Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Membuat Permata Darah Untukmu



Membuat Permata Darah Untukmu

0Suaranya semakin lama semakin serak, Ji An'an menutup mata seolah bisa merasakan bahwa mata pria itu telah agak memerah.     
0

Padahal di luar, pria ini selalu bersikap angkuh, elegan dan di dingin di depan orang lain.     

Tetapi di depan Ji An'an, malah terlihat seperti anak kecil…     

Terkadang, sambil berpura-pura melihatnya dengan dingin, pria ini sengaja menggunakan Leo untuk mendekatinya.     

Ji An'an mengira dirinya akan melihatnya lebih banyak, sebenarnya Ji An'an adalah dunia emosionalnya, semua yang dilakukannya berpusat kepada Ji An'an.     

"Ji An'an, apa yang harus aku lakukan agar bisa terlihat tidak begitu mencintaimu?"     

"Uh… uhuh…." Ji An'an memeluk lututnya dan menangis dengan sedih.     

"Aku takut mataku akan membuatmu mengetahui kekuranganku, takut mengatakan terlalu banyak. Hanya saja, aku sangat ingin memelukmu dengan erat…. Apa alasan yang bisa kugunakan untuk bisa memelukmu bukan karena cinta?"     

Telinga Ji An'an tidak hentinya mendengar semua ungkapan penuh cinta tersebut. Ia terus mendengarkan curahan hati yang belum pernah disampaikan pria itu kepadanya!     

Kegilaan, keputusasaan, dan kesedihan!     

"Apakah kamu setidak beruntung itu sampai membuat iblis ini tidak bisa lepas dari rasa mencintaimu? Bahkan aku juga tidak bisa mengontrolnya…"     

Beiming Shaoxi terus menyampaikan semua yang terjadi beberapa tahun itu, menceritakan segala kerinduannya, cinta yang membara lalu beberapa perkataan yang tidak bisa dikatakan… akhirnya bisa dikatakan.     

Tetapi sangat aneh, Ji An'an mendengar dan mengerti rasa sakit yang dirasakan hingga sangat dalam ini.     

Beiming Shaoxi dari dulu bukan orang yang bisa mengungkapkan semua yang dipikirkannya. Tampaknya, Ji An'anlah yang membuat kesalahan, seharusnya dirinya lebih memperhatikan semua hal yang dilakukan pria ini.     

Tidak peduli perkataan sadis apapun yang dikatakan pria ini, tetapi semua yang disampaikan berguna untuk menjaga Ji An'an.     

Kemudian terdengar ucapan yang lain…     

"Nyonya, happy valentine…. Apakah kamu menyukai hadiahku?"     

Hadiah? Di mana?      

Mata Ji An'an yang bengkak dan merah, melihat sekeliling.     

Bintang yang digantung dekat pohon natal itu ternyata terdapat sebuah kotak hadiah….     

Pada kotak tersebut, tampaknya terdapat sebuah lampu berbentuk bunga mawar, tampilannya sangat lucu seakan membuat orang lain ingin segera membuka ornamen lampu berbentuk bunga tersebut.     

Ji An'an pun berusaha mengambilnya. Namun karena tempatnya yang tinggi, hal ini membuatnya agak kesulitan untuk mengambilnya. Ia pun berjalan makin mendekat ke pohon itu, kakinya sampai menjinjit agar dapat meraih hadiah tersebut.     

Ya, benar saja, lampu berbentuk bunga mawar itu dibuka, ketika jemarinya memegang bunga itu, bunga perlahan-lahan dibuka dan terdapat sebuah cincin di sana.     

"Desain mahkota, demi cinta" Beiming Shaoxi tersenyum ringan, "Aku sendiri yang membuat permata darah ini. Permata tersebut terbuat dari darah segarku, ada DNA-ku yang tertanam di dalamnya."     

Batu permata yang berwarna semerah darah itu menunjukkan gemerlapnya begitu ditaruh di bawah lampu yang terang itu.     

Ji An'an mengambilnya, tangannya memegang batu itu dengan erat, desain permata ini sangat indah dan di tengahnya terdapat ukiran merah yang aneh.     

"Ji An'an, suatu hari kalau aku tidak ada, arwahku akan mencari darah ini dan mencarimu!"     

Suara angin dingin seperti tiba-tiba melewati belakang badan Ji An'an.     

Sayangnya, tangannya tidak cukup baik memegang cincin itu. Cincin pun terjatuh ke lantai.     

Ia dengan cepat membungkukkan badan. Namun air mata telah memburamkan pandangannya, seraya menghalangi pandangannya mencari cincin itu.     

Di lantai yang begitu banyak memancarkan cahaya bagaikan bintang, Ji An'an mencarinya cukup lama dan masih tidak bisa mendapatkan cincin itu. Di mana cincin itu?     

"Kalau kamu memang takut denganku, maka lempar aku jauh-jauh…"     

Akhirnya, pesan terakhir itu selesai disampaikan dan rekaman suara juga berhenti memutar.     

Punggung Ji An'an yang kaku, merasa ada kepanikan di tenggorokannya, dalam hatinya merasa ketakutan.     

Ia dengan cepat menatap ke arah luar jendela dan menemukan semua pemandangan yang biasa terlihat telah terselimuti salju tebal. Seingatnya, Beiming Yechen telah meminta beberapa orang untuk mengikuti kakaknya. Sayangnya, ia belum mendapat jawaban terkait keadaannya.     

Memikirkan ini, Ji An'an berjalan terpincang-pincang sembari menyalakan lampu utama, ia bahkan sempat tersandung beberapa kabel yang tergeletak di lantai.     

Ketika semua lampu dinyalakan, ia mengambil telepon dan segera menghubungi Beiming Yechen. Ia memintanya untuk membantu mencari batu permata darah itu.     

******     

Pada saat ini.     

Kota S sedang ditutupi oleh salju yang tebal, malam ini angin dingin berhembus sangat kuat dan suhu udara bisa membuat seseorang mati membeku!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.