Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Hubungan Ini Sudah Sakit



Hubungan Ini Sudah Sakit

0Pada akhirnya, Beiming Shaoxi menjelaskan kembali kepadanya dengan sangat sabar. Ia hanya menegaskan, "Kamu tidak perlu mengajariku tentang cara untuk melakukan semua itu. Aku bisa melakukannya sendiri!"     
0

"Shaoxi, kamu marah kepadaku….?"     

"Sudahlah, lebih baik kamu beristirahat dengan baik. Dokter juga ada di sini untuk menjagamu. Kalau kamu memerlukan sesuatu, maka panggil saja pelayan untuk mengambilkannya." Beiming Shaoxi sudah sangat marah jadi tidak melihat air mata dari mata Xin Keqi.     

Nyatanya wanita yang dulu sangat disayanginya, apakah sekarang sudah membuatnya merasa sangat benci dan jijik setelah bersamanya dalam beberapa waktu terakhir ini?     

Padahal, ia sendiri tahu bahwa dirinya adalah jenis pria yang amat setia, bukan seorang playboy yang suka mempermainkan hati wanita.     

Sebenarnya, apa yang salah dari hubungan ini? Rasa cintanya tiba-tiba hilang.     

Sebelumnya, rasa cintanya bisa begitu dalam, bahkan dirinya juga tidak tega untuk langsung menyentuhnya. Mengingat keberadaannya saja sudah membuat Beiming Shaoxi merasa senang. Namun saat melihatnya sedih, hal itu bisa membuatnya seolah merasa sulit untuk sekedar bernapas!     

"Shaoxi…."     

Xin Keqi tiba-tiba memeluknya dari belakang. Ia memeluknya dengan erat dan berlinangan air mata. "Jangan pergi, temani aku di sini, ya?"     

Dalam hati, Beiming Shaoxi merasa sangat benci. Dalam sekejap ia langsung melepaskan tangannya sembari berkata dingin, "Sebelum kamu sembuh, lebih baik jangan keluar. Beberapa hari ini, kamu di dalam kamar dan beristirahat saja."     

Xin Keqi yang memandang punggung Beiming Shaoxi menjauh dan pergi, ia langsung terjatuh sampai terduduk ke lantai.     

Ia juga mendengar bahwa pria itu juga memerintahkan pelayan yang ada di luar untuk menjaganya dan tidak membiarkannya keluar.     

Kenapa masih harus menyuruh pelayan untuk mengawasinya?     

Xin Keqi dengan marah mengambil vas bunga, semua barang yang bisa dipegang langsung dilempar hingga hancur!     

Pelayan yang baru saja datang dan membuka pintu, ia langsung melihat Xin Keqi melempari berbagai perabotan kecil di kamar hingga pecah dan berserakan di lantai…     

Beiming Shaoxi yang posisinya belum terlalu jauh dari kamar itu pun masih mampu mendengar suara pecahan barang-barang itu. Dalam hati, ia sesungguhnya tidak bisa menahan kekesalannya dan ingin meledakkannya.     

Namun, kemarahan ini masih sulit diketahui asalnya…. Apa yang terjadi denganya? Mungkinkah otaknya saja yang bermasalah? Ataukah hubungan mereka memang bermasalah dan sudah seharusnya diakhiri?     

*******     

"Leo, apakah kamu sudah selesai menggambar?" Tanya Ji An'an dengan lembut.     

Tatapan yang begitu hangat itu seakan mampu menerangkan sudut paling suram Beiming Shaoxi.     

Saat kepalanya terasa sakit tadi, Beiming Shaoxi tanpa sadar berjalan ke arah ruang gambar di rumah ini      

Pintu itu kebetulan juga agak terbuka dan membuatnya mampu melihat keadaan yang ada di dalam.     

Suara Ji An'an membuat langkah kakinya berhenti, ia diam berdiri di depan ruangan gambar dan memandang kehangatan yang ada di dalam.     

Padahal sama-sama jatuh ke kolam renang. Akan tetapi, 'Xin Keqi' yang dilihatnya ini sama sekali tidak marah atau mengeluh. Sudut bibirnya masih tetap tersenyum dan sangat hangat.     

Pemandangan ini sangat berbeda dengan 'Ji An'an' yang merengek tadi!     

Rambut yang setengah kering di pundaknya, lalu mengenakan baju tidur buah labu itu seakan memancarkan sosok tuan putri yang lembut duduk di samping jendela.     

Ada kursi kecil di sana, Leo sedang duduk di sana sambil memegang palet dan tampak serius menggambar di kanvas putih itu.     

Di tangan Ji An'an juga terdapat sebuah kanvas, wanita itu menggambar sebuah pesawat…     

Ya, Leo sangat suka pesawat, kapal dan Ji An'an sendiri menggambarkannya untuk Leo.     

Ji An'an dengan serius menggambar pesawat itu dengan sangat detail. Kalau ada kesempatan, maka dirinya dapat mencari seseorang untuk membuat sebuah hadiah khusus yang bisa diberikan kepada Leo.     

Dalam perjalanan hidup Leo yang masih panjang, sayangnya Ji An'an hanya bisa bersamanya dalam waktu yang begitu sempit. Alhasil, ia sangat ingin memberikan hadiah, cinta dan kasih sayang kepada Leo.     

Di sisi lain, Leo masih terlihat fokus menggambar. Walau demikian, matanya sesekali waktu mencuri pandang ke arah Ji An'an. Cara pandang anak ini seakan menunjukkan rasa khawatirnya kepada wanita itu.     

"Tidak sakit, kok…. Sama sekali tidak sakit." Ji An'an tampaknya juga memahami hal yang Leo Khawatirkan. Ia bahkan mengedipkan mata dengan ekspresi gembira.     

Leo yang melihat senyuman juga ikut tersenyum malu.     

Di dalam kamar itu, Beiming Yechen juga terlihat sedang membereskan beberapa peralatan lukis yang sudah tidak dipakai. Setelah itu dari samping kamar ini, ia datang mendekati Ji An'an.     

"Kamu sudah agak demam, seharusnya sudah harus berbaring di atas ranjang." Ucap Beiming Yechen.     

"Aku tidak mau membuang-buang waktu. Kalau aku tidur, maka Leo akan merasa bosan."     

Leo melukis beberapa gambar, ia mengangkat kepala dan kembali memandangi Ji An'an. Ia takut Ji An'an tidak memperhatikannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.