Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Sadar Sepenuhnya



Sadar Sepenuhnya

0Pada saat ini, Leo tidak bisa ditinggal sendirian. Anak ini nyatanya mengambil bola dan melemparnya ke kepala Beiming Shaoxi.     
0

Beiming Shaoxi dengan raut wajah yang seperti robot mengambil bola, dengan tidak ragu langsung melemparnya kembali.     

Leo membalikkan badan dan ingin kabur, tetapi anak ini tidak bisa menghindarinya. Bola itu mengenai tepat di belakangnya…     

Bola dilempar dengan sangat kuat, ia langsung terjatuh dan menjerit kesakitan, "Mo'mo…."     

Ji An'an yang melihat ini juga langsung mengerutkan kening. Mungkinkah Beiming Shaoxi benar-benar….     

Walaupun Leo memang agak keterlaluan, tetapi dia masih anak kecil. Kalaupun dalam kondisi yang biasa, Beiming Shaoxi juga tidak akan membalas kekerasan dengan kekerasan. Dan sudah pasti akan mendidik Leo dengan baik.     

Pelayan membantu Leo berdiri, Leo menangis merasa marah dan malu, sangat benci dengan robot ayahnya ini!     

Ji An'an memeluk Leo dan meletakkan ke lututnya, "Jangan bertengkar lagi, Leo!"     

Leo menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan Ji An'an, setelah itu anak ini baru tidak menangis lagi.     

"Nona Ji, seperti yang kamu lihat, dia bisa balas dendam dengan sangat kuat. Menurutnya, sudah tidak ada perbedaan lagi antara orang dewasa dan anak kecil, dalam benaknya hanya tersisa hubungan perasaan, dia tidak bisa mengenal Leo yang merupakan anaknya sendiri."     

Sekarang Beiming Shaoxi hanya mengenal Ji An'an, dan dirinya juga mengetahuinya.     

Ketika mengatakan Aixi, Beiming Shaoxi juga tidak menunjukkan reaksi sama sekali….     

Ji An'an yang agak dekat dengan Beiming Yechen, pria ini juga bisa merasa sangat tidak senang.     

Kemarin Beiming Shaoxi masih bisa menahannya, hari ini sudah tidak takut lagi.     

"Kalau begitu, apakah ini hasil yang cukup baik?"     

"Tentu saja kondisinya sangat baik, Setidaknya, dia masih cukup sensitive dengan hubungan luar. Ya, dia hanya ingin berhubungan denganmu. Alhasil, dia memiliki keinginan yang kuat untuk bisa bersamamu dan tidak memperbolehkan orang lain mendekatimu."     

"Iya…" Jawab Ji An'an sambil menggosok kepala kecil Leo, bahkan pria ini bisa cemburu pada anaknya sendiri.     

"Kalau seperti ini, sarafnya sudah bisa merasa tegang dan sakit. Jadi, dia bisa merasakan lebih banyak pengaruh dari luar."     

Tatapan Ji An'an bersinar, "Maksudmu adalah?"     

"Hal yang membuatnya sangat peduli, pada dasarnya menjadi kelemahannya. Kalau memberikan respon dari hal tersebut, maka penyakitnya pun akan lekas sembuh."     

Ji An'an tersenyum dan sangat setuju dengan solusi ini.     

Beiming Shaoxi, si boneka, nyatanya hanya mendengarkan perintahnya. Pria ini hanya peduli dengannya. Dengan demikian, Beiming Shaoxi masih peduli dengannya.     

Ya, hanya ini tingkat kesadaran yang masih tersisa dari pria ini!     

"Nona Ji, aku sebelumnya mengatakan bahwa hipotesisku ini juga menyimpulkan kalau dia sedang masuk ke dalam dunia halusinasi…."     

"Apa hipotesismu?"     

"Aku pernah mendengar bahwa ada semacam ilmu yang bisa mengontrol pemikiran seseorang."     

"..."     

"Ya, ada sebuah pemantik yang membuat seseorang bisa langsung terjebak dalam dunia halusinasi saat telah menciumnya."      

Ji An'an menatap ke arah Beiming Shaoxi, tatapannya sedang menatap ke arah Leo dalam pelukannya.     

Pada waktu itu, ia sebenarnya tidak percaya dengan legenda ini, tetapi Beiming Shaoxi memang sudah berubah menjadi seperti itu, dan hanya mendengar perkataan darinya dan Xin Keqi.     

Dokter juga mengatakan, dalam pengujian tadi menunjukkan bahwa Beiming Shaoxi hanya fokus dan bingung mengenai hal ini….     

Di dunianya sekarang sangat sederhana, hanya ada Ji An'an.     

"Tetapi, tidak peduli apapun alasannya sudah tidak penting. Menurutku untuk membuat dia berpikir, maka harus membuat emosinya kembali." Ucap dokter.     

Kemudian Ji An'an menanggapi, "Aku mengetahui hal yang seharusnya kulakukan, semua yang kamu katakan tadi sangat benar. Beberapa waktu lalu, dirinya mungkin memang bisa menahannya. Namun hari ini, dia malah dengan mudah untuk membalas. Hal ini membuktikan dia sudah memiliki emosi dan mampu melakukan berbagai tindakan."      

"Ya, aku percaya semua ini akan membuat pikirannya semakin membaik. Setelahnya, mungkin dia akan mendapat kesadarannya kembali. Benar, kan?" Tambah Ji An'an dengan berterima kasih.      

"Secara logika memang begitu, tetapi harus melihat hasil yang terjadi…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.