala temannya itu, "Kamu juga pasti tidak berani kucium."     

Bukannya Lu Youyou tidak berani terhadap Tuan Muda Fu. Sudahlah, lagipula dia juga tidak akan malu meskipun mengalah dari Tuan Muda Fu.     

Ketika berada di persimpangan jalan, mereka bertemu dengan Zhao Tong, Xu Lu, Jin Xuan, dan seorang gadis lagi yang Wen Qiao tidak tahu namanya.     

Hidung Xu Lu sudah sembuh, plester nya sudah dilepas. Hidungnya tampak sedikit lebih terangkat dibanding sebelumnya, dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki bentuk wajahnya.     

Sebaliknya, Zhao Tong masih memakai plester dan masker. Zhao Tong langsung tak bisa menahan amarahnya ketika begitu bertemu dengan Wen Qiao yang sudah mematahkan hidungnya. Dia berteriak, "Wen Qiao!"     

Wen Qiao mengangkat tangannya, dan Zhao Tong segera bersembunyi di belakang Xu Lu dengan ketakutan sambil berkata, "Aku belum bicara apa-apa, tapi kamu sudah ingin memukulku, aku akan menuntutmu."     

Wen Qiao membelai rambutnya, "Aku baru saja membelai rambutku, apa ada yang salah?"     

Wen Qiao menyisir rambut dengan tangannya, "Aku hanya mengangkat tanganku untuk menyisir rambut. Apa yang kamu takutkan?"     

Orang-orang yang sedang berjalan di samping Zhao Tong tertawa mengejek.     

Zhao Tong menunjuk ke arah Wen Qiao dengan marah, "Wen Qiao, apa yang kamu banggakan? Pemenang pertama pasti bukan milikmu. Aku sudah memperhitungkan Pemenang pertamanya adalah Zhuang Yan, pemenang kedua adalah Xu Lu, dan pemenang ketiga adalah aku."     

Lu Youyou menertawakan, "Siapa yang memberitahumu tentang hal itu? Kenapa kamu bisa begitu yakin? Apakah kakak sepupumu yang membantu dirimu berlaku curang? Kamu adalah orang pertama dalam sejarah yang berlaku curang secara terang-terangan."     

"Lu Youyou, kamu sudah menuduh orang sembarangan. Kami mengandalkan kekuatan kami sendiri." Jawab Zhao Tong.     

Wen Qiao menepuk bahu Lu Youyou, "Aku juga mengandalkan kekuatanku sendiri, dan beasiswa pertama itu akan menjadi milikku."     

Zhao Tong tertawa mengejek, "Itu tidak akan terjadi."     

Nilai pelajaran budaya Wen Qiao ketika dia masih SMA tergolong biasa saja.     

Pada saat itu, dia dipengaruhi oleh Xu Lu untuk bersenang-senang di bar, sehingga dia menjadi tidak fokus mengerjakan tugas sekolahnya. Meskipun demikian, dia bisa lulus masuk ke Universitas Pusat Musik.     

Dan sekarang tidak ada siapapun orang yang mempengaruhinya, sehingga dia bisa sepenuhnya fokus mengerjakan tugas sekolahnya.     

Hanya saja Zhao Tong tidak mengetahui hal itu.     

Wen Qiao menanggapi ejekan Zhao Tong, "Kita lihat saja nanti."     

Zhao Tong melihat Wen Qiao sambil berkata, "Kamu pasti sudah mabuk, hingga mengatakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.