Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Seperti Keluar Dari Foto



Seperti Keluar Dari Foto

0Tenggorokannya yang terus mengeluarkan suara serak, seperti ingin mengatakan sesuatu, lalu dadanya juga masih naik-turun.     
0

Para dokter yang menjaganya langsung mengambilkan tabung oksigen untuknya.     

Kakek sangat senang, tangannya terus bergerak dan jarinya juga akhirnya seperti merasakan sebuah perasaan lain.     

Dokter yang memperhatikan keunikan situasi ini merasa sangat aneh!     

Kakek perlahan-lahan mengangkat tangannya, seperti seorang anak dalam kegelapan dan akhirnya bisa memegang cahaya!     

Beiming Yechen memegang tangan kakeknya, "Kakek, kamu jangan terlalu senang, apakah kamu ingin bertemu dengannya? Aku akan menyuruhnya datang."     

Sekujur tubuh Kakek Beiming seketika mulai bergerak.     

Ji An'an yang ada di atas kuda dan berkeliling di sekitar padang rumput sekali, kemudian ia lanjut berlari ke arah mereka.     

Kaki depan kuda yang naik ke atas, Ji An'an menarik tali sambil duduk di punggung kuda dan menatap kakek….     

Kakek Beiming tiba-tiba sangat ingin berdiri, tetapi sekujur tubuhnya tidak memiliki tenaga untuk itu dan hampir saja menjatuhkan kursi rodanya.     

Namun dalam sekejap, orang tua yang hampir terjatuh ini tiba-tiba bersikap seolah mengumpulkan tenaga yang begitu kuat dan akhirnya berdiri menopang tubuhnya. Pemandangan ini membuat para dokter yang menemaninya sangat kaget.     

Pertama-tama, mata Kakek Beiming tampak mengalirkan air mata…     

Melihat ini, Ji An'an menggigit bibirnya. Ia khawatir jika terlalu dekat akan membuat kakek menyadari bahwa dirinya bukanlah orang itu.     

Karena zaman itu sudah berlalu sangat lama, sehingga pakaian kuda bergaya klasik ini tidak bisa dibuat semirip itu.     

Namun, pakaian ini sejujurnya sudah cukup mirip. Jadi hanya berdandan sedikit sudah bisa kembali seperti pakaian di zaman itu, seakan membuat wanita dalam foto itu menjadi nyata.     

Ya, Ji An'an hanya ingin membuat kakek senang, berharap dalam kehidupan kakeknya bisa bertemu lagi dengan wanita yang dicintainya.     

Ia berharap…. Kakek dalam kehidupan ini tidak memiliki penyesalan sama sekali.     

Setelah tujuannya tercapai, Ji An'an menarik tali dan perlahan-lahan keluar dari tempat itu.     

Tenggorokan kakek yang bergerak dan bergerak terus menatap ke arah Beiming Yechen, lalu melihat punggung Ji An'an dan menangis.     

Mata Beiming Yechen yang juga panas, berusaha menghibur kakek dan berlari ke arah Ji An'an.     

******     

Namun tidak jauh dari sana, Beiming Shaoxi tampak sedang berada di teras lantai dua rumah tua itu. Helikopternya telah mendarat di atas atap rumah tua itu.      

Tatapannya hanya tertuju pada setiap gerakan Ji An'an.     

Namun ia melihat sesuatu yang mengejutkan…      

Kakek tiba-tiba berdiri!     

Para dokter hampir menjatuhkan kacamatanya!     

Kakek Beiming seperti anak yang baru belajar berjalan. Ia bisa secara tiba-tiba berdiri dari kursi roda, tetapi tidak bisa berjalan.     

Para dokter memegang tangannya, lalu melihat orang tua ini mulai berjalan dua langkah ke depan.     

Mata Beiming Shaoxi juga merasa sangat terkejut dengan situasi ini, tidak menyangka 'Xin Keqi' yang berkuda untuk kakek itu sudah bisa menyembuhkan penyakit kakek. Bukankah hal ini sangat luar biasa? Apa sihir yang digunakan wanita itu!     

Kembali ke Beiming Yechen, ia yang berlari menuju Ji An'an langsung menyampaikan perasaan kakeknya, "Kakek ingin melihatmu, dia sudah sangat terbawa emosi…. Hanya bisa terus menangis."      

"Tetapi aku tidak mungkin bisa berbicara dengan kakek, aku bukan wanita itu… pasti akan ketahuan. Aku ingin membuat impian kakek terkabul dengan sempurna…." Balas wanita ini.     

Kalau aktingnya ketahuan, bukankah akan membuat kakek merasa sangat kecewa?     

Ji An'an pun melompat dari kuda dan lanjut berbicara dengan Beiming Yechen. Namun dari tempat para dokter itu berkumpul, mereka juga mengeluarkan suara berisik karena masih sangat terkejut dengan perkembangan Kakek Beiming!     

Kakek tampak berusaha berjalan, kakeknya yang seperti tidak memiliki tulang itu masih terus berusaha berjalan.     

Para dokter yang ada di sampingnya terus menjaganya, kakek juga baru bisa berjalan beberapa langkah.     

Ji An'an tidak lagi memperdulikan apapun, lalu bersama Beiming Yechen berlari kembali ke tempat kakek.     

Hanya beberapa langkah, Kakek Beiming seperti seekor beruang yang memeluk ke arahnya.     

Ji An'an yang menangis lalu masuk ke dalam pelukan kakek dan membalas pelukannya.     

Kakek tidak bisa berbicara, hanya terus terbatuk-batuk dan menangis karena tidak bisa menahan emosinya!     

Ji An'an juga menangis, ia sangat sedih melihat kakek yang sudah tua dan tidak seberuntung dulu….     

Namun tiba-tiba, kakek pingsan karena perasaan yang amat senang ini. Mereka pun langsung membawa ke rumah sakit untuk diperiksa.     

Walau pingsan, namun para dokter itu sangat senang. Sebab, saraf kakek yang sudah bisu itu akhirnya hidup lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.