Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Selembar Desain Kuburan



Selembar Desain Kuburan

0"Dengan indra keenammu, bantu aku memilih satu tempat." Ucap Beiming Shaoxi pelan-pelan mendorong pundak Ji An'an keluar.     
0

Merasakan sikap misterius pria ini, Ji An'an tidak merasa tenang, "Beiming Shaoxi, kamu tidak akan meninggalkan aku di sini, kan?"     

"Apakah menurutmu aku adalah orang yang begitu dingin? Andai meninggalkan di sini, aku juga tidak tega membiarkanmu sendirian!"     

Ji An'an terdiam sambil mencibirkan bibir, lalu berjalan beberapa langkah.     

Lahan rerumputan ini sungguh sangat lembut. Ji An'an memang tidak bisa melihat, tetapi bisa merasakan tempat ini sangat indah.     

Cahaya yang bersinar dengan terik, lalu ditutupi oleh kain yang merah membuatnya samar-samar melihat cahaya yang menyilaukan.     

Ia berjalan sebentar untuk memahami gambaran tempat ini, semua ini adalah lahan yang kosong dan tidak berisi apapun di dalamnya.     

"Beiming Shaoxi, apakah rumah yang ingin kamu buat akan sangat besar?"     

"Tidak besar."     

"Kalau begitu juga seharusnya hanya rumah singgah biasa, di sini sudah cukup seharusnya!"     

Beiming Shaoxi pun membalas, "Kalau begitu, kamu bisa memilih kamar utamaku!"     

"Iya, aku rasa di sini…." Ucap Ji An'an berdiri dan merasakan angin yang sepoi-sepoi meniup roknya.     

"Sudah pasti?" Tanya Beiming Shaoxi dengan curiga.     

"Iya, di sini sudah bagus, sebenarnya di manapun juga hampir sama saja."     

"Tidak sama, kecuali tempat yang kamu pilih…. Semua itu tidak sama dengan itu." Ucap Beiming Shaoxi yang ada di depannya. Beberapa pelayan yang berdiri di belakangnya, lalu guru Fengshui berjalan ke depan dan memastikan tempat yang diinjak oleh Ji An'an.     

Pelayan membawa cangkul dan juga pupuk bunga. Selain itu ada juga berbagai bahan penyubur tanah….     

Beiming Shaoxi memakai sarung tangan berwarna putih, "Aku saja."     

"Tuan, apakah kamu yang menggali?" Tanya pelayan sangat terkejut.     

"Beiming Shaoxi, apa yang kamu gali itu?"     

"Tanaman bunga."     

Guru Fengshui sudah memastikan arah yang bagus, hanya Ji An'an yang perlu memilih titik tengahnya, memberikan area yang bagus, lalu dipilihlah arah yang menghadap matahari terbit dan menanam bunga tersebut.     

"Apakah sudah lupa? Aku sudah mengatakan bahwa kedepannya akan memberikan kamu bunga abadi…"     

Ji An'an mengingat sore kemarin, di saat Beiming Shaoxi menggandeng tangannya berjalan ke dalam hutan, lalu dirinya sendiri masih diminta memilih bunga mawar yang paling bagus.     

Kemudian dengan menggunakan pena khusus, ia juga diminta membuat tulisan khusus dalam sebuah media gambar yang tidak biasa. Di sana, wanita ini menuliskan nama Beiming Shaoxi.     

Sekarang Beiming Shaoxi membawanya datang ke sini, hanya demi menanam bibit itu saja?     

"Beiming Shaoxi, tanganku sudah sangat kelelahan, apakah boleh aku minta tolong melepaskan borgol ini?"     

"Bawa dia masuk dan duduk di dalam mobil." Ucap Beiming Shaoxi berjalan ke rerumputan.     

"Sudahlah, aku tidak lelah, aku duduk di sini saja untuk menunggumu."     

Beiming Shaoxi menggali cukup banyak tanah dan memberikan bahan penyubur tanah dan juga ada pupuk bunga yang banyak dan menyuruh Ji An'an untuk memasukkan bibit.     

Kedua tangannya yang dibelakang itu, hanya bisa mengambil bibit yang sangat sedikit lalu membelakangi tanah untuk menaruh bibit tersebut ke tanah…     

"Ini adalah taman bunga rumahku….." Ucap Beiming Shaoxi di daun telinga Ji An'an.     

Ji An'an menggigit bibirnya, ketika mengatakan 'rumahku' dan 'tamanku' semua adalah 'miliknya' tidak ada dirinya.     

Setelah Ji An'an memberikan bibit, kemudian pelayan membawanya ke dalam mobil.     

Beiming Shaoxi menatap ke belakang badan Ji An'an, dengan tatapan yang semakin dalam berkata, "Hari ini langsung mulai kerja."     

"Tuan, operasi ini tidak akan gagal…."     

Padahal tingkat kegagalan itu mencapai lebih dari sembilan puluh persen, masih cukup besar untuk mengalami kegagalan!     

Dengan sarung tangan yang masih berlumuran tanah, tatapan yang tajam mengarah pada lukisan desain kuburan itu….     

******     

Saat perjalanan turun gunung, Beiming Shaoxi memeluknya dengan ketenangan yang aneh.     

Ji An'an dengan menurut bersandar ke dadanya, menghitung setiap putaran, setiap naik turun, mendengar suara air dari jauh, dan merasakan roda mobil yang naik turun. Sambil membayangkan tanah atau batu yang dilewati, apakah jalanan yang dilewati memang seterjal ini? Setelah itu mobil kembali melewati jalan yang luas dan tenang…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.