Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Setiap Hari Dipukul Oleh Nenek Sihir



Setiap Hari Dipukul Oleh Nenek Sihir

0Sejujurnya, Ji An'an sedang tidak minat untuk berdebat dengan Beiming Shaoxi sekarang. Walau demikian, pria ini tampaknya memang memiliki bakat untuk membuatnya marah dan selalu ingin menamparnya.      
0

Setelah sampai di tempat makan, Ji An'an meletakkan beberapa makanan dan menyiapkan semangkuk sup.     

Ia juga melepaskan Leo dan menaruhnya di kursi.     

Leo yang merasa tidak nyaman langsung kembali merangkak ke tubuh Ji An'an seraya tidak ingin meninggalkannya.     

Ji An'an tentu tahu bahwa Leo masih sangat ketakutan.     

Ya, anak itu masih takut kalau Ji An'an akan pergi meninggalkannya, takut wanita ini akan pergi selama setahun atau bahkan jangka waktu yang lebih lama.     

Ji An'an pun menariknya ke dalam pelukannya, membiarkan Leo mendekat padanya. Kalau sejak awal dirinya mengetahui Leo adalah anaknya, ia juga tidak akan meninggalkan Kota S walau diusir atau ditendang pergi oleh Beiming Shaoxi.     

Kalaupun harus terpaksa, ia juga akan membawa Leo pergi dari sini.     

Ya, kalau Beiming Shaoxi masih terus bersikap bodoh seperti ini, mengapa dirinya tidak membawa Leo pergi saja?     

Akan tetapi, ia tetap harus menunggu sampai Aixi mendapatkan air suci itu dan menyembuhkan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Setelahnya, ia akan membawa dua anak ini pergi dari sini.     

Lagi pula, Beiming Shaoxi sudah terlalu bodoh dan mudah dikendalikan oleh Xin Keqi, membuat Ji An'an tidak akan memaafkan Beiming Shaoxi yang telah menyiksa anaknya.     

Benar! Dirinya tidak mungkin memaafkannya!     

Di saat Ji An'an dan Leo sedang menikmati makanannya, tidak jauh di sana Beiming Yechen juga masih membantu Ji An'an mencari informasi lain. Namun tiba-tiba sekarang, ia merasa ada aura dingin datang mendekati mereka bertiga.     

Ya, secara tiba-tiba Beiming Shaoxi yang melangkah dingin menarik kursi dan duduk di sana. Sepasang mata yang tajam itu seketika menatap ke arah Ji An'an seperti tatapan elang.     

Leo yang sedang disuapi pun masih menunjukkan keadaan bibir kecilnya yang tidak berhenti mengunyah dan menunjukkan kebahagiaan. Anak ini sungguh terlihat sangat menikmati makanannya.     

Namun saat melihat wajah Beiming Shaoxi, raut wajah itu langsung hilang.     

Anak ini tampak merasa ada yang mengganggu sistem pencernaannya.….     

Walau demikian, Ji An'an yang merasa malas menganggap keberadaan Beiming Shaoxi, hanya menatap sekilas seolah hanya melihat hembusan angin yang lewat begitu saja. Ya, ia tidak ingin memperdulikan keberadaan pria ini.     

Bersamaan dengan itu, seketika tangan kecil Leo mengambil sisa tulang yang sempat disisihkan di atas meja makannya. "Phak!!" Ia langsung melemparnya ke arah wajah Beiming Shaoxi.     

Wajah Beiming Shaoxi langsung tampak suram, "Apakah kamu mau cari mati?"     

Leo langsung menatap dengan kesal seperti berubah menjadi banteng kecil. Punggungnya pun menegak seolah siap melompat dan menyerang pria itu.     

Namun, dalam seketika Ji An'an berbisik ke arah daun telinganya dan mengatakan sesuatu.     

Kemudian tatapan Leo berubah dan kemurkaannya juga langsung hilang….     

Akan tetapi saat kembali melihat Beiming Shaoxi, air mata anak ini mulai keluar dan menangis. Mulutnya pun terdengar sesenggukan dan tidak bisa bicara.     

Dengan perlahan, ia mengambilkan tisu dan memberikannya kepada Beiming Shaoxi.     

Melihat perlakuan anak ini, punggung Beiming Shaoxi seketika menjadi kaku. Ia ingat bahwa beberapa bulan terakhir ini, sikap Leo tampak begitu aneh. Anak ini selalu membangkang ayahnya dan tidak mau menurut apapun nasihatnya.      

Setiap kali mereka bertemu, anak ini seperti bertemu dengan musuhnya.     

Namun sekarang, apakah sikap Leo langsung bisa berubah?     

Beiming Shaoxi pun menerima tisu itu dan mengelap sisa minyak di wajah akibat lemparan sisa tulang ke arahnya.     

Setelah melihat perlakuan anak ini, Ji An'an pun mencium wajah kecil Leo sebagai hadiah lalu pelan-pelan mencium telinganya.     

Kemudian, Leo mengambil sebuah paha ayam. Padahal, itu adalah paha ayam kesukaannya. Namun, anak ini malah memberikannya kepada Beiming Shaoxi…     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang telah kamu katakan kepadanya?"     

Ya! Apa yang dikatakannya sampai bisa membuat perubahan Leo hingga sebanyak ini?     

Tidak hanya itu, Leo bahkan menatapnya dengan tatapan kasihan dan penuh rasa simpati…     

Simpati? Apakah dirinya sedang dikasihani oleh putranya sendiri!?     

"Leo memberikan paha ayam yang paling disukainya untukmu, kenapa kamu masih tidak mau menerimanya?" Ucap Ji An'an dengan dingin.     

Beiming Shaoxi menahan emosinya dan mengambil paha ayam itu.     

Ya, wanita ini tadi mengatakan, "Nenek sihir itu telah menggunakan sihirnya untuk merubah ayahmu. Ayahmu sekarang jadi sering mendapat pukulan dari nenek sihir itu! Apakah kamu merasa ayahmu sangat bodoh? Bodoh, ya! Dia bahkan tidak tahu Mo'mo yang sebenarnya…. Otaknya itu dipukul oleh nenek sihir sampai menjadi bodoh!"     

Oleh sebab itu, Leo jadi merasa kasihan. Ia baru tahu ternyata ayahnya juga telah disiksa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.