Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Jangan Menangis Lagi Ya



Jangan Menangis Lagi Ya

0Raut wajah Beiming Shaoxi berubah menjadi agak tidak senang, ia mengulurkan tangan seraya ingin merebut anaknya.     
0

Tangan kecil Leo memeluk erat leher Ji An'an, dari kedua tangan sampai kakinya pun menempel erat pada tubuh wanita ini.     

Ji An'an juga melepaskan perlindungannya kepada Leo, "Apakah kamu tidak melihat dia sudah ketakutan sampai sekujur tubuhnya menggigil? Dia masih anak kecil, apa kamu masih mau marah dan memukul anak ini!?"     

"Apakah matamu sungguh melihatku akan memukulnya?"     

"Aku baru saja melihatmu memarahinya… dia adalah anakmu, sudah pasti begitu takut denganmu. Apakah kamu tidak pernah memikirkan hal yang salah pada dirimu?"     

"Bagus sekali pertanyaanmu, perubahan sifat anakku yang begitu besar pasti karena terlalu dekat denganmu. Apa yang telah kamu lakukan padanya?" Tanya Beiming Shaoxi sembari mengepalkan tangannya dengan erat.     

"Karena kamu adalah ayah yang tidak berguna, jadi Leo bisa membencimu."     

Raut wajah Beiming Shaoxi menjadi suram, lalu Beiming Yechen berjalan ke depan Ji An'an seraya tidak memperbolehkannya bertengkar, "Kakak, kamu telah menyiksa seorang anak kecil. Bahkan aku juga meremehkanmu."     

Sejak kapan dirinya menyiksa anak kecil? Inilah yang dipikirkan Beiming Shaoxi.     

Lagi pula, ia hanya melihat bahwa anak ini baru saja berusaha memukul ibunya, apakah dirinya tidak boleh memarahinya karena hal itu? Apakah dunia ini sudah berubah? Sebelumnya, Leo sangat menyukai Ji An'an. Namun sekarang, kenapa bisa memanggil wanita rendahan ini sebagai ibunya, memanggil 'Xin Keqi' dengan sebutan Mo'mo?     

Ketika kecanduan Beiming Yechen terhadap narkobanya kambuh, mungkin bisa mengenal orang yang salah, apakah anak yang begitu pendiam ini juga bisa salah mengenal orang?     

"Aku akan membawa Leo pergi. Sebagai paman ketiganya, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya kalau terjadi sesuatu padanya!"     

Beiming Shaoxi lalu berkata, "Pergi!"     

Ji An'an memeluk Leo, lalu membalikkan badan dan pergi. Sikapnya tampak tegas dan sangat meremehkan Beiming Shaoxi.     

Sungguh berani menantang kekuatan yang maskulin dan mendominasi ini. Di dunia ini, hanya Ji An'an yang berani menolak dan merendahkannya.     

Beiming Yechen dengan cepat membalikkan badan, ia berjalan mengikuti Ji An'an untuk melindunginya.     

Ada sekilas, Beiming Shaoxi melihat belakang badan Ji An'an yang membuat ingatannya menunjukkan dua bayangan.     

Seketika hatinya sangat sakit!     

"Shaoxi, kenapa kamu bisa membiarkan dia memeluk anakmu pergi? Bukankah itu adalah anak kita! Apakah kamu masih tidak mengenal wanita itu?" Ucap Xin Keqi dengan lembut.     

Beiming Shaoxi menekan kepalanya yang sangat sakit, lalu menatap ke wajah wanita di depannya.     

Melihat bibir Xin Keqi yang terus terbuka dan tertutup, namun sayangnya ia tidak bisa mendengarkannya.     

Kemudian, tubuhnya menjadi berat dan terjatuh ke tanah…..     

******     

Sepasang kaki Leo masih terus memeluk ke tubuh Ji An'an, wajah kecilnya juga tenggelam ke pundaknya, dan sisa air mata pun masih terlihat jelas di wajahnya.      

Pundak Ji An'an tentu sudah basah karena air mata Leo….     

Namun melihat anak ini yang begitu menderita, hatinya pasti seperti ditusuk dengan jarum yang tidak terhitung dan sangat sakit.     

Anaknya telah menangis, ia juga menangis, sambil menangis sambil berjalan dan hampir terjatuh.     

Untungnya ada Beiming Yechen yang menjaga mereka, takut mereka akan terjatuh.     

Kembali ke lobi utama, mata Ji An'an sudah tampak bengkak karena menangis dan tidak bisa melihat jelas. Anak kecil ini juga sudah membasahi pundaknya.     

Mereka pun duduk di sofa dan Beiming Yechen mengambilkan handuk untuk mereka.     

"Leo, kita tidak boleh menangis lagi, ya? Sini, Mo'mo ingin merawatmu dengan baik."     

Leo yang tidak mau melepas, masih ingin memeluknya dan tidak melepaskan tangannya.     

"Apakah kamu tidak ingin melihatku? Sudah lama tidak bertemu, kamu masih belum melihat Mo'mo dengan baik…. Mungkin karena kamu melihat nenek lampir yang menyamar menjadi diriku itu, kamu jadi salah mengenaliku. Namun, apakah kamu begitu mudah melupakan Mo'mo?"     

Leo yang mendengarkannya, akhirnya melepaskan tangan kecilnya. Ia pun mengangkat wajah kecilnya dan memandang dengan serius.     

Sepasang mata yang sudah bengkak, air mata yang sudah membasahi bulu matanya.     

Ji An'an mengambil handuk, lalu perlahan-lahan menghapus air mata di wajahnya.     

Tangan kecil Leo juga diangkat perlahan-lahan dan menghapus air mata di sudut mata Ji An'an.     

"Apakah sudah lapar? Apa mau aku panggil pelayan untuk membuat makanan datang?" Tanya Ji An'an dengan suara serak.     

Leo pun menganggukkan kepala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.