Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tamparan yang Panas



Tamparan yang Panas

0Beiming Shaoxi berdiri di depannya, tangannya memegang mangkok minyak panas tersebut.     
0

"Ulurkan tanganmu sekarang, Nona Xin!" Ucap Beiming Shaoxi dengan tegas.     

Ji An'an menatapnya, lalu tersenyum menyindir dan mengulurkan tangannya.     

Dalam waktu yang bersamaan, air matanya tidak tahan untuk mengalir dari sudut matanya.     

"Tumpahkan…. Beiming Shaoxi! Cepat kamu tumpahkan."     

Melihat reaksi yang tidak terduga, pria ini langsung tertegun.     

Bahkan gerakan menuang yang mudah pun terasa sangat berat. Ya, seraya tangannya sulit digerakkan.     

Leo yang sedang duduk di sofa tidak terlalu mengerti hal yang terjadi, sepertinya…. Apakah mereka sedang bertengkar?     

Melihat Mo'mo sedang menangis, Leo merasa ada yang tidak benar. Anak ini langsung turun dari sofa dan berlari ke arah Ji An'an.     

Namun sayangnya, seorang pelayan mengulurkan tangan untuk memeluknya.     

Leo pun berjuang untuk melepaskan diri.     

Ji An'an pun mengulurkan tangannya ke Beiming Shaoxi, dan Beiming Shaoxi mengangkat mangkok itu.     

Belum juga dituangkan, Ji An'an sudah bisa merasakan panasnya minyak dari percikan minyak yang mengenai wajahnya. Ya, tinggi badan Ji An'an memang lebih pendek dari Beiming Shaoxi…     

Walau demikian, raut wajah Beiming Shaoxi sudah tegang. Ia terus terbayang dengan tatapan Ji An'an yang dulu, sama sekali tidak bisa melupakannya!     

Mangkok yang dimajukan pun perlahan-lahan agak gemetar, ia masih tetap tidak bergerak.     

Tiba-tiba suara bertengkar yang sangat kuat terdengar, beberapa pelayan bahkan tampak terbang karena ditentang sampai ke luar ruangan.     

Beiming Yechen yang sekujur tubuhnya penuh keringat, ia berlari seakan membawa angin bersamanya dan mengambil mangkok minyak di tangan Beiming Shaoxi hingga tumpah ke lantai.     

Ketika Beiming Yechen merebut minyak itu, setengah dari minyak itu tumpah ke tangan kedua pria itu.     

Ji An'an yang melihat kejadian ini hanya bisa terus menatapnya, tatapan hitam dan kesepian itu.     

Beiming Shaoxi ditabrak, lalu mundur beberapa langkah dan melihat wajah Ji An'an dengan hati yang sangat sakit.     

Walaupun Beiming Yechen tidak datang, sejujurnya ia juga tidak akan menumpahkannya.     

Perasaan terkejut pun langsung memenuhi ruang masak ini.     

Tatapan Ji An'an yang dingin seperti gunung es abadi hanya menatap ke arah Beiming Shaoxi.     

Walaupun tidak benar-benar menumpahkannya, namun hatinya masih merasa bahwa pria ini masih punya niat untuk menumpahkan minyak panas itu kepadanya dirinya.     

Kalau bukan karena kedatangan Beiming Yechen, maka tangannya ini bisa saja mengalami kecacatan.     

Mengingat ini, hal itu membuat hatinya sangat sakit. Ya, demi Xin Keqi, pria ini bersedia menumpahkan minyak panas ke tangannya….     

"Beiming Shaoxi, apakah ini adalah maksudmu tidak tega melukaiku? Sekarang aku kembalikan, Aku kembalikan kembali kepadamu!!!" Ia dengan kuat menampar wajah Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxi hanya bisa tertegun, hatinya merasa kacau…     

"Kamu sangat suka memperhitungkan perlakuan orang lain. Saat aku mendapatkan sedikit sikap baikmu, maka aku harus membalasnya. Namun saat aku membuat keburukan sedikit kepadamu, maka kamu akan membalasnya. Lalu, bagaimana denganku? Aku juga ingin membalas keburukanmu dengan jelas!!!"      

Walau suara Ji An'an kali ini terdengar tenang, namun ucapannya yang terakhir ini menunjukkan sikap sedih.     

Akan tetapi selanjutnya, wajah Ji An'an tiba-tiba ditampar dengan keras, "Phak!"     

Tangan Xin Keqi masih terhenti di sana dan dirinya langsung bertanya, "Xin Keqi, kenapa kamu bisa memukul priaku?"     

Mendapat tamparan seperti itu, rasa sakit di wajah Ji An'an terasa seperti ditumpahkan minyak panas. Dalam hati, dirinya hanya bisa bergumam kesal. Ya, bila Beiming Shaoxi ingin menjalani hidupnya dengan wanita seperti ini, dirinya juga tidak akan mencampurinya. Semoga dia bahagia!     

Ji An'an tidak akan memperdulikannya, ia hanya ingin membawa Leo dan Aixi….     

Pemikiran yang gila ini langsung masuk ke dalam jalan pikirnya.     

Kemudian terdengar lagi suara 'Phak!' yang sangat nyaring.     

Xin Keqi ternyata mendapat tamparan yang sangat kuat sampai mundur beberapa langkah, lalu wanita ini berhasil ditahan oleh pelayannya dan bisa berdiri dengan stabil. Walau demikian, wajahnya langsung bengkak dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.     

Tatapan Beiming Yechen yang begitu murka langsung menunjukkan kekesalan padanya, "Apakah kamu merasa boleh menampar wajah kekasihku?"     

Beiming Shaoxi, Xin Keqi, dan Ji An'an… semuanya sama-sama mendapatkan tampar sekali.     

Tamparan Xin Keqi memang yang paling sakit, wajahnya terlihat sampai kemerahan dan sangat bengkak. Tidak hanya itu, sudut bibirnya sampai terluka.     

Dalam hati, Ji An'an juga tidak merasakan senang sama sekali dan hanya sangat membenci pada diri sendiri karena tidak langsung melukai Xin Keqi….     

Hal yang paling penting adalah penyiksaan Xin Keqi terhadap Leo, membuat Ji An'an ingin membunuhnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.