Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Cincin Anggur



Cincin Anggur

0Gu Nancheng berlutut dengan satu kaki. Ia seketika memegang tangan Ji An'an dan mencium punggung tangannya, "Sejak kamu kecil, aku sudah menunggu hari ini… alasanku ada bersamamu selama ini adalah demi bisa menjadi suamimu."     
0

Tatapan Ji An'an seketika menatap bingung. Ia seolah melihat masa lalu saat Gu Nancheng masih muda dan memasangkan cincin yang terbuat dari rangkaian bunga ke jemarinya. Tepat di bawah sinar matahari yang cerah, pria ini melamarnya.     

Seakan mengejar momen tertentu, Gu Nancheng seketika menariknya dan berlari melewati gunung hingga sampai di sebuah gereja sepi yang tidak banyak dikunjungi orang-orang.     

Kala itu, cahaya matahari tampak melewati kaca dan menyinari kursi panjang di ruang khotbah itu.     

Lewat kejadian itu, sejak kecil, Ji An'an selalu mengira bahwa di masa depan nanti dirinya akan menikah dengan Gu Nancheng. Apalagi, saat itu juga banyak orang dewasa yang mendukung hubungan tersebut. Hal itu pun membuat Ji An'an sempat merasa yakin bahwa hal itu akan terjadi saat dirinya dewasa nanti.      

Sayangnya, Gu Nancheng malah lupa ingatan dan pergi meninggalkannya. Ketika pria ini benar-benar berlutut di depannya, hal ini membuat Ji An'an panik.     

"Terlalu cepat, aku… aku masih belum siap!" Ucap Ji An'an yang ingin menarik tangannya.     

Gu Nancheng yang masih tetap memegang tangannya pun seketika mengerutkan keningnya, "Aku sudah mempersiapkannya selama lebih dari 20 tahun, namun mengapa kamu malah merasa terlalu cepat?"     

Gu Nancheng membuka kotak cincinnya, lalu terlihat sebuah cincin dari batang anggur… yang tampak kokoh terjepit di sana.     

Setelah melewati beberapa waktu yang begitu lama, cincin itu telah berubah menjadi batang yang kering.     

Hati Ji An'an seakan tertusuk saat melihat itu, ternyata Gu Nancheng… masih menyimpannya!     

Sebenarnya kalau dilihat dengan jelas, penataan tempat lamaran Gu Nancheng sangat sederhana namun juga sangat bermakna.      

Setiap detail yang dipersiapkan lelaki itu, semuanya sangat sesuai dengan masa lalunya. Foto-foto mereka dari kecil sampai dewasa pun tertempel di papan yang digantung di pohon. Papan-papan berisi foto itu pun berputar dan semakin menunjukkan suasana romantis saat ada angin yang berhembus ke arahnya.      

Di sekitarnya juga terlihat sebuah lentera angin. Lentera angin yang seperti ini pasti dibuat oleh Gu Nancheng untuknya. Ya, ini pasti buatan pria itu.      

Tidak lama kemudian, seekor anjing berwarna emas mendekat ke arah mereka berdua. Hewan peliharaan itu terlihat menggigit pegangan keranjang yang membawa permen dan pudding. Semua makanan ini adalah makanan yang paling disukai Ji An'an saat masih kecil.     

Apalagi, semua permen itu sudah hampir sulit ditemukan di toko-toko yang ada di luar sana. Walau demikian, Gu Nancheng tampaknya berhasil mencari setiap rasa yang sesuai dengan seleranya.     

Sepasang baju seragam yang Gu Nancheng pakai itu adalah hadiah Ji An'an kepada Gu Nancheng sewaktu pria itu baru berusia 16 tahun.     

Sekarang postur tubuh Gu Nancheng lebih tinggi, jadi celana dan bajunya agak pendek tetapi Ji An'an masih tetap mengingatnya.     

Jika diingat lagi, waktu itu Gu Nancheng tidak memperbolehkan siapapun untuk menyiksa Ji An'an. Bahkan, ia sendiri akan merasa sedih jika Ji An'an menggores tangannya sendiri.      

Selain itu, Gu Nancheng juga mudah marah dan menantang orang-orang untuk berkelahinya. Andai Gu Nancheng yang sekarang masih seperti itu, pria itu mungkin akan menangis dan sangat menderita jika mengetahui bahwa Ji An'an sudah tidak perawan.      

******     

Gu Nancheng tersenyum dan berkata, "Semua barang yang memiliki kenangan tentangmu, setiap barang itu telah kusimpan sampai sekarang… Ya, walaupun itu hanyalah sebuah gigimu!"     

Mendengar itu, Ji An'an sedikit tertegun dan kaget…     

"Aku mungkin memiliki kebiasaan yang sangat aneh, salah satunya selera wanitaku. Aku tidak pernah melirik wanita lain di dunia ini, selain kamu. Dalam hatiku, hanya terukir namamu saja. Qianmo, apakah kamu masih mau menolakku!?" Ucap Gu Nancheng yang secara tidak langsung memaksanya untuk menerimanya.     

Lalu, Ji An'an dengan pasrah menutup matanya, "Aku…."     

Tiba-tiba ada tangan kecil dan pendek datang. Tangan itu seketika mengambil cincin itu.     

Ketika mereka berdua masih belum mengetahui apapun, dengan cepat cincin itu sudah dimasukkan ke dalam mulutnya.     

Ji An'an yang terkejut, "Leo, tidak boleh dimakan!"     

Dalam keadaan sedang memegang tasnya, anak kecil ini dengan cepat menelan cincin itu. Ternyata, cincin yang masuk ke dalam perutnya ini membuatnya merasa kesakitan dan susah untuk ditelan.     

Walaupun sangat susah dimakan… tetapi bahkan obat tradisional yang sulit diminum olehnya juga bisa ditahannya.     

Walaupun anak kecil ini tidak mengerti apa arti dari menikah, tetapi samar-samar bisa merasakan bahwa pria ini mau merebut Mo'mo miliknya! Jadi, bagaimana mungkin dirinya membolehkan hal itu akan terjadi!     

Melihat tingkah anak kecil itu, tatapan Gu nancheng tentu langsung berubah dingin dan menakutkan!     

Cincin ini memiliki arti yang sangat bermakna, ia telah menyimpannya selama bertahun-tahun…     

Lalu pada saat ini, di halaman rumah sakit ini, tiba-tiba ada seseorang yang menuangkan seember air kepadanya.     

Tidak salah lagi, semua air dituangkan ke tubuh Gu Nancheng.     

Beberapa sepupu Keluarga Gu menutup mulutnya dan mengeluarkan suara yang tidak percaya!     

Ya, Ji An'an telah dilamar oleh Beiming Shaoxi baru sebulan lebih yang lalu, dan itu adalah lamaran yang menghebohkan di seluruh kota S.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.