Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia dengan Gu Nancheng, Siapa Yang Lebih Tampan



Dia dengan Gu Nancheng, Siapa Yang Lebih Tampan

0Leo membelalakkan matanya, dengan ketakutan menganggukkan kepala.     
0

"Kalau wajahnya seperti paman Wei'er … apakah Mo'mo akan menyukainya?"     

Leo melihat Wei'er dan menggelengkan kepala.     

Mendengar itu, Wei'er tidak menjawab.     

"Iya, kamu juga melihat wajah orang ya, sangat tidak bagus, aku telah melihatnya. Leo kalau berubah menjadi tidak lucu, maka Mo'mo juga tidak menyukaimu."     

Leo dengan cepat mengambil mangkok obat itu, "Aku minum… Leo akan rutin minum obat setiap hari…."     

"Bagus sekali." Ji An'an tertawa sambil mengambil mangkuk itu, "Kalau sudah sembuh, kamu tidak perlu minum. Jadi, pelan sedikit minumnya."     

Meski sudah dijelaskan demikian, namun Leo tetap meminumnya dengan lahap seperti seekor kuda nil, juga tidak memikirkan betapa pahit dan baunya obat itu. Intinya, ia langsung meminum semuanya.     

Bibirnya yang menutup rapat, seketika mulai merasakan rasa pahit itu dan membuatnya hampir menangis…     

"Leo merasa sangat tidak enak…."     

"Obat memang pahit, tetapi bisa menyembuhkan penyakitmu." Sambil berkata demikian Ji An'an melihat tangan seorang pelayan sudah mengambilkannya madu. Ji An'an pun mengambilnya dan memasukkan sesendok teh berisi madu itu ke dalam mulut Leo. "Setelah makan ini sudah tidak pahit." Tambahnya.     

Leo merasa mual, lalu satu tangan kecilnya menekan dadanya. Ia menelan sesendok teh madu itu dengan wajah yang tidak senang.     

"Aku tidak mau seperti ayah, jadi aku akan meminum obat itu dengan rutin." Leo menghibur dirinya dan menganggukan kepala, seolah meyakinkan dirinya sendiri.     

Daripada menjadi orang yang dijauhi Ji An'an seperti Beiming Shaoxi, anak kecil ini lebih bersedia untuk minum obat yang pahit itu.     

Perkataan ini tentu menusuk telinga Beiming Shaoxi, sontak pria ini merasa sangat tidak senang!     

Lagi pula, apa perubahan besar yang dilakukannya? Selain agak kurusan serta memiliki wajah yang agak kusam, apakah penampilan dirinya benar-benar begitu buruk? Bahkan Leo juga tidak ingin menatapnya.     

Beiming Shaoxi juga langsung meminum obat tanpa penolakan, kemudian melempar mangkok itu ke lantai dengan kuat.     

Wei'er terkejut melihat sikap tuannya itu, namun di sisi lain dirinya tidak hentinya memuji langkah Ji An'an. Dalam hati, ia tidak hentinya memuji bahwa Nona Ji selalu memiliki cara yang bagus untuk membujuk tuannya.      

Apalagi hanya dengan satu kata saja, wanita ini sudah begitu mudah menyelesaikan masalah yang tidak bisa dipecahkan di rumah Keluarga Beiming.     

Jadi ketika Beiming Shaoxi menatap ke arah Wei'er dengan tatapan menakutkan, matanya seolah bertanya kesal, siapa yang lebih tampan antara dirinya dan Gu Nancheng?     

Melihat cara Nona Ji tadi, Wei'er langsung menggunakan caranya yang berani apa adanya itu, "Belakangan ini, Tuan benar-benar kurus. Bahkan bentuk wajahnya sudah berubah total."     

Berubah bentuk?!!!!     

"Apalagi, belakangan ini Tuan tidak makan dengan baik. Wajahnya pun berubah dengan sangat menyedihkan, ada beberapa saat aku hampir tidak bisa mengenalnya."     

Beiming Shaoxi menggertakkan gigi, mengepalkan tangannya.     

Wei'er mengetahui bahwa cara ini akan berhasil. Alhasil kedepannya nanti, Beiming Shaoxi pasti akan mendengarkannya. Tuannya itu pasti tidak akan menolak untuk makan dan minum obat secara teratur.     

Namun sebagai seorang pria, bagaimana mungkin menerima kenyataan bahwa dirinya kalah tampan oleh musuhnya?     

Hal ini secara langsung telah menghina kharismanya. Merendahkan martabat dan kewibawaannya!     

Melihat ini, Wei'er langsung meminta pelayan untuk membawakan beberapa hidangan yang masih hangat. Ia menyadari bahwa Beiming Shaoxi akan makan dengan lahap setelah mendengar hal ini.     

Di sisi lain, Gu Nancheng mengambil kotak makan yang isinya hanya tinggal setengahnya saja itu. Ia pun makan dengan gerakan yang sangat elegan. Kalau diperhatikan, pria ini juga kelihatan menyedihkan dengan kondisi tubuh yang tidak kalah kurus.      

Bila diingat-ingat, Gu Nancheng juga sering terlambat makan. Bahkan, ia jarang memperhatikan pola makannya.     

Ji An'an sama sekali tidak menyangka reaksi dari perkataannya ini bisa begitu besar, sampai Gu Nancheng juga ikutan.     

"Apakah perlu dipanaskan sebentar? Kalau sudah dingin, makan tidak baik untuk kesehatan lambungmu." Tanya Ji An'an sembari mengerutkan kening.     

Seketika bibir Gu Nancheng tersenyum menggoda, "Mendengar perkataanmu ini sudah membuat lambungku hangat selama beberapa hari kedepan… Kalau ada Qianmo yang menemaniku, hatiku sudah sangat hangat."     

Wei'er menggigil mendengar gombalan ini.     

Namun hati Beiming Shaoxi justru seperti ditusuk oleh ratusan ribu jarum.     

Tatapan tajam dan kecil milik Leo pun menatap ke arah Gu Nancheng. Lagi pula, Mo'mo tidak pernah mengatakan perkataan seperti itu kepada Beiming Shaoxi. Ia sudah merasakan ada ancaman besar dari musuh terbesarnya.     

Dengan keberadaan seorang Gu Nancheng saat ini, jantung kecilnya yang kurus jadi terasa berdetak dengan menyakitkan.     

Namun anak kecil ini tampaknya tidak mau kalah, ia seketika membuka jaket Ji An'an, lalu memasukkan kepala kecil itu ke dalam pelukannya dan merangkak tidur.     

Melihat posisi tidurnya, Ji Anan dengan enggan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ketika mendengar napasnya yang rata, ia perlahan menarik wajah kecilnya untuk membuatnya lebih mudah bernapas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.