Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Berharap Kalian Bisa Baikan



Aku Berharap Kalian Bisa Baikan

0"Benar, kan? Beiming Yechen, apakah kamu tidak berbohong kepadaku?" Tanya Ji An'an menggunakan tangannya untuk menghapus air matanya.     
0

Wajah Beiming Yechen langsung panik, "Kenapa kamu malah menangis, aku juga bukan seperti kakakku. Lagi pula, kapan aku pernah berbohong kepadamu?"     

Mendengar itu, Beiming Shaoxi tidak bisa berkomentar.     

"Kalau begitu, mengapa waktu itu kamu malah menyentuh narkoba? Kalau kamu mengikutinya, tetapi dia juga tidak mengkonsumsi narkoba!" Ucap Ji An'an sambil terisak.     

Beiming Yechen menggertakkan giginya, "Narkoba itu… bukan aku yang menginginkannya."     

"Kalau begitu siapa? Siapa yang memberikan suntikan dan melukaimu seperti ini?"     

Tatapan Beiming Yechen yang gelap berkata, "Sudahlah, toh dia sekarang juga tidak hidup dengan baik."     

Ji An'an mengetahui sosok orang yang dimaksud Beiming Yechen lalu bertanya, "Apakah Beiming Shilan?"     

"Iya."     

Tatapan Beiming Shaoxi yang menyipit berkata, "Kenapa kamu tidak dari awal mengatakannya?"     

Kalau sudah mengetahui dari awal Ji An'an difitnah lalu mengetahui semua perlakuan jahat ini dari Beiming Shilan, apakah adik kandungnya sendiri juga tidak akan mendapatkan pengampunan!?     

"Yechen demi rumah ini… dan menjaga ketenangan di rumah ini, serta takut membuat kakek marah. Kemudian waktu itu aku menghilang… kemudian kakek yang sakit tidak bisa mengurusi berbagai urusan rumah dan dia baru mengatakannya…" Ji An'an menghapus air matanya.     

Beiming Yechen tidak mengatakan apapun, ia mengepalkan tangannya dan matanya memerah.     

Hanya Ji An'an yang mengerti arti dan makna keluarga untuknya…     

"Tetapi Beiming Yechen, kamu benar-benar bodoh. Kalau dari awal mengatakannya, maka semua luka ini tidak akan menjadi terlalu parah."     

"Aku waktu itu juga tidak punya bukti dan hanya curiga. Kemudian ketika memeriksanya, kamu juga sudah pergi kala itu." Ucap Beiming Yechen dengan suara serak.     

Waktu itu memang adalah waktu terburuk baginya, pergi balapan mobil, mabuk-mabukan dan berkelahi.     

Ji An'an benar-benar sangat sedih, tidak menyangka Beiming Yechen jauh lebih kasihan daripada yang dipikirkannya.     

Beiming Shaoxi melempar serbet makannya, "Kamu mau menangis lagi?"     

Ji An'an menundukkan kepala, "Makan bubur saja, sudah akan dingin."     

Beiming Yechen terduduk dengan tenang di depan Beiming Shaoxi….     

Dua kakak beradik ini seperti sudah sangat lama tidak seperti ini dan makan bersama.     

Ji An'an dengan mata yang merah berkata, "Kedepannya, aku berharap kalian bisa baik-baik."     

Beiming Shaoxi dan Beiming Yechen tidak menjawab.     

"Tunggu kakek sembuh, semuanya akan lebih baik, apakah benar?"     

Dua pria itu makan dengan saling menunjukkan tatapan yang suram.     

*****     

Beiming Shaoxi menghubungi pihak rehabilitas, mereka cukup senang dengan sikap Beiming Yechen sekarang. Kali ini, adiknya itu bersedia melakukan pemeriksaan tubuh dan darah.     

Kecanduan narkobanya yang sangat besar ditambah dengan sudah sangat lama, jadi akan sangat susah untuk menghilangkan rasa kecanduannya.     

Padahal sebelumnya, Beiming Shaoxi hanya bisa memaksa Beiming Yechen. Sayangnya, adiknya itu memilih kabur dan menghilang dari pengawasannya selama beberapa bulan. Hal ini dilakukan Beiming Yechen karena secara mental, adiknya itu dalam kondisi yang terpuruk dan tidak memiliki niat untuk sembuh sama sekali.     

Tahun-tahun awal yang amat susah untuk diselesaikan, apalagi sekarang.     

Beiming Shaoxi membaca hasil pemeriksaan. Sebenarnya tidak peduli cara yang harus dilakukan para dokter rehabilitasi itu, yang paling penting adalah Beiming Yechen mau mengikutinya.     

Waktu itu Beiming Shaoxi ikut mengawasinya saat kecanduannya di tahap yang mengkhawatirkan. Ketika kambuh, sekujur tubuh Beiming Yechen diikat dan dikurung.     

Hasil ini akan lebih efektif. Namun, Ji An'an tidak setuju dengan cara kasar ini. Beiming Yechen telah menderita begitu lama, ia tidak ingin melihat Beiming Yechen menderita lagi.     

"Ketika kecanduannya kambuh, anak itu tidak akan kehilangan jati dirinya. Dia hanya melakukan hal yang ada di pikirannya saja!"     

"Aku tahu… tapi kita seharusnya menghormatinya…."     

"Orang yang telah kecanduan, sudah pasti telah tenggelam dalam kecanduannya. Dia akan sangat mudah melukai orang disampingnya. Terutama kamu, Ji An'an!"     

"Tidak, Beiming Yechen tidak akan mungkin melukaiku apa pun situasinya. Aku percaya dengan karakternya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.