Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Bersedia Memberikan Permata Biru



Bersedia Memberikan Permata Biru

0Ji An'an menahan tangisannya lalu bertanya, "Bagaimana dengan kakek? Aku mendengar dari pelayan bahwa keadaannya sudah mulai membaik."     
0

"Kakek masih belum bisa berbicara dengan lancar dan kesulitan untuk bisa berjalan. Orang tua itu memang masih sadar, tetapi akan lebih baik jika tertidur. Setidaknya, dia tidak mengetahui penderitaan ini!" Ucap Beiming Shaoxi dengan tatapan yang panas ke arah Ji An'an.     

"Maaf…." Ji An'an memeluk buku album itu dengan erat ke dalam pelukannya, dirinya tidak pernah mengetahui ingatan yang begitu pendek sekarang berubah menjadi harta karun yang begitu berharga!     

"Kalau benar-benar merasa bersalah, maka tinggallah dan jagalah dia! Kembali ke rumah Keluarga Beiming dan lakukan semua tanggung jawabmu. Gunakan waktumu dan tindakanmu untuk menyesalinya, jangan hanya berhenti di mulut saja!" Ucap Beiming Shaoxi sambil mengusap hidungnya seolah sedang mengelap air mata anak kecil.     

"Aku?" Tanya Ji An'an terkejut.     

"Apakah kamu tidak pernah memikirkan untuk melakukan sesuatu yang dapat membalasnya? Kakek begitu baik denganmu waktu itu!" Ucap Beiming Shaoxi.     

"Aku tentu saja bersedia, tetapi… apakah aku boleh?"     

"Kenapa bisa tidak boleh? Kamu yang berniat seperti itu, apakah tidak bisa melakukannya dengan cara lain?" Beiming Shaoxi yang duduk ke sampingnya pun lanjut menjelaskan, "Kebetulan sekarang dia masih belum meninggal, maka gunakan kesempatan ini untuk berbakti kepadanya."     

Ji An'an menganggukkan kepala, Beiming Shaoxi benar, ia seharusnya melakukan sesuatu, "Kalau begitu mulai besok, aku akan mulai merawat kakek…. Tidak, mulai hari ini saja. Aku, apakah aku boleh pergi sekarang?"     

Ji An'an baru saja berdiri, tetapi lengannya langsung ditangkap oleh Beiming Shaoxi dan masuk ke pelukannya.     

"Kamu mau melakukannya secara langsung? Kamu masih terluka, jadi bagaimana bisa merawatnya sekarang? Tunggulah sampai lukamu sembuh. Masih ada banyak waktu untuk melakukan itu!"     

"Ini semua hanya luka kecil, tidak ada masalah…."     

"Ji An'an, kamu harus membulatkan tekad. Kalau kamu menerima tanggung jawab ini, maka tidak boleh menyesalinya. Jangan mengira hanya pergi merawat kakek beberapa hari, lalu kamu bisa meninggalkan kami kapan saja!" Ucap Beiming Shaoxi dengan tiba-tiba dan menggunakan nada yang mengancam.     

"Aku akan merawatnya dengan baik… tidak akan membuat masalah lagi…"     

"Kalau begitu, kamu sudah setuju?" Tanya Beiming Shaoxi yang sangat senang, apakah wanita ini bersedia untuk tinggal di rumah Beiming?     

Ji An'an dengan serius menganggukkan kepalanya.     

"Bagaimana dengan Gu Nancheng? kapan dia kembali, kamu tidak seharusnya kemudian berlari untuk mencarinya kembali?"     

Ji An'an dengan suara yang serak berkata, "Perkataanmu yang pertama… apakah masih bisa dianggap serius untuk sekarang?"     

"Tentu!" Beiming Shaoxi sama sekali tidak mengingat pertanyaannya, langsung memeluk Ji An'an ke dalam pelukannya dan bau maskulin yang wanginya memenuhi semua indra penciumannya, "Yang penting kamu bersedia untuk tinggal disisiku, semua janjiku pasti akan kuwujudkan."     

Perkataan Ji An'an yang ada di ujung lidah itu ditelan kembali.     

Ia mengatakan kepada Gu Nancheng, kalau melepaskannya kembali, maka bersedia untuk memberikannya permata biru itu.     

Ji An'an tentu tidak akan mengambilnya sekarang, setelah menunggunya benar-benar buta baru akan mengambil kedua permata biru itu….     

"Beiming Shaoxi, apakah matamu benar-benar akan buta?" Tanya Ji An'an sambil membalikkan wajahnya dan tidak ingin menatapnya.     

Beiming Shaoxi berkata dengan mengancamnya, "Bisa, kalau kamu tidak baik-baik denganku, mungkin besok aku akan buta."     

Ji An'an langsung terdiam….     

"Kamu harus memperlakukanku lebih baik, maka waktuku untuk melihat cahaya juga akan lebih panjang! Walaupun benar-benar buta, ada kamu disampingku yang menjadi cahaya hidupku!" Ucap Beiming Shaoxi.     

Tangan Ji An'an gemetar seakan tidak tahan untuk memegang mata Beiming Shaoxi.     

Jari tangannya menyentuh bulu mata yang panjang dan lebar itu, lalu berkata, "Kalau hari itu tiba, maka aku akan menjadi matamu. Apakah boleh?"      

Beiming Shaoxi lalu mengangkat kepala dan menahan emosinya! Tetapi jantungnya berdebar dengan sangat cepat, "Apakah kamu tahu janji yang kamu katakan ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.