Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tuan Masih Batuk Darah



Tuan Masih Batuk Darah

0Tatapan Gu Nancheng yang menunjukkan rasa ingin memiliki Ji an'an yang tinggi itu, membuat insting Leo merasa bahwa dirinya sedang dalam ancaman.      
0

Walau demikian, Ji An'an tetap memeluk Leo dan duduk di atas sofa. Ia dengan hangat dan lembut menciumnya…     

Di sisi lain,Tatapan Beiming Shaoxi terlihat gelap. Melihat pemandangan ini, ia hanya bisa berharap kalau di kehidupan berikutnya bisa menjadi anak Ji An'an saja.     

Hidung kecil Leo yang bergerak, lalu bertanya, "Mo'mo sedang makan ya?"     

"Iya, apakah Leo lapar?" Tanya Ji An'an sambil mecubit wajah kecilnya, Ji An'an lebih menyukai ketika Leo lebih gendut.     

Leo melihat ke arahnya, "Mau makan yang Mo'mo makan."     

Ji An'an lalu meletakkan Leo, setelah itu ia mengambil kotak makan dan mengambil sendok untuk menyuapinya. Sikap Leo sangat penurut dan langsung membuka mulutnya lebar-lebar, seakan ingin memakan semuanya.     

Melihat kasih sayang yang tulus itu, eskpersi wajah Gu Nancheng langsung terlihat menakutkan. Pria ini menatap ke arah Leo yang sedang duduk di tempatnya dan menikmati makanannya.     

"Huhu, pedas…"     

Leo yang tidak sengaja makan sepotong cabe, menggunakan tangan kecilnya untuk mengipasi mulutnya.     

Ji An'an pun dengan sabar mengeluarkan semua potongan cabe dan paprika untuk di sisihkan di tutup makanan itu. Lalu, ia menyuapinya anak itu lagi dengan penuh perhatian.     

Leo hanya terfokus kepada Ji An'an. Dengan memandanginya, ia merasa makanana yang dimakannya juga lebih lezat, "Mo'mo juga harus makan!"     

Ji An'an tertawa dan ikut makan sesuap dari makanan itu. Akan tetapi, Gu Nancheng yang tidak tahan pun menekan pundaknya. Ia juga berkata, "Aku sudah menyuruh anak buahku untuk membeli satu lagi."     

"Tidak perlu, Leo hanya anak kecil, juga tidak bisa makan terlalu banyak. Aku yang berbagi dengannya pun sudah cukup membuat kita kenyang."     

"Hah? Kamu bersedia makan dengan anak itu!" Tanya Gu Nancheng dengan tatapan yang menakutkan.     

Anak kecil yang biasa, pasti akan langsung ketakutan sampai mengompol di celana. Ia mungkin akan menangis dan mencari ayahnya.     

Akan tetapi, Leo dari kecil sudah terbiasa melihat wajah menakutkan milik Beiming Shaoxi. Jadi, ia pun sudah tidak takut dengan wajah-wajah menakutkan seperti itu, "Kakek sangat menakutkan…"     

Kakek….? Ekspresi wajah Gu Nancheng lebih menakutkan lagi saat mendengar kata-kata itu.     

Anak kecil ini tidak mungkin bisa menemukan keberadaan Ji An'an sampai ke rumah sakit. Jadi, hal ini jelas-jelas perbuatan Beiming Shaoxi yang ingin berbuat onar.     

Ji An'an menghapus bibir kecil Leo, "Kenapa bisa kakek? Seharusnya panggil kakak."     

Beiming Shaoxi seketika terdiam menatap Ji An'an.     

Leo ternyata memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada Ji An'an. Anak ini seperti telah menahan rasa lapar selama beberapa hari. Oleh sebab itu, ia bisa dengan lahap memakan semua makanan ini, sampai ada sisa nasi yang menempel di mulutnya.     

Mata Ji An'an memandang dengan penuh kasihan, Beiming shaoxi seharusnya tidak menyiksa anak ini sampai tidak memberikannya makan, kan?     

Wei'er seketika berkata, "Suasana hati Tuan Muda tidak bagus, jadi tidak mau makan. Ia juga tidak memiliki nafsu makan beberapa hari ini dan tidak mau menelan makanan apa pun yang disuapkan kepadanya. Oleh sebab itu, dia banyak kehilangan berat badannya."     

Badannya itu seperti baju yang telah dicuci dan menyusut saat diperas.     

Hati Ji An'an tentu merasa kasihan seakan ikut merasa bersalah, "Apakah dia sakit?"     

"Tuan juga sakit." Wei'er membalikkan badan ke arah Beiming Shaoxi, juga menunjukkan bahwa tuannya itu juga sakit lebih parah.     

Leo terkadang masih ingin makan lebih banyak lagi. Ia masih bisa makan beberapa kue atau puding.     

Ji An'an mencoba memegang dahi Leo dan melihat bahwa dirinya tidak sedang mimisan, "Leo sakit apa?"     

"Tuan dan Tuan muda sama-sama radang, sering kali batuk dengan parah. Ketika malam, mereka selalu batuk dan suaranya sangat keras. Selain itu, keduanya juga sering tidak bisa tidur sampai tengah malam. Nafsu makan keduanya juga tidak terlalu baik. Tidak jarang, Tuan besar batuk sampai muntah darah dan tidak juga sembuh meski sudah berlalu selama setengah bulan." Ucap Wei'er melihat ke arah Beiming Shaoxi.     

Ji An'an tidak menatapnya, hanya fokus dengan anak kecil ini, "Apakah tidak minum obat batuk?"     

"Sudah disiapkan, bahkan telah disediakan obat tradisional. Bahkan dokter tidak hanya meresepkan obat, namun juga langsung membantunya minum obat. Akan tetapi, tuan tidak bersedia meminumnya. Tuan Muda juga tidak mau menelan obatnya, mencium baunya saja sudah membuatnya mau muntah…"      

Astaga, dua orang ini adalah dua pasien yang paling merepotkan!     

Leo dengan serius bermain dengan jari-jemari Ji An'an, anak kecil ini seakan sangat penasaran dengan setiap bagian tubuhnya… Walaupun hanya bermain-main dengan jari-jemarinya, ia seakan sangat menikmati walau memainkannya selama seharian.     

Ji An'an mengatakan kepada Leo, menyuruhnya agar kedepannya menjadi anak yang penurut dan menjaga pola makan sehat….     

Leo berpikir sejenak lalu berkata, "Kalau Mo'mo yang menyuapinya, maka Leo akan memakannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.