Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Perasaan Mengadu



Perasaan Mengadu

0Wajah Beiming Shaoxi yang tampan itu langsung tampak kaku, di dalam matanya seolah menunjukkan kobaran api kemurkaan.     
0

"Ini adalah rumah Keluarga Beiming, tempatku. Nona Xin, kamu harus menyadari posisimu dengan jelas. Dari mangkok hingga panci yang kamu gunakan sekarang, semua itu adalah milikku." Ucap Beiming Shaoxi sambil menunjuk dan menghentakkan kaki.     

Lagi pula, apa masalahnya kalau hanya mencoba beberapa kue yang dibuatnya?     

"Selain itu, kamu selalu bersikap seenaknya dengan memeluk putraku. Padahal, kamu belum bisa mengandung anakmu sendiri. Jika diketahui orang lain, kenyataan ini akan menjadi lelucon banyak orang. Jadi tolong, jangan menggunakan anak orang lain untuk menutupi kekuranganmu!"     

Mendengar ucapannya itu, suasana hati Ji An'an langsung merasa tidak senang. Andai dirinya bisa, ia sangat ingin menyumpal mulut pria itu dengan sisa adonan yang belum di panggang.     

"Ding…"     

Namun saat mendengar suara itu, Ji An'an kembali fokus dan memakai sarung tangannya. Beiming Yechen pun ikut berjalan ke depan oven dan langsung membukakan pintu oven untuknya. Setelah dibuka, sontak aroma ayam panggang langsung memenuhi seluruh ruangan ini.      

Lalu dengan ditambah sedikit parutan keju, ayam panggang itu semakin terlihat sangat enak. Ya, inilah makanan kesukaan Leo!     

Leo telah memakai sarung makannya. Satu tangan sudah memegang pisau dan satu tangan lainnya memegang garpu. Sembari menjilat bibirnya, ia sudah siap menunggu untuk memakan hidangan tersebut.     

Piring baru diletakkan ke atas meja, Beiming Yechen sudah mengambil satu. Kemudian tanpa diduga, Beiming Shaoxi juga mengambil satu. Setelah melihat perilaku paman dan ayahnya, Leo yang mau ikut mengambilnya pun baru menyadari bahwa ayam panggang tersebut hanya tersisa dua potong saja.      

Saat Beiming Shaoxi mengambil satu potong ayam panggang lagi.     

Gerakan Leo terdiam dan menatap ke arah ayahnya.     

Benar saja! Saat ini, kedua tangan Beiming Shaoxi sudah memegang dua potong ayam panggang kesukaannya. Ayahnya ini bahkan memakannya seolah tidak takut kepanasan. Ia fokus menikmatinya dengan anggun.     

Namun Ji An'an hanya bisa terdiam.     

Walau demikian, Leo yang hanya disisakan sayap ayam pun menatap dengan kesal.     

Memang, ayahnya boleh merebut apapun darinya. Hanya saja, hal yang direbutnya itu adalah ayam panggang buatan Momo. Hidangan ini adalah makanan kesukaannya!      

Dentingan alat makan dengan piring terus terdengar dari pria itu. Leo yang masih belum sempat makan pun melihat ayahnya mau mengambil sayap ayam satu-satunya yang ada di atas meja makan.     

Ji An'an yang tidak tahan, lalu memukul tangan Beiming Shaoxi, "Aku tidak pernah melihat pria yang tidak tahu malu sepertimu, apakah kamu begitu bangga bisa merebut makanan dari anak kecil?"     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening, "Makanan semacam ini tidak terlalu menyehatkan bagi anak kecil. Kalau anak kecil ini memakannya terlalu banyak, apakah dia akan tumbuh dengan baik?"     

Bagi pria ini, dirinya telah berbuat kebaikan demi Leo. Biasanya, ia juga tidak memberi Leo makanan yang mengandung banyak minyak dan makanan yang dipanggang.     

Leo yang melindungi piringnya sendiri sangat takut ayahnya akan mengambilnya, lidah kecil langsung menjulur untuk menjilatnya.     

Meski dirinya agak kesal dengan perilaku anaknya, namun Beiming Shaoxi merindukan perasaan berebut ini, termasuk saat Ji An'an menatapnya dengan marah….     

Ia hanya ingin merasakan perasaan yang seperti dulu, menahannya sembari memberikan ciuman yang kuat ke bibirnya dan membuat Ji An'an tidak bisa berbicara!     

Bisakah kembali seperti sebelumnya…?      

Kepala Beiming Shaoxi sakit, ia pun duduk di kursi yang ada di dekat Leo.     

Kemudian, tidak peduli sisa masakan apapun yang dimasak Ji An'an , Beiming Shaoxi langsung mengambilnya dan memakannya dengan lahap.     

Ji An'an yang marah, lalu mengambil gula maltosa… Kemudian, ia menyuapkannya secara paksa bahan pemanis itu ke dalam mulutnya hingga tidak bisa lagi dibuka.      

Rasa gula ini sangat manis dan membuat orang merasa mual untuk menelannya…     

Ji An'an memberikan tatapan yang nakal kepada Beiming Yechen, namun pria itu langsung mengerti dan memeluk Leo untuk mengambil biskuit buatannya tadi.     

"Shaoxi…. kenapa kamu bisa ada disini?" Tidak lama kemudian, datanglah Xin Keqi dengan wajah tersenyum yang berjalan datang dari pintu.     

Tubuh Ji An'an langsung kaku, lalu meletakkan gula itu ke atas meja, "Orang yang tidak penting dan anjing tidak boleh masuk, pergi!"     

Beiming Shaoxi tersenyum dingin, apakah wanita ini tidak senang?     

Tetapi Beiming Shaoxi mengulurkan tangan untuk menarik Xin Keqi duduk ke dalam pangkuannya, kemudian mengambilkan gula untuknya.     

"Shaoxi, ini apa?"     

"Pelayan yang membuatnya, kamu coba dulu."     

Xin Keqi melihat Ji An'an yang memakai celemak. Ia pun langsung paham dan tersenyum, lalu merangkul ke leher Beiming Shaoxi dan memakan gula itu.     

Baru mengunyah dua kunyahan, seketika raut wajahnya langsung berubah.     

Ia baru ingin berbicara, tetapi gigi-giginya seolah terasa lengket dan sulit digerakkan…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.