Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ketika Kecanduanku Kambuh



Ketika Kecanduanku Kambuh

0Perpustakaan yang sangat lebar dan besar seperti gereja ini, juga memiliki jumlah buku yang bertingkat-tingkat.     
0

Terlalu banyak koleksi buku yang tersimpan di dalam sini. Bahkan, tumpukan bukunya sampai sangat tinggi sampai menuju langit-langit. Selain itu, perpustakaan adalah salah satu tempat terlarang dan pelayan biasa tidak boleh masuk untuk membersihkannya.     

Debu-debu yang begitu tebal pun tampak sedang beterbangan di udara.     

Ji An'an yang terbatuk beberapa kali, pikirannya masih teringat perkataan pelayan yang mengatakan bahwa Beiming Yechen masih ada di sini. Apalagi, ada beberapa pintu di ruangan ini juga masih terbuka.      

Langkah kaki terdengar nyaring, "Beiming Yechen? Apakah kamu ada di sini?"     

Bruak, suara beberapa buku yang terjatuh terdengar keras.     

Ji An'an mempercepat langkah kakinya. Tidak jauh melangkah, ia bisa melihat Beiming Yechen sedang duduk di tangga yang sangat tinggi dan rasanya cukup berbahaya.     

"Apakah kamu baik-baik saja? Hati-hati… apakah aku telah membuatmu terkejut? Aku datang membawakan makanan untukmu, ayo turun untuk makan!" Ucap Ji An'an sambil berlari menuju tangga tersebut.     

"Kenapa kamu bisa datang? Di sini hanya dipenuhi debu-debu yang amat kotor."     

Sarung tangan putih Beiming Yechen yang penuh dengan noda abu-abu, memegang pegangan tangga untuk turun.     

Melihat kelopak mata Beiming Yechen yang begitu hitam, tampaknya pria ini belum pernah tidur dengan nyenyak untuk waktu yang sangat lama. Hal ini tentu membuat Ji An'an merasa sangat bersalah.     

Ji An'an membuka kotak makanannya dengan kasihan dan bertanya, "Kamu pasti tidak tidur dengan baik selama beberapa hari ini. Apakah kamu tidak lelah?"     

Di sisi lain, Beiming Yechen yang sudah diajak makan pun tampak menurut dan makan dengan sangat cepat seperti anjing kecil yang sudah kelaparan beberapa hari.     

Dalam hati, Ji An'an sebetulnya ingin memintanya berhenti untuk mencari informasi itu. Setidaknya, pria ini bisa terlihat tidak terlalu menderita.     

Lagi pula, Beiming Yechen sudah bersikeras untuk mencarinya. Pria ini juga sudah tampak kelelahan. Namun jika harus menyerah, maka pria ini juga sadar bahwa semua usaha itu akan menjadi sia-sia.     

"Di sini adalah area terlarang, kamu harus segera pergi dari sini." Ucap Beiming Yechen yang mengusirnya pergi….     

Ji An'an berdiri di depan salah satu rak buku. Ia pun melihat buku yang begitu banyak itud an berkata, "Tidak ada masalah, Beiming Shaoxi juga sedang pergi ke perusahaan. Dia tidak akan mengetahuinya. Aku juga bisa saja pergi asal kamu bisa menghabiskan makananku ini."     

Kalau hanya sebentar, seharusnya tidak ada masalah, kan?     

Tiba-tiba tatapan Beiming Yechen sudah mulai berubah, perlahan-lahan agak gemetar dan kotak makanan sudah terjatuh.     

"Pergilah…."     

"Beiming Yechen, kamu kenapa?"     

"Aku menyuruhmu pergi!" Ucap Beiming Yechen yang memegang kotak makanan itu dengan tidak stabil. Hal itu membuatnya tidak sengaja menumpahkan makanan tersebut.     

Mendengar ini, Ji An'an pun merasa kalau kecanduan yang diderita Beiming Yechen mulai kambuh lagi.     

Pasti, saat ini bukan pertama kalinya rasa kecanduan Beiming Yechen kambuh lagi. Lagi pula, sekarang sudah beberapa hari telah berlalu dan… bagaimana pria ini bisa melewati rasa kecanduannya itu?     

Beiming Yechen yang datang menahan pundaknya pun seketika menarik Ji An'an berjalan keluar. Saat ini, ia masih bisa mempertahankan akal sehatnya dan baru memasuki tahap awal sebelum rasa kecanduannya kambuh lagi.     

Namun sayangnya, pintu yang besar dan mahal itu masih terkunci!     

"Kamu menutup pintunya?" Tanya Beiming Yechen dengan mata yang merah.     

Ketika masuk, ia masih melihat bahwa pintunya masih agak terbuka, lalu ia mengganjalnya dengan menaruh sebuah sandal pada sela-selanya.     

"Di sini adalah area terlarang, aku dengan sangat susah mencuri kunci ini agar bisa membukanya. Kalau tertutup, kita sudah tidak bisa keluar lagi!" Lalu demi menahan Beiming Shaoxi untuk tidak mengetahuinya, ia pun sudah mengembalikan kunci itu pada tempatnya.     

Dor, dor…. Beiming Yechen dengan kuat memegang gagang pintu dan beberapa kali menendang pintu.     

Tampaknya, pintu ini sudah dikunci dengan rapat. Kalau tidak ada orang yang menyadari keberadaan mereka, maka mereka akan terkunci selamanya di dalam ruangan ini.     

"Beiming Yechen, tenangkan dirimu."     

"Bagaimana bisa tenang? Kamu sekarang sedang bersama dengan seorang pecandu…. Apakah kamu tidak takut denganku?" Ucap Beiming Yechen dengan sangat marah sampai meninju pintu untuk melampiaskan amarahnya.     

"Aku tidak tahu. Namun aku yakin walaupun Yechen kehilangan akal sehatnya, di dalam alam sadarnya juga tidak akan berani melukaiku." Ucap Ji An'an sampai sekarang tidak percaya. Apalagi saat rasa kecanduan Beiming Yechen kambuh, pria ini masih bisa menganggap Xin Keqi adalah dirinya lalu… memperkosanya.     

Dengan mata yang memerah, Beiming Yechen berkata, "Ketika kecanduanku kambuh, semua akal sehatku akan hilang. Bahkan, aku aku akan kehilangan jati diriku!"     

Ji An'an hanya bisa menatapnya dengan serius dan tidak menjawab apapun.     

"Kamu tahu mengapa aku memiliki rumah tetapi tidak mau pulang? Karena aku takut ketika kecanduanku kambuh dan berada di samping orang yang paling aku cintai, aku bisa melakukan hal yang bisa membuatku menyesal seumur hidup." Ucap Beiming Yechen yang bersandar di pintu dan berteriak pelan dengan keputusasaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.