Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Semua Orang Buta Di Dunia



Semua Orang Buta Di Dunia

0Ji An'an sangat marah, Xin Keqi tidak hanya ingin membunuh Leo, namun masih ingin menyalahkannya.     
0

Kenapa wanita itu bisa begitu tidak tahu malu dan licik?!     

"Kalau bukan karena aku yang menyadari hilangnya Leo dan mencarinya ke danau mawar, maka nyawa Leo sekarang sudah mati. Bagaimana mungkin aku sengaja membunuhnya? Dia hanyalah seorang anak kecil!"     

Wajah Ji An'an tampak pucat saat ini. Ia bahkan tidak ada tenaga menatap ke arah Beiming Shaoxi.     

"Kalau Leo ada masalah, aku akan jauh lebih sedih dari siapapun! Beiming Shaoxi, aku berharap kamu bisa menggunakan akalmu untuk berpikir!"     

Dengan kasih sayang Beiming Shaoxi terhadap Xin Keqi, sekarang wanita ini yang menggunakan status 'Xin Keqi' malah kesulitan untuk memeriksanya!     

Jika ada seorang pelayan yang mati-matian menuduh Ji An'an yang melakukannya, juga ditambah dengan bukti yang ada, maka….     

"Nona Xin, kalau bukan kamu…. Kenapa kamu bisa langsung tahu kalau aku pergi ke taman mawar….. Awalnya aku bingung dengan hal yang membuatmu datang ke tempat itu. Apakah kamu datang untuk membuktikan bahwa dirimu tidak bersalah?" Ucap pelayan itu sambil menangis dan berlutut.     

"Omong kosong!"     

Ji An'an sangat marah, Beiming Yechen juga membantunya dengan menendang pelayan itu dengan kuat.     

Kalau bukan karena ada pengawal yang menahan pundak pelayan itu, pelayan itu hampir terbang terpental ke belakang.     

"Aku sudah mengatakan semua yang terjadi… tuan… ampuni aku…. Aku sama sekali tidak ada dendam dengan tuan muda. Kalau bukan karena diperintah, aku juga tidak akan berani melukai tuan muda… "     

"Saat itu, aku juga berlutut kepada Nona Xin, aku sangat tidak tega untuk melukai anak kecil yang begitu lucu dan tidak bersalah itu…. Walaupun harus melukai diri sendiri juga tidak tega untuk melukai tuan mudah…. Tetapi, dia menggunakan nyawa semua keluargaku untuk mengancamku…. Aku juga tidak ada cara lain…"     

Beiming Yechen menendang pelayan itu sekali lagi, beberapa pengawal menahannya, "Tuan ketiga, tenangkan diri Anda."     

Bagaimana bisa tenang?     

Raut wajah Beiming Shaoxi yang dingin, menatap mereka semua.     

Ji An'an yang telah difitnah begitu banyak jadi ingin melihat reaksi Beiming Shaoxi. Ya, apa yang akan dilakukan pria itu? Intinya, Ji An'an sudah sangat kecewa dengan sikap Beiming Shaoxi. Sia-sia saja akal cemerlang pria itu, dia hanya digunakan sebagai pajangan saja. Tidak ada gunanya sama sekali akal cerdasnya itu!     

Ji An'an dengan kuat melepaskan selimutnya, langsung turun dari ranjang.     

Beiming Yechen langsung berjalan untuk menahannya, "An'an kamu sedang demam tinggi, apa kamu ingin segera mati dengan terlalu banyak bergerak?"     

"Tidak masalah kalau hal ini malah membuatku mati…. Hanya saja, aku ingin menegaskan saja kepadanya. Lagi pula, aku juga tidak bisa menerima fitnah ini begitu saja."     

"Kamu tenang saja. Andaikan semua orang di dunia ini menjadi buta, tetapi aku akan tetap membuka mata untukmu. Aku tidak akan membiarkan ada orang lain yang berani memfitnah dirimu!"     

Sudut bibir Ji An'an tersenyum pucat, "Terima kasih Yechen, pelayan ini sudah menuduhku telah berencana melukai Leo…. Lalu, dia juga mengaku kalau nyawanya telah diancam. Bukankah hal ini sama saja kalau dirinya hanya mencintai dirinya sendiri dan takut akan mati bila menolaknya?"     

Nyatanya, pelayan yang berlutut di tanah itu sangat takut menatapnya.     

"Kita tidak perlu lagi memperdebatkan dalang yang menyuruhnya untuk membuang Leo ke danau. Apalagi saat terakhir itu, aku dan Tuan Beiming pergi melompat bersama ke dalam danau karena sadar bahwa ada seseorang yang ingin melukainya."     

"Ya, hanya kami berdua yang melompat masuk ke dalam danau. Bahkan kami tidak meminta bantuan siapapun untuk menolong ataupun memberikan pertolongan dengan cepat!"     

Mendengar semua ucapan Ji An'an itu, suasana langsung menghening…     

"Tidak hanya itu, saat Tuan Beiming telah menarik Leo ke daratan, kamu malah berbalik badan dan pergi… Andai aku yang menyuruhmu untuk melakukannya, kamu yang melihat Leo hampir mati saja sudah tidak menunjukkan rasa kasihan dan menghiraukannya. Kalau dilihat seperti ini, bukankah kamu adalah orang yang kejam dan sadis?" Ucap Ji Anan yang melihat sendiri pelayan ini kabur dengan tergesa-gesa.     

Pada akhirnya, pelayan itu tidak bisa menyangkal lagi.     

"Kamu sebelumnya mengatakan bahwa tidak akan tega melukai Leo, lalu berlutut untuk memohon agar bersedia melukai dirimu sendiri karena tidak tega untuk melukai Leo, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.