Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Menunggumu Membuatku Tersentuh



Aku Menunggumu Membuatku Tersentuh

"Uhuk, uhuk uhuk uhuk…." Ji An'an terus diberikan air, namun hal itu hanya membuat perutnya terasa kembung.     

Dokter mengambil darah lalu memeriksanya. Ia pun melihat bahwa efek obat itu masih sangat ringan. Mungkin karena masih penggunaan di hari pertama, sehingga tidak ada efek samping yang berat pada tubuhnya.     

Beiming Shaoxi bertanya dengan jelas, memastikan bahwa Ji An'an tidak mendapat masalah dan setelah itu baru menyuruh si dokter untuk pergi!     

"Tidak mau minum, aku sudah terlalu banyak minum."     

Ji An'an merasa ingin muntah, lagi pula air dalam tubuhnya juga memberikan tekanan keluar hingga membuatnya merasa tidak nyaman.     

Di sisi lain, Beiming Shaoxi memungut pecahan gelas yang ada di lantai!     

Dalam benak Ji An'an yang kosong, itu adalah…. gelas yang dibuatnya sendiri untuk dihadiahkan kepada Beiming Shaoxi.     

"Sakit? Apa kamu masih bisa merasakan rasa sakit? Ketika kamu melakukan lagi rencana untuk menyakiti diri sendiri di depanku, apakah kamu pernah memikirkan perasaan orang yang melihatnya?" Tanya Beiming Shaoxi tersenyum dingin.     

Ji An'an menutup mata dan bergumam sedih, 'rencana untuk menyakiti diri…. lagi….'     

"Atau demi permata untuk Gu Nancheng, kamu tidak lagi memperdulikan nyawamu dan lebih bersedia mati agar dapat memaksaku memberikannya?"      

"Kamu yang membenci anak ini… aku juga baru berencana melakukan aborsi…" Jawab Ji An'an dengan tidak berdaya.     

"Apakah kamu tidak mendengarkan perkataan dokter tadi? Kalau kamu mengaborsi anak ini, tubuhmu akan mengalami pendarahan hebat dan akhirnya mati!"      

"Lagi pula, aku juga hanya menyuruhmu untuk tidak melakukan apapun, apakah kamu tidak bisa memahami perkataanku ini? Kamu ingin membuatku kesal hingga membuatku buta, jadi, kamu bisa pergi begitu saja?"     

Mendengar tuduhan Beiming Shaoxi tersebut, Ji An'an juga mulai merasa bahwa penyakit Beiming Shaoxi sudah akan kambuh lagi. Ia pun langsung mengambil obat dan menyodorkannya ke sudut mulutnya.      

Beiming Shaoxi yang menahan amarahnya, menyingkirkan tangannya dan tidak mau meminum obat itu.     

"Jadi, apa yang kamu inginkan dariku? Jika mengaborsi anak ini saja membuatmu marah, namun kamu juga kesal saat membiarkan anak ini tetap hidup. Lagi pula, hidupmu juga tidak merasa nyaman jika aku tetap ada di sini, namun kamu malah tetap ingin menangkapku saat berada di luar. Kalau seperti itu terus, apa solusi yang tepat untuk membuatmu tenang?"     

"Baru tiga hari berlalu dan kamu sudah tidak bisa menahannya, apalagi sudah ingin mencari solusi lain!? Ji An'an, aku beri tahu kamu kalau penderitaanmu baru saja dimulai! Masih banyak waktu yang tersisa bagimu untuk menjalaninya!"      

"Lagi pula, bukankah kamu yang mengatakan sendiri akan tinggal disisiku tidak peduli caraku bersikap sangat kasar atau bahkan menyiksamu, kamu juga tidak akan pergi? Bukankah begitu?"      

"Namun sekarang, apakah kamu sudah ingin pergi? Semua perkataanmu, kapan baru bisa ditepati dengan benar? Dasar sial, Semua janji yang kamu sampaikan kepadaku hanya omong kosong, hanya candaan saja!" Ucap Beiming Shaoxi membuka dua kancing bajunya.     

"Bukan… aku tidak berencana untuk meninggalkanmu." Andai ingin pergi meninggalkannya pun, Ji An'an juga tidak akan mau menetap di tempat ini.     

"Kalau begitu buktikan kepadaku, tunjukkan seberapa besar perkataanmu adalah benar. Penuhi semua janji yang pernah kamu katakan. Mencintaiku, ucapan itu bukan hanya terukir di atas gelas, dan tidak akan cukup walau kamu katakan beberapa kali."      

"Kalau kamu benar-benar mencintaiku, seharusnya bersikaplah seperti aku. Tidak peduli caramu melukaiku, dimanfaatkan olehmu, juga tidak pernah berhenti mencintaimu, aku tidak akan meninggalkanmu."      

"Lagi pula setiap kali mendekatimu, kamu selalu menggunakan pisau untuk menusukku. Walau demikian, aku yang masih bercucuran darah segar masih tetap berjalan ke arahmu…."     

Mendengar semua ucapan Beiming Shaoxi tersebut, Ji an'an mengepalkan tangannya. Ia kembali menyadari bahwa cinta pria ini terlalu gila. Kalau sudah jatuh cinta, maka hal itu sama saja seperti melewati jalan yang buntu.     

Ucapannya seakan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencintainya, namun ia tetap tidak boleh pergi meninggalkannya.      

Seperti dua ekor landak yang saling menusuk, keduanya harus bisa saling memberikan kehangatan!     

"Apa lagi cara yang bisa kamu lakukan? Beiming shaoxi…. Tidak peduli permintaan yang kamu inginkan, aku berjanji tidak akan pergi. Apapun siksaan yang kamu berikan kepadaku, aku akan menerimanya demi membuatmu senang."     

"Bahkan jika kamu begitu baik terhadapku, aku akan belajar untuk membalasnya… aku akan melakukannya jauh lebih baik lagi."      

Ji An'an menanggapinya seakan memahami maksud pria ini. Lagi pula, emosi Beiming Shaoxi selalu membara, pria ini selalu menyuruhnya untuk membalas semua perbuatannya.     

Bibir Beiming Shaoxi tersenyum aneh, "Kapan kamu bisa membuatku percaya kalau kamu mencintaiku? Andai saat itu tiba, maka permata biru ini pun akan kuberikan kepadamu."      

Ji An'an menatap tertegun….      

"Ji An'an, perkataanku tidak pernah berubah. Aku menunggumu membuatku tersentuh, membuatku sendiri bersedia untuk memberikannya kepadamu."     

Hubungan ini, Ji An'an juga tidak pernah mencoba untuk menyelamatkannya.     

Beiming Shaoxi benar, ketika Ji An'an terluka dan sakit, perempuan ini hanya akan kabur dengan begitu egoisnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.