Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Mengingat Sebelumnya



Aku Mengingat Sebelumnya

0Malam hari sudah perlahan-lahan menjadi semakin gelap.     
0

Ji An'an bersandar ke dadanya yang kekar dan menggigitnya hingga mengeluarkan banyak darah.     

Sepasang matanya sudah bengkak karena tidak berhentinya menangis. Ia merasa sangat menderita seakan sudah tidak tahu mengalirkan begitu banyak air mata dari matanya.     

Dengan rambut yang berantakan, bibirnya tidak hentinya dicium oleh pria itu berulang-ulang kali sampai warnanya memerah dan bengkak.     

Tenaga Ji An'an seperti telah dikuras sampai benar-benar membuatnya tidak bertenaga lagi…     

Tubuh Beiming Shaoxi yang kekar memang seperti besi, Ji An'an sama sekali tidak bisa mendorongnya.     

"Hm…um…" benaknya tiba-tiba memunculkan sekilas cahaya putih, ia telah tertidur setelah berhubungan badan.     

Beiming Shaoxi sepertinya juga menringkuk, memeluk Ji An'an dengan erat dan berhanti menyetubuhinya. Ia pun mencium sisa air mata di sudut mata yang tertutup.     

*******     

Cahaya matahari perlahan-lahan sudah mulai terlihat, pertama-tama Ji An'an merasa tenggorokannya sangat haus dan kemudian sekujur tubuhnya mulai terasa kesakitan dan pegal. Ya, ia seperti merasa telah ditimpa sebuah gunung yang besar dan membuatnya sulit bernapas.     

Ketika membuka mata dan melihat wajah tampan Beiming Shaoxi yang sedang tertidur, wajah itu memperlihatkan bulu mata yang panjang dan lebat serta ada bekas cakaran di salah satu sisi wajahnya.     

Hampir di seluruh tubuh pria itu terdapat bekas luka dari kuku Ji An'an. Pria ini seperti baru saja berkelahi dengan kucing sepanjang malam tadi.     

Ji An'an menggigit bibirnya dan duduk, tubuh pria itu juga ikut naik dan Ji An'an perlahan-lahan lepas dari pelukannya. Akan tetapi, seketika rasa sakit pada tubuhnya semakin terasa dan membuatnya kesulitan menarik napas.     

Tiba-tiba, ia mendengarkan teriakan penuh kemarahan dari luar…     

"Sialan!!!"     

Itu adalah suara Gu Nancheng, seolah dirinya juga baru terbangun dari pingsannya.     

Ji An'an tentu ikut terkejut sampai membuat jantungnya ikut berhenti berdebar. Melihat dirinya sekarang, bajunya sudah terlihat sangat berantakan. Apalagi kakinya yang semula tampak bersih, sekarang menunjukkan berbagai bekas ciuman di mana-mana.     

"Qianmo… Su Qianmo?" Panggil Gu Nancheng yang kepalanya masih sangat sakit. Ia berusaha mencari tumpuan pada pada lemari didekatnya untuk membantunya berdiri.     

Ji An'an melihat pintu kamar masih terbuka, dengan bersusah payah berjalan dan menutup pintu.     

Mendengarkan ada suara, Gu Nancheng dengan cepat berjalan ke arah sana.     

"Siapa yang ada di dalam? Cepat buka pintu!"     

"Aku…" Jantung Ji An'an berdebar dengan cepat. Ia pun lanjut berkata, "Aku mau mandi, apakah kamu sudah bangun?"     

Gu Nancheng mengerutkan keningnya, ia tidak lupa dengan perkelahiannya dengan Beiming Shaoxi semalam. Ia tahu dirinya pingsan saat berkelahi dengan pria itu. Namun, apa yang terjadi setelahnya? Ia sungguh sangat khawatir dan kesal.     

Apakah mungkin dirinya terbaring diatas langit semalaman? Apalagi selama pingsan, tampaknya Su Qianmo tidak memanggil dokter untuknya, bahkan tidak menyuruh pelayan untuk menaikkannya ke atas ranjang. Jadi, apa yang terjadi selama dirinya pingsan?     

"Buka pintunya! Aku punya sesuatu yang ingin kukatakan…" Gu Nancheng memukul-pukul dengan kuat.     

"Nancheng… apakah kamu masih ingat dengan mie mawar yang pernah kumakan saat masuk sekolah menengah dulu?" Ji An'an berkata demikian sambil menahan air mata. Air mata itu membuat penglihatannya memburam sambil menatap ke arah Beiming Shaoxi.     

"Masih ingat." Satu tangan Gu Nancheng menekan pintu dan berkata dengan serak.     

"Aku masih ingin makan… aku sudah bertahun-tahun tidak makan itu lagi."     

"Aku akan menyuruh seseorang untuk membelikannya untukmu?"     

"Aku ingin yang seperti dulu…."     

"Baiklah, aku akan pergi membelikannya untukmu." Gu Nancheng dengan nada yang dalam, satu tangannya masih memegang kepala yang darahnya sudah membeku dan kering.     

"Rumah makan itu tampaknya sudah lama tidak buka, aku sudah mengunjunginya beberapa kali. Apakah kamu benar-benar bisa mencarinya?"     

"Qianmo kesayanganku, apapun makanan yang kamu inginkan, bagaimana mungkin tidak bisa kusediakan? Tunggu, ya!"     

Masih tetap begitu mudah dibohongi, hanya satu perkataannya bisa membuat Gu Nancheng percaya dan tidak curiga. Sesusah apapun keinginan Ji An'an, pria itu selalu bisa mempersiapkannya.     

Tetapi, apa yang telah dirinya lakukan? Ia telah bersetubuh bersama Beiming Shaoxi… lalu masih membiarkan pria itu tertidur di tempat tidurnya…     

Mendengar suara langkah kaki Gu Nancheng pergi, ia pun mendengar suara pintu tertutup. Ji An'an juga tidak berani bergerak.     

Ia takut jika dirinya membuka pintunya sekarang, ternyata Gu Nancheng masih belum pergi dan tetap berada di depan pintu kamarnya. Ia tidak ingin pria itu mengetahui semua ini.     

Beiming Shaoxi, pria ini memang bajingan!     

Ji An'an memegang penyimpan sabun lalu melempar ke arah Beiming Shaoxi.     

"Bangun dan pergi kamu!" Ji An'an menutupi tubuhnya dengan handuk lalu menginjak ke dada kekar pria itu.     

Beiming Shaoxi sepertinya sudah terlalu lelah, semua tenaganya telah dikuras habis akibat serangannya semalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.