Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Apakah Kamu Ingin Membunuhku?



Apakah Kamu Ingin Membunuhku?

0Jemari Ji An'an memegang rambut yang agak basah itu. Melihat seluruh pakaiannya basah kuyup, ia menyadari bahwa pria ini tidak memakai pakaian lain di dalam jaketnya.      
0

Mengingat bahwa pria ini langsung mencarinya saat dirinya menghilang. Sejak dari helikopter, pria ini keluar hanya dengan memakai jaket dan celana saja. Kemudian, ia dengan cepat mencari Ji An'an.     

Jelas-jelas sedang demam tinggi, tetapi sama sekali tidak bisa menjaga dirinya sendiri.     

Lalu Ji An'an menyadari bahwa Beiming Shaoxi sudah mulai sangat kurus….     

Padahal saat Beiming Shaoxi bersama dengan Xin Keqi, selalu dalam kondisi yang sehat dan baik. Namun sekarang, pria ini malah terlihat lebih kurus dari sebelumnya.     

Ia juga tidak tahu, sebenarnya pria ini yang menyiksanya atau ia sendiri yang menyiksa pria ini!     

Memikirkan ini membuat kepalanya sangat berat, sepasang tangannya pun masih tetap memeluknya dengan erat.     

Ji An'an tidak bisa melepas tangan pria ini, jadi hanya bisa tetap duduk dengan posisi ini sambil menemaninya di sofa.     

******     

Pagi hari.     

Tenggorokan Beiming Shaoxi yang merasa kering, sekujur tubuhnya yang sangat panas membuatnya ingin minum air.     

Ia samar-samar dengan suara serak memanggil pelayan untuk mengambilkan air.     

Tidak ada yang memperdulikannya. Kemudian, ia memanggil nama Ji An'an berkali-kali!     

Lalu ia membuka sepasang mata yang merah menyadari dirinya sekali lagi tertidur di ranjang yang besar sendirian!     

Beiming Shaoxi duduk dan tangannya menekan ke kepala yang sangat sakit, bagian bawah tubuhnya merasa sangat sakit!     

Ia membuka dan melihat, bagian bawah badannya yang diikat oleh selotip dengan kuat!     

Beiming Shaoxi mengerutkan keningnya, dengan susah payah berusaha melepaskan diri dari ikatan….     

"Kalau kamu mau melepaskannya, maka aku tidak keberatan kamu melakukannya." Ucap Ji An'an dengan suara yang dingin dari pintu kamar mandi.     

Tatapan Beiming Shaoxi yang murka dan marah, "Apa maksudnya ini? Lepaskan sekarang juga!"     

"Aku yang membuatnya secara khusus, selotip yang kuat dan tidak kalah dengan lem manapun. Tetapi kamu tenang saja, ini tidak akan melukai kulitmu."     

BeimingShaoxi hampir tersenyum dingin, "Apakah kamu ingin membuatku mati karena menahan kencing?"     

Apakah dirinya akan menjadi pria pertama di dunia yang mati karena menahan kencing!?     

"Tenang saja, aku sudah membuatkan lubang khusus di depan sehingga tidak akan mengganggumu untuk buang air kecil."     

Beiming Shaoxi menggertakkan gigi, tatapannya lalu berubah, "Kamu membantuku untuk menempelnya?"     

Ji An'an tidak menjawabnya…     

"Kamu sendiri yang membantuku untuk menempelnya!?"     

Sungguh, Ji An'an hampir memuntahkan air ludahnya. Apakah jalan pikiran pria ini memang selalu aneh seperti ini?     

Ia pikir dirinya masih akan kesal karena hal ini!     

Kalau mau dijawab, dirinya lah yang memasangkan itu. Lagi pula, bukankah pria ini tidak suka bila ada pelayan yang menyentuh kulitnya?     

Sebenarnya ia juga tidak suka ada wanita lain yang melihat tubuhnya. Walaupun tidak berencana untuk menginginkan pria ini, tetapi juga tidak bisa melemparkan pria itu ke wanita lain!     

"Kamu keberatan? Apakah kamu merasa kalau kemampuanku tidak bagus? Kalau begitu, kembalilah ke rumahmu dan cari Nyonya Beiming saja!" Ucap Ji An'an sambil membalikkan mata putih dan masuk ke dalam kamar mandi.     

Padahal tubuh bagian bawah Beiming Shaoxi masih terluka sangat parah!     

Saat tadi malam memeluk Ji An'an di sofa sampai tengah malam, ia tiba-tiba merasa panas dan melepaskan bajunya.     

Ji An'an yang dibangunkan oleh kekerasan dari alat kelamin pria ini, melihat sekujur tubuhnya yang berkeringat. Selain itu, satu tangannya masih memegang tubuh Ji An'an.     

Namun hal terpenting, pria ini masih belum mandi. Sekujur tubuhnya masih tercium aroma keringat tadi malam! Ya, sangat bau!     

Jujur saja, Ji An'an langsung bangun dan tidak ingin lagi terbodohi oleh sikap pria ini. Ya, dirinya harus waspada terhadap segala sesuatu yang dilakukan pria ini. Ia tidak akan membiarkan pria itu tidur di sampingnya begitu saja…     

Lalu setelah yakin pria ini masih tertidur lelap, Ji An'an melepaskan diri dari pelukan pria itu dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia bahkan memanggil pelayan untuk memindahkannya ke atas ranjang.      

Ia pun lanjut mengukur demamnya, ternyata demamnya sudah mencapai sekitar 40 derajat celcius. Tubuh pria ini pasti tidak akan mampu bertahan lagi dan dokter menyuntikkan infus untuknya.     

Setelah melakukan semua itu, Ji An'an menguap dan ingin tidur. Namun segera setelah ingin tidur, dirinya dihantui rasa takut kalau pria ini akan bangun tengah malam dan memperkosannya lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.