Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Hidup Akan Berakhir



Hidup Akan Berakhir

0Setelah sangat jarang mendengar pria itu tidak mengatakan perkataan yang kasar, alhasil Ji An'an merasa sangat aneh hari ini!     
0

"Kalau begitu, kita harus sama-sama tidur kan? Kamu jangan terlalu lama begadang…"     

Beiming Shaoxi sama sekali tidak bisa menolak, ia hanya tersenyum dengan tampan dan menjawab, "Baik!"     

Di sisi lain, Xiaoxi sudah menghangatkan ranjang mereka….     

Jadi saat semua angin dingin telah datang secara tiba-tiba, hal itu juga tidak akan membuat mereka merasa kedinginan.     

Tangan Beiming Shaoxi yang kuat seketika merangkulnya dan tidak tahan untuk menciumnya!     

Robot Xiaoxi itu sudah tidak ada tempat untuk tidur. Jadi saat melihat tuannya tertidur, ia langsung turun dan berdiri di samping ranjang.     

Mereka pun saling berciuman dengan panas. Xiaoxi yang ada di samping hanya menampilkan gambar layar bentuk love yang terus bersinar….     

Sepasang mata birunya berubah menjadi pink dan mengeluarkan tanda hati di dinding.     

Setelahnya, robot itu langsung secara otomatis berpindah ke dindin dan mencari colokan untuk mengisi baterai. Ia menutup mata dan dalam kondisi tenang.     

"Jangan… biarkan dia melihat…" Ucap Ji An'an menahan tangan pria itu untuk turun.     

"Kalau kita bermesraan, dia langsung masuk ke kondisi tidur, tidak akan berani melihatnya." Ucap Beiming Shaoxi yang perlahan-lahan mencium pipinya.     

Walau demikian, Ji An'an masih bisa melihat tatapan Beiming Shaoxi yang sama sekali tidak ada gairah kepadanya.     

Ketika pria ini bergairah, pandangannya tidak akan seperti ini.     

"Bagaimana denganmu? Kalau tidak menginginkanku, mengapa mau menggangguku…."     

"Aku ingin membuatmu senang, aku ingin memuaskanmu…." Ucap Beiming Shaoxi dengan napas yang panas di daun telinganya….     

******     

Esok harinya, Ji An'an sudah bangun pagi-pagi sekali. Terlihat rambutnya tampak sangat berantakan dan kedua pipinya masih terlihat merah merona.     

Beiming Shaoxi memakai kemeja yang terbuka. Gaya pria ini pun terlihat liar dan menggoda. Ia sedang berdiri di depan teras menyalakan sebatang rokok.     

Ji An'an tiba-tiba memeluknya dari belakang, pipinya yang tenggalan ke dalam punggung hangatnya itu seketika bertanya, "Kenapa sudah bangun lebih pagi?"     

"Kenapa kamu tidak tidur lebih lama?" Tanya Beiming Shaoxi dengan suara seksi di atas kepalanya.     

"Aku sudah sangat lama tidak begitu senang, bermimpi pun masih bisa tersenyum seperti sedang menginjak awan. Tetapi aku juga takut, takut sikapmu akan berubah ketika bangun lagi. Beiming Shaoxi, aku benar-benar sangat berharap kamu bisa seperti ini lebih lama…." Ji An'an membuka mata dan melihat sepasang mata birunya yang begitu indah.     

Sekejap kemudian, Beiming Shaoxi melempar keluar rokok yang telah dinyalakan tetapi masih belum dihisap itu.     

Ia menarik pergelangan tangan Ji An'an dan memasukkannya ke dalam pelukannya. Ia pun bersandar ke pegangan teras itu….     

Tampak jauh di ufuk timur, matahari sudah perlahan-lahan terbit dari gunung.     

Semua kota S ini seolah disinari dengan cahaya matahari terbit yang begitu indah seperti di langit.     

Beiming Shaoxi meletakkan ujung dagu yang lancip itu ke atas kepalanya, "Aku telah salah."     

"Hah?"     

"Kedepannya kalau kamu tidak senang, maka itu adalah kesalahanku." Ucap Beiming Shaoxi. Setelah memutuskan untuk melakukan operasi dan menghadapi kematian ini, ia tiba-tiba merasa dirinya telah bersikap begitu kekanak-kanakan selama ini kepada wanita ini.     

Tubuh Ji An'an yang dipeluk dengan erat, hanya bisa merasakan kehangatan dari matahari pagi…     

"Beiming Shaoxi, kamu terasa ada yang aneh dalam dua hari ini…."     

"Kamu bersandar di tulang dekat hatiku, di sana tersembunyi sebuah rahasia."     

"Kamu mengatakan hal yang aneh lagi, aku tidak mengerti."     

"Katanya, orang mati hanya akan menyisakan gigi dan tulang untuk berada di dunia ini selamanya." Ucap Beiming Shaoxi mencium aroma dari tubuh Ji An'an, "Nona Ji, aku tiba-tiba seperti telah mengerti banyak hal."     

"Hal apa?" Tanya Ji An'an yang sama sekali tidak bisa mengerti jalan pikirannya.     

"Kalau aku sudah berada di akhir hidupku, aku mungkin akan merasa sangat menyesal bila tidak melakukannya…. Takut tidak bisa memperlakukanmu dengan baik selama batas waktu yang sempit ini."     

Semua kecemburuannya berubah menjadi hal yang tidak penting. Mengapa di otaknya seperti dimasuki lemak babi yang membuatnya sering melewati kesempatan yang paling bagus dan paling indah untuk bersama dengan Ji An'an?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.