Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Semua Orang Mendapatkan Hadiah



Semua Orang Mendapatkan Hadiah

0Setelah kedua orang itu mendapatkan hadiahnya, kini giliran anak kecil ini. Kepala kecil Leo terangkat, anak itu sudah tidak bisa duduk dengan tenang. Ia ingin sekali melihat isi dalam kantong plastik itu.     
0

Ji An'an seperti memberi sebuah harta karun saat mengambil satu syal untuk anak kecil ini….     

Ini adalah jaket rajut berwarna coklat dengan hiasan berbentuk mirip kepala beruang. Ada beberapa kancing yang membuat jaket itu tampak lucu. Namun kalau diperhatikan, jaket kecil ini masih kurang baik. Yah… Ji An'an memang belum terlalu ahli dalam membuat pakaian rajut, dirinya hanya bisa membuat syal. Ia pun mengenakan jaket rajut itu kepada Leo.      

Sebelumnya, Ji An'an juga telah memberikannya syal beberapa kali. Sayangnya, ia mendengar bahwa syal-syal itu malah direbut oleh ayahnya.     

Ji An'an kali ini membuat model jaket ini khusus untuk anak kecil. Jadi, walaupun Beiming Shaoxi mengambilnya, juga tidak bisa memakainya!     

Ji An'an memakaikan jaket tersebut melalui leher Leo, lalu mengancingkannya dengan baik sehingga penampilannya terlihat sangat lucu dan imut.      

"Apakah kamu suka?"     

"Suka!" Leo dengan senang mengambilnya. Walau sejujurnya lebih suka syal berwarna kuning kunyit buatan Mo'mo yang pernah dibuat sebelumnya…     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening, ia duduk di sini sejak tadi sambil melihat beberapa saudara, anak, dan robot buatannya mendapat hadiah masing-masing. Walaupun pada akhirnya, ia ingin mengatakan sesuatu.     

Tetapi setelah menunggu begitu lama, juga tidak melihat Ji An'an ingin memberikan sesuatu, semakin lama semakin tidak senang.     

"Leo, kamu sekarang masih agak demam, harus banyak minum air hangat dan istirahat, ya! Apa kamu mau tidur?" Tanya Ji An'an yang setelah merapikan syal kecil Leo dan memeluknya.     

"Baik!" Leo dengan penurut merangkul lehernya dan kepala kecilnya tenggelam ke pelukannya.     

"Yechen, kamu juga masih demam. Segeralah banyak-banyak berbaring dan infus. Mengenai masalah kita, tunggu saja sampai kamu sembuh baru lanjut meneruskannya."     

Setelah sekarang telah mengetahui keberadaan kolam suci, ia hanya ingin menunggu Beiming Yechen sampai sembuh dulu. Setelahnya, ia akan melanjutkannya.      

Beiming Yechen memegang syal dan tidak tega memakainya, lalu menganggukkan kepala.     

"Xiaoxi, kamu juga sudah bekerja keras akhir-akhir ini. Beristirahatlah untuk mengisi energimu dengan baik."     

Beiming Xiaoxi pun menggenggam syalnya dan tersenyum bahagia.     

Beiming Shaoxi akhirnya tidak tahan lagi! Tangannya memegang ke kantong yang ada di meja.     

Ia sudah tidak bisa menunggu Ji An'an untuk diberikan kepadanya dan memakaikan untuknya!     

Sayangnya, ia tidak melihat benda apapun di dalamnya! Ya, kosong… kosong!!!     

Ji An'an pun segera memeluk Leo dan membawanya beberapa langkah. Sedangkan di sisi lain, raut wajah Beiming Shaoxi sudah tampak buruk dan langsung menahan lengannya.     

"Di mana hadiahku?"     

"Apakah cermin di rumahmu sudah hancur? Sudah begitu bodoh, masih mau hadiah?"     

Mendapat celaan itu, Beiming Shaoxi hanya bisa diam… tidak hentinya memandang dengan tidak percaya.     

"Lepaskan aku!" Ucap Ji An'an menarik tangannya lalu dengan dingin berjalan ke lantai dua.     

Kepala kecil Leo yang diletakkan ke pundak Mo'mo, lalu anak kecil itu melihat ayahnya yang ditinggal, dalam sekejap…. Semua ketidaksenangan yang dirasakannya selama ini seketika menjadi hilang. Mo'mo memang paling menyukainya.     

Alis Beiming Shaoxi pun mengerut dengan kuat, mencoba bertahan dengan luka di dalam hatinya yang besar.     

Semua orang mendapatkan hadiah dan hanya dirinya yang tidak mendapatkannya.     

Ji An'an begitu baik terhadap semua orang, hanya terhadapnya saja yang begitu buruk dan kejam…..     

Padahal sebelumnya, dirinya adalah pria yang begitu angkuh. Apapun perubahan yang dibuat perempuan itu, ia hanya menginginkan Ji An'an.     

Tentu bukan berarti Beiming Shaoxi tidak menginginkan harga diri. Namun bagi dirinya, ada sesuatu yang lebih penting daripada nyawanya. Terutama setelah bertemu dengan Ji An'an, bahkan dirinya bersedia merelakan nyawanya.     

Ji An'an memeluk Leo dan meletakkannya ke ranjang kecil. Kemudian, ia membantunya melepaskan jaket kecilnya.     

Hanya saja, Leo masih mau menggenggam jaket kecil itu. Anak kecil ini bahkan juga mengatakan bahwa dirinya tidak mau melepaskannya….     

Beiming Shaoxi kemudian berjalan masuk, lalu membongkar semua lemari pakaian tanpa ada rasa sungkan sama sekali.     

Ji An'an menatapnya dengan tenang, ia sudah terbiasa dengan sikap tidak tahu malu pria ini.     

"Tolong kecilkan suaramu, Leo masih mau tidur…." Ji An'an menyalakan penghangat dan merapikan selimutnya. Kemudian, ia mendekatkan boneka kecil untuk menghangatkan tubuh anak itu.     

Setelah dirasa cukup, Ji An'an pun membalikkan tubuh. Hanya saja, ia memperlakukan Beiming Shaoxi dengan dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.