Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Obat Untuk 3 Hari



Obat Untuk 3 Hari

0"Hanya pendarahan saja juga tidak pasti akan membuatku mati…. Dokter juga mengatakan kalau aku masih memiliki beberapa persen kesempatan untuk hidup…."     
0

"Kemungkinan seratus persen bahwa kamu akan mengalami pendarahan fatal. Bahkan, kemungkinan tujuh puluh persen kamu akan kehilangan banyak darah dan akhirnya mati…"     

"Aku yakin kalau tim dokter milikmu pasti sangat hebat…."     

"Ji An'an, apakah kamu sedang menekanku? Kamu ingin memaksaku sampai mati baru merasa puas ya!?" Ucap Beiming Shaoxi.     

Ji an'an menutup mulutnya, ia hanya ingin menyelesaikan masalah dan tidak tahu hal yang harus dilakukan agar membuat pria ini lebih tenang dan percaya padanya.     

"Beiming Shaoxi, aku tidak tahu hal yang harus kulakukan…. Apapun yang bisa aku lakukan untukmu, aku akan melakukannya." Jawab Ji An'an sembari mengemis.     

Bagi orang yang sudah mati beberapa kali, hidupnya hanya dipenuhi dengan tujuan untuk membalas budi kepada banyak orang yang mempengaruhi hidupnya. Bagi Ji An'an yang sudah tidak mementingkan apapun, ia hanya ingin membuat Beiming Shaoxi bahagia.      

Jika pria itu malah tidak bahagia, hal ini membuat Ji An'an akan merasa bersalah walau sudah melakukan berbagai macam hal sekarang.     

Hidup salah, mati juga salah… Apapun yang dilakukannya akan terasa salah. Namun jika tidak melakukan sesuatu juga akan merasa lebih bersalah lagi.     

******     

Beiming Shaoxi naik ke atas helikopter, dalam keadaan hati yang gelap meninggalkan rumah sakit ini.     

Beberapa pengawal pun mengantar Ji An'an berjalan keluar dari rumah sakit, dan masuk ke dalam mobil pribadi untuk diantar pulang…. Apakah pria itu sudah tidak ingin bersama dengannya?     

Saat dirinya kembali ke rumah, Beiming Shaoxi masih belum juga pulang. Kamar yang besar itu langsung berubah menjadi kosong.     

Ji An'an tidak menangis, ia hanya duduk di atas ranjang dan memeluk boneka yang pernah diberikannya kepada Beiming Shaoxi. Ia pun melamun sampai pagi hari.     

Pada pagi harinya, Ji An'an mandi seperti biasa walaupun perasaannya terasa berubah menjadi sedikit berbeda dari sebelumnya.     

Ketika berencana untuk menemani kakek, dua pelayan yang berdiri di pintu sudah menahannya dan mengatakan bahwa selanjutnya dirinya sudah tidak perlu menemani kakek lagi.     

Benar saja! Saat baru berjalan beberapa langkah, Ji An'an melihat keadaan kakek dari pintu yang sudah terbuka. Di sana terlihat bahwa Xin Keqi sedang mendorong kursi roda yang diduduki kakek untuk dibawa berjalan ke luar.     

Ji An'an pun berjalan beberapa langkah ke sudut jadi tidak ada orang yang menyadari keberadaannya.     

Dua pelayan pun terlihat mengikuti Xin Keqi tepat di belakangnya, mereka mengiringi kursi roda itu ke taman untuk mengajak kakek berjemur.     

Padahal selama satu bulan ini, Ji An'an tidak melihat keberadaan Xin Keqi sama sekali….     

Jangan-jangan selama ini, wanita itulah yang merawat kakek.     

Lagi pula, wajahnya sama persis dengan wajah Xin Keqi. Dua pelayan yang sudah mengenalnya pun tampaknya bisa bersikap seperti biasa. Dari sini dapat terlihat bahwa Beiming Shaoxi telah menyuruh Wei'er untuk memanggil wanita itu.     

Jadi dari hari ini, apakah Ji An'an sudah tidak ada hak untuk mendekati kakek Beiming?     

*******     

Setelah beberapa saat kemudian, Ji An'an berusaha menerima kenyataan ini, ia pun pergi ke kamarnya untuk lanjut membuat baju selama seharian.     

Malam hari ketika Ji An'an kembali ke kamar, kamar masih tetap gelap gulita dan lampu tidak juga dinyalakan. Hal ini menunjukkan bahwa Beiming Shaoxi masih belum pulang dari kantornya…     

Ji An'an duduk di sofa. Ia lanjut merajut sambil menunggu kepulangannya.     

Menunggu seperti biasa sampai Beiming Shaoxi pulang dari kantor.     

Nyatanya selama tiga hari berturut-turut, pria itu masih belum pulang untuk mengunjunginya.     

Ji An'an mengambil obat di tangannya, ingin mengatakan kepadanya tetapi khawatir pria itu tidak setuju.     

Dalam pikirannya, ia merasa bahwa anak ini adalah sumber penderitaan pria itu. Andai menggugurkannya, bukankah ia bisa merasa lebih adil?     

Lagi pula, andai dirinya mengalami pendarahan dan langsung mati, tampaknya situasi ini malah terasa lebih bagus bagi dirinya. Hal ini juga akan menjadi pertanda dari Tuhan bahwa nyawanya hanya bisa berakhir sampai di sini.     

Namun kalau masih hidup, apakah Beiming Shaoxi akan bisa memaafkannya?     

Tidak peduli hidup atau mati, paling tidak Beiming Shaoxi bisa percaya bahwa semua perkataannya itu benar.     

Sama seperti dulu, obat ini akan diminum tiga kali sehari. Sampai hari terakhir minum obat ini tiba, saat itu juga perutnya akan mengalami rasa sakit yang hebat.     

Ji An'an mengambil satu butir obat itu, dengan gemetar meletakkannya ke dalam mulut lalu meminumnya bersamaan dengan seteguk air.     

Setelah menelannya, pintu tiba-tiba terbuka, lalu Beiming Shaoxi datang dengan sikap yang dingin.     

Ji An'an yang terkejut sampai tersedak pun dengan cepat meletakkan gelas itu.     

Padahal, pria ini tidak pulang selama tiga hari. Namun saat dirinya meminum obat itu, pria ini langsung kembali…     

Ji An'an sangat terkejut lalu mengambil obat di atas meja dan menyembunyikannya ke bawah sofa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.