Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Leo Kamu Akhirnya Tersenyum



Leo Kamu Akhirnya Tersenyum

0Setelah kejadian itu berlalu, Ji An'an dan Beiming Yechen melakukan tes DNA Leo.      
0

Setelah mengambil hasil tes dan memperhatikan keputusan hubungan dirinya dan Leo adalah ibu dan anak, kenyataan ini membuat Ji An'an tidak bisa tidur semalaman.     

Ia pun memeluk Leo dan memperhatikan wajah kecil yang sedang tertidur dengan nyenyak ini. Saat dirinya bergerak sedikit saja, hal ini sudah langsung membuat Leo seperti bintang kecil yang terkejut dan bangun begitu saja!     

Leo yang merasa sangat tidak aman, sangat takut kalau Ji An'an akan meninggalkannya. Tangan kecilnya bahkan memegang erat baju Ji An'an. Walau dalam mimpi, ia juga tidak mau melepaskannya.     

Oleh karena itu saat malam hari, Ji An'an terus menghibur Leo untuk tidur, sehingga air matanya tidak terus mengalir ke bantal.     

Leo, aku adalah ibumu… ibumu.     

Saat hari sudah pagi, Ji An'an tidak tahan ingin ke toilet. Ia diam-diam melepaskan tangan kecil Leo. Namun baru saja dirinya duduk di toilet, ia melihat ada bayangan kecil di pintu toilet.     

Ji An'an membuka pintu, ternyata dirinya melihat kaki kecil Leo yang telanjang. Anak itu menatap dengan mata buram dan menatap tidak tenang ke arah Ji An'an.     

"Leo, Mo'mo hanya ingin ke toilet."     

Sayangnya, Leo hanya terdiam.     

"Kalau kamu berbaring di atas ranjang menungguku sekarang dan lanjut sarapan bersamaku, maka aku akan membawamu pergi untuk bermain. Bagaimana?"     

Bermain….      

Sepasang mata Leo langsung berbinar, seolah ada api kecil di mata anak kecil ini. Ya, anak ini sudah terlalu lama tidak diajak main bersama.     

Ji An'an memeluk Leo ke atas ranjang, menutupi dengan selimut dan kembali ke toilet untuk mandi. Ketika membuka pintu, ia malah melihat anak kecil ini sedang berjongkok di pintu toilet sambil menempelkan telinganya di pintu toilet. Anak kecil ini seolah ingin mendengar sesuatu yang ada di dalam selama menunggu.     

Leo melihat Mo'mo keluar, langsung mengulurkan tangan kecilnya dan mau dipeluk.     

Di luar jendela, salju perlahan-lahan turun….     

Salju yang berwarna putih itu menyelubungi bunga-bunga di taman bunga.     

Bayangan yang dingin berdiri di depan jendela, tatapan yang kosong terus menatap ke arah dua bayangan orang itu.     

Ya, di taman itu, Ji An'an memakai baju yang sangat tebal, menggandeng tangan kecil Leo sembari berjalan ke taman bunga.     

Jejak kaki yang besar dan kecil, Ji An'an mengatakan hal-hal yang membuat Leo sangat senang. Ia mengangkat kepala kecilnya, matanya tidak bisa melihat ke sekitar karena hanya ingin melihat Ji An'an yang berjalan di depannya.     

Penglihatannya begitu fokus seperti seekor anjing kecil yang sangat setia dan tidak akan meninggalkan tuannya.     

Hati Beiming Shaoxi tertegun, tangannya menekan pada kaca jendela dan memandangi semua pemandangan ini.     

Di bawahnya, Ji An'an sedang berjongkok lalu memberikan bola salju kepada Leo.     

Leo yang memakai sarung tangan yang sangat tebal, langsung mengambil bola salju itu dan meletakkan ke atas.     

Ji An'an pun membuat bola salju yang lain, Leo tampaknya bertugas menepuk kiri dan kanan untuk membenarkan hasilnya….     

Yah, salju hari ini turun dengan begitu indah, gambaran ini benar-benar sangat memukau.     

Kemudian, Ji An'an membetulkan syal kecil di leher Leo. Kemudian, ia mengambil sandal kecil yang terjatuh untuk dipakainya dan memberikannya segenggam salju yang banyak…..     

Tidak jauh dari mereka, Beiming Yechen terlihat bersandar di pohon memandang mereka berdua. Sikapnya itu seolah menjadi dewa pelindung yang siap muncul di depannya.     

Setelah beberapa jam kemudian, mereka berdua berusaha membuat dua orang-orangan salju.     

Satu boneka yang amat besar dan lainnya boneka salju yang kecil.     

Wajah kecil sedih Leo akhirnya bisa menunjukkan senyuman malu-malu. Yah.. sudah berapa lama anak ini tidak tersenyum?     

"Bagus sekali, Leo kamu akhirnya tersenyum." Ucap Ji An'an mengeluarkan uap dari mulutnya, hatinya sangat senang.     

Ya, Ji An'an sudah menanyakan keadaan anak itu kepada dokter psikologi anak. Menurutnya, penyakit anak ini baru terjadi baru-baru ini saja, tidak begitu parah. Kalau ada banyak orang yang menemaninya, maka dirinya akan segera kembali normal.      

Ya, cara yang paling bagus adalah membuatnya senang dan bermain dengannya.     

Ji An'an sudah kehilangan waktu tiga tahun tanpanya….     

"Leo, Mo'mo paling suka melihatmu tersenyum." Ucap Ji An'an sambil memasang benang merah ke wajah boneka salju untuk membentuk bibir yang tersenyum.     

Kemudian, Leo dengan malu menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukannya.     

"Leo, apakah mau ikut melemparnya ke paman ketigamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.