Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dua Ji An’an



Dua Ji An’an

0Ji An'an mengambil sikat gigi, ia baru bangun tidak lama kemudian pria itu juga bangun.     
0

Pintu kamar mandi dibuka dengan kuat, Beiming Shaoxi melepaskan jarum infus lalu berusaha berjalan masuk ke dalam.     

Melihat sikapnya itu, Ji An'an sangat ingin memarahinya. Padahal pria ini sudah sakit apakah tidak tahu cara untuk beristirahat dengan baik?     

Beiming Shaoxi pun terus berjalan masuk ke toilet lalu memegang alat kelaminnya, "Tidak bisa kencing!"     

Di sisi lain, mulut Ji An'an masih berbusa, sangat ingin melempar gelas kumur itu ke arahnya.     

Apakah pria ini masih suka bersikap serampangan seperti ini? Apakah dirinya sudah lupa dengan semua sopan santun yang diajarkan sejak kecil?     

Beiming Shaoxi tiba-tiba berjalan ke belakangnya, sepasang tangan memeluknya dan dagunya diletakkan ke pundak Ji An'an, "Kamu bisa membantuku?"     

Ji An'an memuntahkan busa air, "Beiming Shaoxi, menjauh dariku!"     

Beiming Shaoxi menegakkan tubuhnya, lalu menyadari wanita ini masih belum menjauhkan diri darinya. Ia pun sangat senang.     

Sebenarnya dia tidak tahu bahwa sejujurnya Ji An'an masih belum sempat melarikan diri…..     

"Yang penting kamu berada disampingku, tidak peduli caramu memperlakukanku, aku tidak akan merasa keberatan!"     

Tidak peduli ingin menggunakan gelas kaca untuk menyumpal mulutnya, menamparnya dengan sandal, bahkan 'adik kecil'-nya ini masih tidak diperdulikan pun dirinya masih mau mendekat padanya!     

"Bagaimana dengan Nyonya Beiming yang kamu cintai itu? Apakah sudah tidak menginginkannya?" Ji An'an mengambil handuk dan menghapus mulutnya. Walaupun Beiming Shaoxi bisa melupakan semua yang terjadi, tetapi Ji An'an tidak bisa melakukannya.     

Apapun yang dilakukan pria ini terhadapnya, setiap hal masih diingatnya dengan jelas.     

Namun saat Beiming Shaoxi mengingat 'Ji An'an' yang ada di rumahnya, dunianya rasanya bergerak, kepalanya mulai merasa sakit.     

Apakah pria ini masih merasa kesakitan di kepalanya? Mungkinkah perlu yang tertanam terlalu lama di kepalanya membuatnya berubah menjadi orang gila?     

Ya, penyakitnya memang terlalu parah. Mungkinkah penyakit ini membuatnya merasa ada dua Ji An'an di dunia ini?     

Setelah Ji An'an memaksanya kembali ke tempat tidur, Beiming Shaoxi baru bersedia kembali berbaring di atas ranjang.     

Ji An'an memegang termometer untuknya, "Masukkan ke mulut."     

Namun Beiming Shaoxi malah memegang tangannya, lalu memasukkan jari Ji An'an ke dalam mulutnya.     

Dalam mulutnya yang sangat panas hampir membuat jari tangannya meleleh.     

Raut wajah Ji An'an merasa canggung, "Aku menyuruhmu untuk memasukkan termometer, lalu aku barusan ke toilet dan masih belum mencuci tangan."     

Beiming Shaoxi tidak percaya, padahal ia baru melihat Ji An'an yang selesai menggosok gigi dan mencuci wajahnya.     

Lidah yang besar dan panas memainkan jari tangannya dengan menggoda….     

Sebuah jari yang dipermainkan olehnya di dalam mulut pun dikeluarkan secara paksa dan melihat bahwa banyak air ludahnya telah menyelimuti jarinya itu.     

Meski kesal, Ji An'an menahan diri untuk tidak menampar wajah pria ini. Ia hanya berkata, "Kalau kamu tidak ingin mulutmu diplester saat bangun nanti, maka jaga sikapmu baik-baik. Aku ingatkan padamu, kalau masih mempermainkanku, maka aku akan membuatmu cacat seumur hidup!"     

Beiming Shaoxi hanya terdiam…     

"Hanya melihatmu sudah membuatku membencimu, mengapa masih mau mengikutiku?"     

Beiming Shaoxi merasa ada sebuah pisau menusuk ke hatinya, "Seberapa benci?"     

"Berharap kamu tidak pernah muncul di depanku lagi, aku tidak ingin melihatmu lagi!"     

Nada bicara Ji An'an yang marah, lalu memasukkan termometer ke dalam mulutnya dengan kasar.     

Sebenarnya sudah tidak perlu diukur lagi, setelah jarinya masuk ke dalam mulutnya tadi, ia sudah tahu bahwa demamnya masih belum turun.      

Padahal sudah diinfus sepanjang malam, apakah ini tidak berpengaruh pada tubuhnya? Jangan-jangan ulahnya ini membuat tubuhnya tidak juga lekas sembuh!      

Apalagi, pria ini keluar hanya dengan memakai jaket tanpa baju penghangat lainnya. Lalu berlarian ke mana-mana di sepanjang jalan yang menghubungkan Kota S sampai Kota L. Selain itu, salju di luar juga turun dengan lebat!     

Pria ini sudah begitu dewasa, bahkan kemampuan dasar untuk merawat diri saja tidak dipahami dengan tepat. Memikirkan ini, bagaimana mungkin Ji An'an masih bisa bersabar?     

Ji An'an pun membalikkan badan untuk mengambil air hangat dan obat demam. Namun belum lama dirinya bergerak, lalu mendengar suara.     

Ji An'an mengerutkan kening membalikkan badan, melihat Beiming Shaoxi menggigit termometer itu sampai pecah.     

Astaga, padahal di dalam termometer itu masih ada cairan merkuri yang berbahaya, di dalam mulutnya juga terdapat luka karena tergores pecahan kaca termometer!     

Beiming Shaoxi menggigit sampai pecah dan mengeluarkan darah.     

Bibir tipis yang kering itu langsung dibasahi dengan darah berwarna merah….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.