Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tidak Ada Yang Memperhatikannya



Tidak Ada Yang Memperhatikannya

0Ji An'an menepuk punggung anak kecil itu, batuk Leo semakin parah seakan dalam tenggorokan kecilnya itu seperti ada yang ditarik oleh sebuah benang.     
0

Kemudian saat hidungnya yang terasa akan bersin itu, Leo dengan cepat membalikkan wajah kecilnya ke arah Gu Nancheng…     

Pada akhirnya, ingusnya langsung terbang ke arah Gu Nancheng.     

Melihat kejadian ini, Wei'er langsung tercengang….     

Di sisi lain, pria bertato ular sudah langsung mengambil tisu dan diberikan kepada Gu Nancheng, "Tuan…."     

Ji An'an juga mengambil tisu itu dan membuka satu lembar untuk membersihkan ingus anak kecil ini, "Kenapa batuk sampai separah ini?"     

Gu Nancheng sendiri dengan tatapan benci dan jijik, hanya memandang adanya noda cairan transparan di bajunya. Ia pun membuka resleting baju itu dan langsung ingin membuangnya ke tong sampah.     

Mata kecil Leo yang menatap ke arahnya, dengan cepat membalikkan arah.     

Melihat perilaku anak kecil yang menyebalkan ini, gerakan Gu Nancheng langsung berhenti sejenaknya. Dalam hati dirinya bertanya kecal, apakah anak kecil ini merasa keberatan jika dirinya memakai baju yang sama dengan Ji An'an?     

******     

Batuk Leo benar-benar terlihat semakin parah. Tidak lama kemudian, Beiming Shaoxi juga seperti tertular dan terbatuk pelan.     

Kedua ayah dan anak ini saling batuk secara bergantian. Saat Beiming Shaoxi terbatuk, tidak lama kemudian, Leo juga ikut batuk-batuk. Meski terkesan berirama, namun kelihatannya batuk mereka memang tidak sedang berpura-pura.     

Ji An'an pun menoleh ke arah jam dinding. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.     

Leo terbatuk sampai sangat menderita, tubuh kecilnya sampai gemetar sebentar.     

Ji An'an yang mendengar bahwa batuk itu sangat menusuk telinganya, lorong rumah sakit yang tenang membuat setiap batuk itu terasa terdengar sangat nyaring.     

Ji An'an sudah tidak bisa mendengarnya, langsung menyuruh Wei'er untuk segera mengambilkan obat.     

Untungnya, pelayan di rumah Beiming Shaoxi sudah mempersiapkan obat-obatan semacam itu. Mereka selalu bersiap selama 24 jam penuh. Oleh sebab itu, Beiming Shaoxi segera menyuruh helikopter untuk pulang mengambilnya.     

Tidak lama kemudian, dua pelayan yang datang dari atas atap telah turun dan membawa sebuah termos.     

Ketika membuka termos itu, mereka menuangkan cairan obat yang berwarna hitam ke dua mangkok itu. Bau obat tradisional Cina yang sangat kental tentu tercium sangat pahit. Dari bau itu, bisa dibayangkan bahwa obat itu susah sekali untuk minum.     

Ekspresi wajah kecil Leo langsung terlihat ketakutan. Apalagi, ia paling benci meminum obat semacam ini. Bahkan setiap kali ayahnya memaksanya untuk minum, ia meminumnya sampai muntah.      

Sayangnya, hanya obat resep ini yang paling bagus, lalu tidak boleh ditambah dengan perasa lain ke dalam obat ini…     

Ji An'an mengambil obat itu, lalu melihatnya. Saat memperhatikannya sekilan, ia bisa tahu bahwa orang dewasa saja susah meminum obat semacam ini, apalagi anak kecil.     

"Leo, kalau kamu penurut dan minum obat, maka Mo'mo akan memberikanmu sebuah boneka kecil."     

Leo menutup bibir kecilnya dan menggelengkan kepala.     

"Kalau begitu, aku akan menciummu…" Ji An'an langsung mencium dahi Leo dengan cepat.     

Mendapat perlakuan ini, Leo mencibirkan bibir kecilnya. Walau demikian, ia hampir menangis.     

Beiming Shaoxi juga sama-sama mengambil semangkok obat itu, tetapi ia hanya meminumnya sendiri dan tidak ada orang yang memperhatikannya.     

Lagi pula, rasa pahit akan obat ini tidak ada apa-apanya. Namun tidak dalam hatinya, hatinya terasa beratus-ratus kali lebih pahit karena tidak mendapat perhatian dari Ji An'an!     

"Uhuk uhuk uhuk…." Dari dalam tenggorokan Beiming Shaoxi seketilka keluar dahak. Wei'er mengeluarkan sapu tangannya, dan melihat itu adalah dahak darah.     

"Tuan, kamu batuk darah lagi. Apakah masih tidak mau minum obat?"     

Di sisi lain, tatapan dingin Gu Nancheng masih menatap ke arah ayah dan anak ini. Jarinya yang tidak berhenti mengetuk itu menghasilkan suara nyaring nan berisik.     

Wei'er berjalan, lalu mengeluarkan sapu tangannya, "Nona Ji, tolong hibur Tuan juga. Tuan sudah batuk sampai memuntahkan darah, namun tidak mau minum obat."     

Tatapan Ji An'an menatap sekilas dengan dingin dan langsung kembali menariknya, "Leo, kamu sudah melihatnya, kan! Kalau masih tidak minum obat, kamu akan seperti ayahmu yang seperti itu. Setiap hari akan semakin jelek dengan sepasang mata yang gelap, lemak diwajah juga tidak ada, bahkan fitur wajah juga berubah. Setelah itu, rambutmu akan rontok secara perlahan-lahan… berubah menjadi botak."     

Tubuh kecil Leo langsung menggigil, lalu melihat ke arah Beiming Shaoxi sekilas.     

"Kalau kamu ingin nanti besar berubah seperti dia yang begitu jelek, maka tidak perlu minum obat lagi."     

"Kalau begitu, apakah karena ayah sudah begitu jelek sehingga Mo'mo tidak menginginkan ayah?" Leo lalu menatap ke arah Gu Nancheng, seolah dalam hati sedang membandingkan siapa yang lebih tampan antara ayahnya dan pria itu.     

Melihat sikap anak ini, Beiming Shaoxi hampir melemparkan mangkoknya. Kekesalannya itu membuatnya ingin membuat Leo menjadi bola dan menendangnya hingga terpental pulang ke rumahnya.     

"Tentu saja bukan karena dia jelek sehingga aku tidak menginginkannya, tetapi kalau dia jadi jelek, aku sudah pasti tidak mau mendekatinya. Apakah Leo mengerti?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.