Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kolam Air Suci



Kolam Air Suci

0Ji An'an menatap ke arah Beiming Yechen, lalu membayangkan bila Beiming Yechen adalah anaknya sendiri….     
0

Beiming Yechen langsung mengepalkan tangan dan berkata, "Jangan pernah kamu menggunakan tatapan itu untuk menatapku?!"     

Ia benar-benar sudah ingin menjadi gila! Wanita yang dicintainya sekarang ada kemungkinan merupakan ibunya sendiri!     

Ji An'an kemudian tertawa, "Leo masih harus memanggilmu, kakak?"     

"Ji An'an, aku sedang tidak ingin bercanda!" Ucap kesal Beiming Yechen.     

"Maksudku, kamu boleh saja tidak berpikir demikian. Lagi pula, Leo dan Aixi memiliki mata biru, sedangkan kamu dan Beiming Shilan bermata hitam."     

"Kalau sekedar warna mata, semua itu tergantung genetik salah satu pihak yang lebih kuat. Bisa saja anak yang diturunkan lebih mewarisi genetik ayah, namun bisa juga lebih mewarisi genetik ibunya." Ucap nenek Xue.     

Seketika suasana menghening.     

"Tidak peduli apapun yang terjadi, Yechen, pacarmu ini…. Tidak sesuai denganmu. Kalian masih belum sampai ke tahap itu, kan?"     

"Aku pulang dulu, jangan menghalangiku!" Ucap Beiming Yechen membalikkan badan untuk pergi. Ia bisa gila kalau berada di sini lebih lama lagi!     

Ji An'an dengan cepat menariknya, "Mengenai benar dan tidaknya, bukankah kita hanya perlu melakukan tes DNA untuk mengetahuinya?"     

Punggung Beiming Yechen terdiam. Walau demikian, apakah dirinya bisa menerimanya? Meski hanya ada satu persen kemungkinan saja, namun hal itu sudah membuatnya cukup menderita. Sungguh, ia tidak bisa menerima kenyataan ini.      

Meminta pemeriksaan tes DNA memang bukan hal yang sulit. Namun Ji An'an tampaknya juga tidak tahu maka sebenarnya dari tes tersebut.      

******     

Sambil menghangatkan diri dekat perapian. Di luar jendela, salju tampaknya sudah mulai turun satu-persatu     

Umur Nenek Xue memang sudah tua, setelah berbicara banyak pun langsung bisa tertidur.     

Ji An'an yang melihat wajahnya dengan penuh kasih sayang itu tidak tega untuk membangunkannya, lalu mengangkat selimut itu ke atas tubuhnya.     

Sedangkan Beiming Yechen, pria ini sudah benar-benar meninggalkan ruangan. Saat Ji An'an berjalan keluar, ia melihatnya sedang bersandar di pintu dengan kepala yang tertunduk. Pria itu tampaknya sedang bingung memikirkan berbagai misteri yang didapatnya hari ini.     

Tangan Ji An'an pun makin memeluk erat kotak kayu itu. Kemudian ia berkata, "Malam ini kita akan tidur di sini, nenek sudah mempersiapkan kamar untuk kita."     

Selain itu, sekarang sedang turun salju. Kalau menembusnya dengan helikopter, takutnya akan membahayakan perjalanan pulang nanti.      

Namun seketika, Ji An'an merasa kepalanya pusing dan berat!     

Beiming Yechen tertegun dan akhirnya mengambil kotak kayu itu. Setelah itu, ia berjalan di sampingnya dan matanya hanya menatap ke lantai.     

Setelah baru saja mendengar ucapan yang menakutkan tadi, sejujurnya ia ingin segera pergi.     

Siapa yang mengetahui kalau Ji An'an masih berada di dalam sana selama beberapa puluh menit.     

"Apa saja yang kalian katakan?" Tanya Beiming Yechen.     

"Bukankah kamu tidak ingin tahu?"     

"Jangan mengatakan hal yang buruk, cukup sampaikan beberapa kabar yang baik saja."     

Ji An'an menutup bibirnya, ketika sedang berpikir lalu Beiming Yechen berhenti dan bertanya, "Apakah kabarnya buruk semua?"     

"Tidak, kita tidak lagi membahas tentang Tuan Putri Qianqian, karena nenek semua itu baru dugaannya saja. Kalau ingin mengetahui semuanya, maka harus menunggu kakek bangun."     

Hanya saja, apakah Kakek Beiming bersedia mengatakannya? Waktu itu dia juga tidak ingin mengatakan.     

Mengapa setelah bertemu Ji An'an, Kakek Beiming bersikeras menginginkan pernikahan mereka…     

Ia benar-benar sangat takut dengan jawabnnya, tidak bersedia menerima dirinya yang telah sangat tua.     

"Aku bertanya kepada nenek tentang air suci. Dia mengatakan bahwa air suci itu ada di bawah danau mawar di belakang rumah utama Keluarga Beiming."     

"Di bawah danau mawar?!"     

"Bukankah ini terlalu kebetulan? Waktu itu aku dan Leo terjatuh ke danau…." Danau itu memang sangat indah, di sekitar danau bahkan dipenuhi dengan bunga mawar dan seolah masuk ke dunia halusinasi.     

"Salah satu caranya adalah dengan melewati ruang bawah tanah rumah itu. Untuk mencapai ruang bawah tanah itu, hanya kakek dan Beiming Shaoxi yang mengetahui lokasi tepatnya. Namun ada satu cara lain untuk mengakses ruang di bawah danau mawar itu. Kabarnya ada jalan kecil di dasar danau yang menghubungkannya dengan danau air suci tersebut."      

Setelah mendapat kabar ini, ia merasa bahwa Aixi akan bisa segera mendapat air suci tersebut….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.