Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Membuktikan Dia Tidak Melakukannya



Membuktikan Dia Tidak Melakukannya

0Ji An'an tersedak tertawa, "Waktu itu kondisinya sudah begitu membahayakan, sekujur tubuh Leo yang kedinginan seakan telah membeku pun berhasil dinaikkan ke atas daratan, dan saat itu seharusnya segera diberikan pertolongan untuk dihangatkan."      
0

Kemudian Ji An'an melanjutkan, "Tetapi kamu… malah melewatkan saat paling genting! Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri, langsung kabur dan menunjukkan jati dirimu yang amat egois!"     

Semakin dipojokkan seperti itu, si pelayan menjawab, "Saat itu, aku terlalu ketakutan. Jadi hanya terpikir langkah untuk melarikan diri…."     

"Kalau begitu, kenapa kamu malah memohon untuk Leo dengan berlutut di depanku? Jangan-jangan kamu ingin melancarkan aksimu di tempat umum?… Kamu yang tiba-tiba berlutut sebenarnya ingin menarik perhatian banyak orang kepadaku, kan!"      

Pelayan itu hanya bisa terdiam…     

"Sikapmu yang terlalu mencolok saat itu, bukankah sudah terlihat kalau kamu sengaja melakukannya? Sejujurnya, apakah kamu tidak tahu pengetahuan dasar untuk membunuh? Kalau mau membunuh seseorang, setidaknya kamu melakukannya secara diam-diam dan tidak menarik perhatian. Bahkan, kamu berdalih kalau kita sudah mendiskusikan ini." Ucap Ji An'an yang dipegang oleh Beiming Yechen dengan marah.     

Pelayan membuka mulut tetapi tidak bisa mengatakan apapun.     

"Selain itu, kamu menuduh kalau aku telah mengancammu dengan memanfaatkan keluargamu. Padahal, aku sendiri tidak tahu informasi mengenai keluargamu… Jangankan nyawamu, andai aku memang memiliki kekuasaan seperti itu di sini, aku pasti sudah membunuhmu setelah tugasmu selesai. Apakah ada kesempatan bagimu untuk mengadukanku?"     

"Pelayan, ingatlah bahwa di sini adalah rumah besar Keluarga Beiming. Aku tidak mungkin punya kekuasaan untuk memerintahmu, apalagi melakukan aksi pembunuhan seperti ini. "     

Mendengar penjelasan Ji An'an yang masuk akal, suasana berubah menjadi sunyi senyap.     

Ji An'an terus berkata, "Sebenarnya, siapa yang menyuruhmu untuk memfitnahku? Ingat, aku masih mau memberikanmu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu."      

"Selain itu, kamu sudah membiarkan tuan dan tuan muda saat sedang mengalami hal yang membahayakan, pengabaianmu itu saja sudah cukup untuk dihukum mati! Jangan kira kamu masih bisa hidup hanya karena memfitnahku saja!" Tambahnya.     

Pelayan menatap dengan tajam dan masih menuduh kalau Ji An'an yang memerintahkannya.     

Ia tidak peduli apapun yang dikatakan oleh Ji An'an. Sebab, semua itu masih belum menjadi alibi yang kuat sebagai pembuktian kejadian ini. Dengan kata lain, Ji An'an masih belum bebas atas tuduhan sebagai dalang dalam permasalahan ini!     

"Perkataan pelayan ini sendiri sudah tidak masuk akal, perkataannya sama sekali tidak bisa dijadikan sebagai bukti."     

Beiming Yechen juga ikut mendukung dan berkata dengan dingin, "Yang paling penting adalah mencari pembunuh yang tidak profesional itu. Andai Ji An'an memang ingin membunuh seseorang, dia seharusnya cukup mengandalkanku sebagai pengawalnya. Tidak perlu mengancam, aku juga bisa melakukannya."      

"Setelah melakukannya, aku juga tidak akan mau meninggalkan bukti. Bahkan aku rela mati setelah melakukannya untuk menghilangkan bukti itu. Kalau memang pembunuhnya seperti itu, maka seharusnya sebagai pembunuh juga tidak masalah bila langsung bunuh diri di tempat!" Tambah Beiming Yechen dengan tegas.     

Ji An'an sangat senang dengan perkataan Beiming Yechen yang sangat masuk akal itu.     

Hanya saja, air mata pelayan itu terus mengalir dan setiap orang bisa melihat posisinya yang amat kasihan. Lalu, pelayan itu memberikan tanggapan, "Tuan ketiga, sejujurnya andai Nona Xin mencarimu untuk membunuh tuan muda… apakah kamu juga akan setuju?"     

Kaki Beiming Yechen gatal lagi, ia ingin sekali menendangnya, "Andai memang ingin membunuh seseorang, pasti dia punya alasannya. Kalau alasannya memang masuk akal, aku pun juga akan setuju melakukannya! Hanya saja, Ji An'an yang aku kenal tidak akan membunuh sembarangan orang. Lalu kalau mengenai Leo, dia juga tidak akan membahayakannya."      

"Tuan muda… apa kamu sudah bangun?" Tanya pelayan yang menjaga Leo dengan suara berbisik.     

Leo yang bangun karena suara berisik mereka, ia pun seketika terduduk di ranjang kecilnya dengan rambut yang amat berantakan. Kedua pipinya masih merah karena demam, tatapannya pun memburam ke arah Ji An'an dan kedua tangan kecilnya diangkat seolah ingin menggapai wanita itu.     

Hati Ji An'an yang merasa kasihan langsung berlari ke sana, "Jangan bangun, kamu masih sakit, tanganmu juga masih sedang diinfus. Jadi, jangan banyak bergerak, ya?"     

Leo sepertinya masih sangat terkejut, sangat ingin masuk ke dalam pelukan Ji An'an.     

"Leo, ada orang yang melemparmu ke dalam danau… apa kamu masih trauma akan hal itu? Sekarang Mo'mo sedang difitnah seolah akulah yang melemparmu ke dalam danau… Leo, coba kamu perhatikan pelayan ini, apakah kamu masih mengenalnya?" Tanya Ji An'an yang merasa sedih.     

Untungnya waktu itu dirinya sudah memanggil Leo untuk memastikan masalah cangkir itu.     

Saat ini, salah satu tangan kecil Leo merangkul ke leher Ji An'an dengan erat. Anak ini seolah tidak mau jauh darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.