Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Antri Minum Obat



Antri Minum Obat

0Para laki-laki di Keluarga Beiming telah duduk di sofa dan diukur suhu tubuhnya.     
0

Setelah terjatuh ke danau mawar, tampaknya banyak yang mengalami demam tinggi.     

Setelah kejadian menggigit termometer itu, Ji An'an sudah tidak berani memakainya dengan cara seperti itu. Ia hanya menggunakan termometer itu dengan cara menempelkannya ke dahinya.     

Pertama, ia mencoba memeriksa suhu tubuh Beiming Shaoxi. Ehm… ternyata sudah 39.6 derajat, kondisinya jauh lebih baik dan telah turun dari kondisi awal.     

Ji An'an merasa lega, kemudian lanjut mengukur suhu tubuh Leo. Syukurlah, suhu tubuhnya juga sudah agak normal walau masih sedikit tinggi. Mungkin karena anak ini bersedia dengan patuh untuk selalu beristirahat di rumah. Dia juga memintanya meminum obat secara rutin dan tidak melawan saat disuntik obat oleh para dokter. Tanpa ada perlawanan seperti ayahnya, kondisi anak ini pun bisa lebih baik dari ayahnya.      

Ji An'an pun memberikan Leo hadiah satu ciuman, "Leo memang anak yang penurut."     

Leo tersenyum malu, namun tatapan Beiming Shaoxi pun terlihat tidak senang.     

Sama-sama mengukur suhu badan, kenapa dirinya bisa mendapatkan perlakuan seperti itu?     

Pria ketiga adalah Beiming Yechen. Saat memeriksanya, diketahui bahwa kondisi kakak-beradik ini benar-benar sama. Suhunya saja juga baru mencapai 39.6 derajat.      

Ji An'an langsung tegang, ia masih belum sempat mempedulikan Beiming Yechen. Mungkin saja waktu itu dia juga jatuh ke dalam danau untuk menolong mereka. Tetapi sejak dari sana, pria ini juga tidak merawat dirinya sendiri, selalu duduk di sampingnya untuk mengambilkan selimut.      

Bahkan demi menyelesaikan masalah Ji An'an, Beiming Yechen masih sibuk pergi ke sana dan ke sini untuk mencari solusi. Jangankan mendapatkan suntikan, bahkan dia beberapa kali mau minum obat juga menunggu disuruh Ji An'an.     

"Yechen, kamu juga sedang demam, apakah sudah parah sejak lama?"     

Beiming Yechen hanya menatap ke arah Ji An'an dengan tatapan yang suram, tidak ada ekspresi wajah apapun di sana.     

Ji An'an mengulurkan tangan dan menempelkannya ke dahinya, namun langsung ditahan oleh Beiming Shaoxi!     

Baginya, mencium Leo bukanlah masalah karena dia masih anak kecil…     

Tetapi untuk Beiming Yechen, Ji An'an tentu tidak boleh memberikan sentuhan yang seperti itu!     

"Nyonya, Xiaoxi juga mau diperiksa…."     

Ah, masih ada marga Beiming lagi yang juga duduk di sofa untuk mengantri dan menunggu.     

"Robot tidak bisa demam."     

"Xiaoxi demam, sudah demam!"     

Ji An'an tidak bisa menolak, jadi hanya mengukur dahi Beiming Xiaoxi. Ehm… 58 derajat, apakah dia menyalakan alat pemanas di tubuhnya? Sekujur tubuh begitu panas!     

Pelayan mengambil obat demam dan Ji An'an meminta mereka segera meminum obat.     

Satu-persatu dari mereka hanya duduk dan tidak bergerak, Beiming Shaoxi dengan dingin berkata, "Suapi aku!"     

Leo menunjuk dirinya sendiri, "Mo'mo aku juga mau!"     

Namun Beiming Yechen terdiam, namun jelas bahwa dirinya juga ingin diperlakukan seperti itu…     

Beiming Xiaoxi ikut-ikutan, "Aku juga menunggu Nyonya untuk disuapi."     

Mendengar banyaknya permintaan ini, Ji An'an sampai pusing dibuatnya. Ia pun mempersiapkan seteko air putih dan beberapa gelas. Kemudian, ia juga mengambilkan beberapa obat.     

Pertama, ia menyuapi Beiming Shaoxi. Sambil melihat bagian bibir pria itu yang masih terluka, ia menyodorkan obat di telapak tangannya. Ia juga menatap dingin sambil menuangkan air ke gelas yang baru saja diambilnya. Lalu, Ji An'an berkata, "Buka mulutmu."     

Beiming Shaoxi memegang tangannya, lalu memasukkan obat ke dalam mulut dan meminum air dalam gelas yang digenggam oleh Ji An'an.     

Ji An'an yang tidak sabar menunggu pria itu meminum sampai habis, kemudian memaksanya hingga membuat hampir tersedak.     

Kemudian giliran Leo, perlakuannya sangat berbeda dari pria itu.     

Obat di tangan Ji An'an kali ini sesuai untuk anak kecil, ia berjongkok dan berkata, "Leo, Mo'mo mau kamu minum obat ya."     

Melihat itu, Beiming Shaoxi terdiam.     

"Buka mulut kecilmu, ah…. Minum obat, ya! Nanti Mo'mo akan memasakkan makanan favoritmu."     

"Apa itu?" Leo mengingat makanan enak langsung merasa sangat senang.     

"Apa makanan yang kamu suka? Mo'mo akan buatkan."     

Beiming Shaoxi masih terdiam.     

Setelah menaruh obat itu di dalam mulut Leo, anak ini dengan cepat mengambil segelas air di tangan Ji An'an dan langsung meminumnya hingga habis.     

Kemudian Beiming Yechen, reaksi Ji An'an juga sangat baik, "Yechen, minumlah obat ini, ya? Kamu sudah melakukan perjalanan panjang selama dua hari ini. Aku juga tidak mengetahui kalau kamu demam. Aku merasa bersalah."     

Kali ini, tatapan Beiming Shaoxi agak berbeda….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.