Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia…. Leo Tidak Pernah Lihat



Dia…. Leo Tidak Pernah Lihat

0Setelah Ji An'an menghiburnya, Leo yang sudah merasa agak tenang pun membalikkan kepala kecilnya. Ia menatap ke pelayan yang melemparnya itu….     
0

"Apakah kamu masih ingat dengannya? Tadi siang, kita baru saja bertemu dengannya di taman."     

Leo masih agak samar-samar mengingatnya, lalu menganggukkan kepala.     

"Dia mengatakan telah memecahkan cangkirmu, jadi langsung berlutut untuk minta maaf, apakah kamu masih ingat dia berlutut?"     

Leo dengan serius menganggukkan kepala.     

Ji An'an menghela napas lega….     

Raut wajah pelayan itu langsung berubah. Dirinya sudah mau mati, namun masih tidak ingin mengaku, "Tuan muda tidak bisa berbicara, dia masih terlalu kecil dan sama sekali tidak mengerti!"     

Beiming Shaoxi yang duduk dan bersandar ke bantal dengan tatapan tajam, tampaknya sedang kebingungan dengan isi pikirannya sendiri!     

Ji An'an yang melihat tatapan pria itu seperti orang mati pun semakin marah….     

"Mo….mo…."     

Suara serak Leo yang pelan membuat semua orang menatapnya termasuk Beiming Shaoxi!     

Suara yang kekanak-kanakan itu masih memanggil, "Mo,mo….Mo'mo…. Mo'mo…."     

Suaranya yang masih tidak terlalu jelas tetapi semakin lama semakin lancar, seperti sudah ketagihan untuk memanggil nama Mo'mo dan tidak ingin berhenti!     

Air mata Ji An'ana langsung membasahi matanya dan mengalir turun.     

Anak kecil itu langsung panik, "Mo'mo jangan menangis!"     

Ji An'an yang dengan senang sambil menangis berkata, "Leo kamu sudah bisa berbicara? Leo benar-benar bisa berbicara!"     

Leo mengulurkan tangan kecilnya untuk menghapus air matanya Ji An'an, "Mo'mo!!!"     

Ji An'an memeluk Leo dengan erat, memegang wajah kecilnya, "Aku ini… Mo'mo hanya sangat senang sampai menangis…. Melihat kamu bisa berbicara, aku benar-benar sangat senang!"     

Leo yang menenggelamkan wajah kecilnya ke dalam pundak Ji An'an, dirinya benar-benar sangat panik dan ketakutan ketika dilempar jatuh ke dalam danau.     

Lalu samar-samar mendengarkan suara Mo'mo, tetapi tidak bisa berbicara.     

Anak ini sangat ingin berbicara dengan Mo'mo kala itu, berusaha berteriak 'Leo ada disini'!     

"Mo'mo jangan menangis…. Leo juga ikut sakit…." Mata Leo juga mulai memunculkan air mata. Ketika melihat Ji An'an menangis, ia langsung sedih dan ingin menghiburnya.     

Ji An'an menjadi tidak berani menangis, dengan berhati-hati meletakkannya ke atas ranjang kecilnya, "Di mana yang sakit? Apakah gigimu sakit?"     

Tangan kecil Leo memegang hatinya, lalu berkata, "Hatiku sakit!"     

Ji An'an tersenyum lalu air mata yang besar menetes ke wajahnya.     

Anak ini mengeluarkan lidah kecil merah mudanya, lalu menjilat dan merasakan rasa asin air matanya. Ya, air mata Mo'mo terasa asin!     

"Sekarang Leo bisa berbicara, lalu juga ada bukti yang jelas. Dia adalah anak yang tidak akan berbohong. Setiap kata-katanya adalah bukti yang paling tulus!" Ucap Beiming Yechen dengan tegas.     

Sama sekali tidak perlu diragukan!     

Ji An'an baru sadar, lalu melihat pelayan yang sedang berlutut dengan tatapan yang penuh dengan kebencian!     

"Leo, katakan kepada semua orang, mengapa pelayan ini berlutut di depanku?"     

Leo mengerutkan kening kecilnya lalu berkata dengan terpatah-patah, "Memecahkan gelas… dia, Leo tidak pernah bertemu… Mo'mo bertanya…."     

Leo yang kebingungan lalu panik.     

Air mata Ji An'an terus mengalir, "Aku bertanya dan kamu yang menjawab, okey?"     

"Iya!"     

"Waktu siang bertemu dengan dia, dia berlutut di depanku, masih mengatakan telah memecahkan gelasnya dan takut dihukum. Lalu memohon dengan mengatakan ingin minta maaf. Kemudian, aku waktu itu menyuruhmu untuk melakukan apa?"     

"Mo'mo menyuruh Leo… untuk memaafkannya!" Ucap Leo dengan jelas.     

"Kemudian bagaimana?"     

"Mo'mo bertanya kepada Leo…. mengenai dia… tetapi Leo tidak pernah bertemu dengannya!"     

"Iya, aku waktu itu bertanya kepadamu mengenai pemahamanmu tentang pelayan ini. Lalu, Leo menggelengkan kepala dan mengatakan tidak percaya, kan?" Ji An'an mengambil tisu yang diberikan oleh Beiming Yechen untuk menghapus air mata Leo.     

"Iya benar." Ucapnya sembari menganggukkan kepala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.