Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Raut Wajahnya Yang Menderita



Raut Wajahnya Yang Menderita

0Pengawal yang tidak terhitung jumlahnya dengan seragam yang terlatih mengepung mobil mereka, dan dua pengawal di dalam mobil menarik mereka keluar sambil memukul mereka sampai mati.     
0

Beberapa pengawal juga sudah membuka pintu belakang dan melihat seorang wanita pingsan di kursi belakang…     

Mereka pun membawakan selimut berbau segar untuk menutupi tubuhnya dan membungkus tubuh wanita itu. Kemudian, pengawal pun dengan hati-hati mengangkatnya.     

Ji An'an sama sekali tidak pingsan, semua ini sudah direncanakan.     

Saat selimut itu jatuh di atasnya, bulu matanya seketika basah karena mencium aroma yang sangat familiar.     

Saat tubuhnya jatuh ke dalam pelukan pria itu… air mata mengalir dari sudut matanya.     

"Tuan, ada pesawat di langit…"     

"Kita sepertinya terjebak, semua jalan yang menuju ke arah sini sudah diikuti mobil-mobil seperti ini."     

Dirinya yang berpikir sedang menipu orang tetapi tidak pernah berpikir bahwa orang lain juga sedang menipunya.     

Mereka sekarang telah dikepung dengan mobil pengawal, kemudian lebih banyak mobil yang datang dan membuat mereka terkepung di tengah.     

Beiming Yechen menundukkan kepalanya, wanita dalam pelukannya sudah membuka mata dengan tatapan yang berair.     

Ekspresinya yang berubah hampir saja membuatnya terlempar ke tanah.     

"Beiming Yechen…." Ji An'an memanggilnya dengan suara yang serak sambil meremas baju di dadanya.     

Walaupun dari awal sudah mengetahui kalau pria itu adalah dirinya dan semua kemungkinan ini menuju ke arahnya….     

Ketika benar-benar melihatnya datang untuk menolongnya, jantung Ji An'an benar-benar sakit seolah sedang dirobek.     

Sepasang mata Beiming Yechen yang hitam dengan raut wajah yang sangat pucat seolah dirinya telah kehilangan banyak darah. Selain itu, dari wajahnya ini juga menunjukkan kalau dirinya sudah lama tidak tidur dengan nyenyak.     

"Kamu, apakah benar-benar kamu?!"     

Bibir Beiming Yechen tertutup, tubuhnya seperti membatu.     

"Waktu itu di hotel yang menolongku juga adalah kamu, lalu kamu takut Beiming Shaoxi akan khawatir dengan hubungan kita dan membuatmu memilih untuk menyembunyikan dirimu. Benar kan?" Tanya Ji An'an yang menangis semakin deras.      

"Yechen, apakah kamu ini bodoh? Mengapa tidak pulang ke rumah?!"     

Satu helikopter berputar dan mendarat rendah.     

Ketika pintu helikopter terbuka, Beiming Shaoxi menatap mereka seolah ada semut di bawah kakinya.     

Ia melihat Beiming Yechen sedang memeluk Ji An'an dan tidak bergerak seperti patung. Posisinya itu membuat raut wajahnya berubah dan murka!     

Sebelum helikopter mendarat pada jarak yang aman, Beiming Shaoxi sudah melompat turun.     

Setara dengan jarak dari lantai dua, pria ini melompat dan mendarat di tanah.     

Beiming Shaoxi dengan satu tangan menopang tanah dan jatuh dalam postur yang tampan, kemudian ia berdiri menghadap ke arah Ji An'an.     

Wei'er juga dengan cepat mengikutinya melompat. Namun karena sudah agak tua, jadi posisinya tidak terlalu baik.. Ia merasa hampir saja mematahkan tulangnya…     

Aura gelap Beiming Shaoxi langsung datang!     

Beiming Yechen dengan tenang menatapnya, lalu meletakkan Ji An'an ke tanah.     

Hampir ketika kedua kaki Ji An'an menyentuh tanah, ada satu lengan yang menariknya dengan sangat kuat dan menabrak ke pelukan Beiming Shaoxi.     

Kepalanya membentur dada pria yang kekar itu, sakitnya terasa cukup memusingkan, "Sakit…."     

"Kakak, jangan terlalu kasar." Sepasang mata Beiming Yechen dengan dingin menatap ke pundak Ji An'an lalu melihat raut wajahnya yang kesakitan….     

Namun tatapan Beiming Shaoxi yang murka seolah ingin memusnahkan dunia miliknya.     

Kalau pria ini adalah orang lain, ia sudah pasti akan menembaknya sampai mati. Namun sayangnya, pria di depannya ini adalah Beiming Yechen!     

"Wanitaku, sejak kapan kamu perlu memperdulikannya!?" Tanya Beiming Shaoxi dengan geram!     

Beiming Yechen yang memasang raut wajah yang dingin dan tenang menjawab, "Kalau kamu bisa melindunginya dengan baik, aku juga tidak akan mau melakukannya."     

Beiming Shaoxi memegang kerah baju Beiming Yechen dan balik menantang, "Apa yang kamu katakan?"     

"Kalau bukan karena otakmu ada di lutut, aku juga pasti akan mengalah. Selain itu, Ji An'an juga tidak perlu menderita di sampingmu seperti sekarang."     

Bibir Beiming Yechen yang marah kemudian melepaskan tangan Beiming Shaoxi.     

Melihat kedua orang ini sedang beradu emosi. Ji An'an yang tidak tahan pun mengepalkan tangannya dan berkata tegas, "Cukup!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.