Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Satu Kaki Terluka



Satu Kaki Terluka

0Ternyata dirinya begitu dekat dengan air suci dan tidak mengetahuinya!     
0

Hanya saja, cuaca sedang terlalu dingin, lalu Aixi yang masih terlalu kecil juga tidak mungkin membuatnya masuk ke dalam danau yang dingin itu.     

Setelah membicarakan ini, Ji An'an dan Beiming Yechen pergi ke dua kamar yang telah disiapkan, tetapi kamarnya berhadapan.     

"Beiming Yechen, aku tidur dulu, kamu juga harus tidur lebih awal ya! Jangan banyak berpikir yang aneh-aneh." Ucap Ji An'an berdiri di pintu, bersiap untuk mengunci pintu untuk berhati-hati agar Beiming shaoxi tidak masuk ke sini…..      

Beiming Yechen pun menjawab, "Aku tinggal di depan, kalau ada suatu pertanyaan, maka bisa langsung memanggilku!"     

"Aku tahu…."     

"Apakah kita akan pulang besok?" Kalau sudah mengetahui tempat air suci, akan sangat baik jika bisa pulang lebih cepat..     

"Di ruang bawah itu, sejujurnya terdapat jalan yang amat rumit. Tidak ada yang tahu kecuali Kakek Beiming dan Beiming Shaoxi…. Selain itu, nenek juga tidak mengatakan cara lain untuk mandi menggunakan air suci. Saat memandikan putranya dulu, ia juga menggunakan ritual suami-istri seperti yang telah ada," ucap Ji An'an mengerutkan kening.      

Kemudian ia menambahkan, "Beiming Shaoxi pun tampaknya tidak mengetahuinya. Walau mengetahuinya, hal itu juga tidak bisa dengan mudah membantunya."      

"Apa menurutmu aku sungguh tidak bisa membantu?" Suara iblis yang tidak asing ini terdengar dari sudut ruangan.     

Ji An'an sangat terkejut melihat sosok Beiming Shaoxi yang sedang berjalan dari lorong jalan. Tatapan pria itu tampak menakutkan seakan ingin memakan seseorang!     

Di sisi lain, Beiming Shaoxi justru merasa kesal kepada wanita sialan ini. Ya, berani sekali wanita itu mengikatnya dan meninggalkannya di dalam helokopter begitu lama!     

Mau meninggalkannya? Tidak semudah itu, ya!     

Beiming Yechen memang sedang tidak senang. Namun melihat Beiming Shaoxi datang dan mengingat perkataan nenek Xue, hal ini membuat raut wajahnya semakin suram.     

"Beiming Yechen, selamat malam!" Ji An'an langsung menutup pintu dengan cepat.     

Beiming Shaoxi dengan beberapa langkah yang besar berusaha berlari ke arahnya, ia ingin menahan Ji An'an menutup pintunya. Sayangnya dengan kondisi tubuh yang belum sembuh total, dirinya yang menahan rasa sakit pun seketika terjatuh.     

Terjatuh dengan sangat nyaring sampai Ji An'an yang telah menutup pintu juga bisa mendengarnya.     

Apakah jatuhnya separah itu? Lagi pula, pria itu begitu berat dan postur tubuhnya sangat tinggi!     

Pengurus rumah yang membawanya ke kamar ini sangat terkejut, "Tuan Beiming, anda… anda kenapa? Apakah ada luka?"     

Ji An'an bersandar di pintu dengan panik, kenapa pria ini terus mengikutinya?     

Dalam hatinya masih merasa kalau pria itu menganggap dirinya sebagai Xin Keqi. Kalau memang seperti itu, kenapa masih mencarinya?     

Ji An'an mengunci pintunya, lalu meletakkan kotak kayu ke atas lemari samping ranjang.     

Ia awalnya hanya pergi ke toilet sebentar, namun saat keluar, dirinya langsung melihat Beiming Shaoxi sedang duduk di atas sofa kamarnya. Kaki pria itu tampak terluka dan sedang diangkat ke atas meja agar bisa dirawat oleh salah satu pelayan yang kebetulan ada di sana.      

Ji An'an langsung tertegun menatapnya.     

Ji An'an bertanya, "Bagaimana caramu bisa masuk ke sini?"     

Kaki Beiming Shaoxi yang masih mengeluarkan banyak darah di kakinya. Lukanya yang besar itu bisa dilihat orang lain dari jauh.      

Tatapan pria itu tampak murka seolah kemarahannya itu diarahkan kepada Ji An'an. Rasa sakit pria ini seolah tertutupi oleh kemarahannya kepada Ji An'an!     

Ji An'an menggigit bibirnya, apakah hanya jatuh seperti itu sudah membuatnya terluka begitu parah?     

"Tuan Beiming mendapat luka ini saat ingin turun dari helikopter…" Pelayan itu menjelaskannya sambil membersihkan lukanya menggunakan alkohol.     

Luka itu membuatnya tidak bisa berjalan dengan baik. Alhasil saat memaksa berjalan tertatih-tatih, ia tidak jarang terjatuh berkali-kali.     

Selain itu, Beiming Shaoxi juga tidak bersedia mendapat pengobatan secara langsung. Ia selalu bertanya mengenai keberadaan Ji An'an…     

"Apakah kamu memaksa turun dari helikopter dan terjatuh?" Ji An'an melihat ke arahnya. Sejujurnya ia kesal, dan tidak ingin merasa kasihan padanya. Pada akhirnya, ia memilih melihat namun tidak mau memandang wajahnya.     

"Pergi keluar, keluar!" Ucap Beiming Shaoxi yang mulai marah karena tidak dipedulikan.     

Pelayan Keluarga Xue itu langsung pergi… bahkan tidak lupa untuk menutup pintu kamar dan meninggalkan mereka berdua.     

Ji An'an duduk di samping ranjang. Baginya, ia tidak perlu melakukan apa pun untuk merawat pria ini. Buktinya jelas, saat dirinya masih sakit malah rela pergi ke mana pun untuk mencari dirinya.      

Beiming Shaoxi terpincang-pincang berjalan ke depannya, memegang tangannya dan menempelkan ke dahinya sendiri.     

Panas sekali.     

Ji an'an yang berusaha menarik tangannya, tetapi pria itu tidak mau dan tetap menempel ke tangannya dengan erat.     

"Beiming Shaoxi, lepaskan tanganmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.