Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Mencari Bukti Demi Dia



Mencari Bukti Demi Dia

0Ketika tangannya baru memegang pegangan pintu, Wei'er mendorong pintu dan masuk!     
0

"Tuan, semua telah diperiksa, Perusahaan Helen mengatakan bahwa mereka membeli semua hasil desain dari Nona Ji karena campur tangan Tuan ketiga."     

Ji An'an tertegun, 'Hah! Beiming Yechen?'     

Wei'er datang lalu memutar rekaman telepon yang baru didapatkannya.     

Orang itu dengan cepat dan tegang mengatakan semuanya.     

Semua hasil karya Ji An'an yang dijual dalam beberapa bulan ini serta seseorang yang menggunakan nama Perusahaan Helen untuk membelinya, sesungguhnya semua itu diatur oleh Beiming Yechen.     

Raut wajah Beiming Shaoxi perlahan-lahan semakin kesal.     

Ji An'an hanya merasa kepalanya agak pusing, hampir saja tidak bisa berdiri dengan stabil.     

Apakah Beiming Yechen yang telah membantunya?     

Mendengar bahwa Beiming Yechen yang melakukan semua itu, hal ini membuat hati Ji An'an samar-samar terasa sakit. Tidak peduli kapanpun, Beiming Yechen selalu berdiri di belakangnya. Bahkan ketika difitnah, hanya pria itu yang mempercayainya.      

Demi Ji An'an, Beiming Yechen bahkan bersedia mencari semua bukti. Bahkan demi wanita ini, pria itu rela ditusuk sampai hampir mati untuk melindunginya.     

Kemudian ia harus kembali menderita karena ditangkap kembali oleh iblis di depannya ini. Ya, siapa yang dapat mengetahui kalau dirinya ternyata harus kembali ke rumah Keluarga Beiming dan malah mendengar semua kenyataan ini?     

Ji An'an telah berhutang banyak kepada Beiming Yechen, seumur hidup juga tidak bisa dibalas dengan begitu mudah olehnya.     

Sesungguhnya, ia tidak ada hak untuk mengganggu Beiming Yechen. Oleh sebab itu, ia juga tidak pernah mencari keberadaan Beiming Yechen.     

Tidak bertanya bukan berarti sudah tidak memperdulikannya. Ia sesungguhnya sangat mengkhawatirkannya setiap hari.     

Saat dirinya ingin mempertanyakan keberadaannya kepada pelayan, mereka juga tidak ada yang mengetahui keberadaan Beiming Yechen….     

"Nona Ji, apakah kamu masih baik-baik saja? Raut wajahmu terlihat sangat pucat…." Tanya Wei'er saat memperhatikan wajahnya.     

Raut wajah Ji An'an yang pucat sesungguhnya disebabkan oleh kepalanya yang sangat pusing sekarang ini.     

Mungkin karena berjongkok terlalu lama saat berada di kamar mandi tadi, atau mungkin karena dirinya sudah terlalu lelah dan kekurangan darah selama belakangan ini.     

"Aku tidak ada masalah, kalian lebih baik tidur duluan saja."     

Ji An'an membuka pintu lalu berjalan keluar sebelum dirinya benar-benar terjatuh pingsan.     

Bagian perutnya yang mulai mual, ia memegang kepalanya lalu berjalan ke depan dengan terhuyung-huyung.     

Di mana Beiming Yechen sekarang? Pria itu bahkan belum pulang ke rumah Keluarga Beiming. Sampai tubuh Ji An'an sudah lemas pun, ia tidak menemukan kabar dari pria itu.      

Ji An'an juga tidak berani bertanya kepada Beiming Shaoxi. Lagi pula, rasa kecemburuan Beiming Shaoxi kepada adiknya itu juga sama parahnya seperti Gu Nancheng!     

Ji An'an pun berjalan menuju lift untuk turun ke lobi hotel. Semua lampu yang menyala terang di dalamnya malah membuat wajahnya menjadi semakin pucat.     

Ketika dirinya sudah tidak merasakan apapun, matanya yang hitam seketika menatap kosong dan jatuh pingsan.     

******     

Di sisi lain, kepergian Ji An'an membuat raut wajah Beiming Shaoxi semakin geram. Ia pun menyuruh Xin Keqi untuk ikut pergi meninggalkannya.     

"Shaoxi, kamu lebih baik tidur tidur lebih awal, ya… Besok aku akan datang melihatmu lagi."     

"Keluar!!!"     

Beiming Shaoxi bersandar ke atas ranjang, memaksa untuk menutup matanya dan menutup bibirnya.     

Mengapa setiap kali menyiksanya, Ji An'an bisa begitu tenang dan malah dirinya yang semakin menderita?     

Wanita sialan ini, kenapa tidak bisa memperlihatkan kepeduliannya kepada dirinya?     

Xin Keqi yang baru saja menarik pintu, seketika merasakan ada sebuah kekuatan yang besar sedang menyingkirkannya sampai kakinya tidak mampu menapakkan sepatu hak tinggi dengan benar. Alhasil, kakinya terkilir dan jatuh ke lantai!     

Ia dengan heran melihat bayangan hitam yang melewatinya, Beiming Shaoxi melewatinya dengan langkah yang besar untuk berlari keluar dari kamar ini.     

Raut wajah Ji An'an yang tampak kurang sehat sebelum pergi serta menyadari kehamilannya, tentu hal ini membuat Beiming Shaoxi sangat khawatir. Ia takut wanita itu akan jatuh pingsan saat di tengah-tengah perjalanan pulang nanti. Ia sangat mengkhawatirkan kesehatan Ji An'an…     

Jarinya dengan cepat menekan tombol lift, bahkan tidak segan menendang pintu lift itu untuk segera terbuka. Padahal sandal hotel yang digunakannya begitu lembut, tentu orang biasa akan merasa kesakitan bila menendang kakinya menggunakan alas kaki tersebut.      

Wei'er yang pertama datang, tidak mengerti penyebab tuannya bisa melakukan keributan semacam ini saat tengah malam begini.     

Ketika menyangkut tentang Ji An'an, tuannya ini seketika berubah menjadi orang bodoh seperti ini….     

Ketika Beiming Shaoxi sampai ke lobi, ia tidak melihat keberadaan orang yang dikhawatirkannya. Wei'er pun langsung bertanya kepada petugas hotel untuk mengetahui keberadaan Ji An'an.     

"Tuan, barusan ada orang yang seperti Nona Ji jatuh pingsan di lobi dan untungnya sudah diselamatkan oleh seseorang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.