Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tuan, Bahaya!



Tuan, Bahaya!

0Jantung Ji An'an yang tiba-tiba tegang, seketika berdebar dengan sangat cepat!     
0

Apakah benar-benar pria itu? Si Beiming Shaoxi!     

Pengawal Gu Nancheng yang ada di belakang serta pria botak bertato ular langsung mengambil pistol. Mereka langsung menatap ke arah helikopter itu…     

"Jangan… jangan bunuh dia. Kita harus pergi, apakah bisa kita langsung pergi dari sini?" Ji An'an langsung menggenggam tangan Gu Nancheng.     

Gu Nancheng membalikkan wajah kecil yang tegang itu, dengan murka berkata, "Dia telah menyakitimu sampai separah itu, kamu masih mau melindunginya?"     

"Aku berencana melupakannya… " Ji An'an tersenyum lalu menambah, "Kalau dia mati, aku malah tidak akan bisa melupakannya."     

Satu kata itu membuat kerutan di kening Gu Nancheng lepas.     

Bila diingat lagi, dalam satu bulan lebih ini, Ji An'an tidak pernah mengungkit Beiming Shaoxi….     

Wanita ini juga hanya bermain dengan anjing Nai Ke setiap hari untuk jalan-jalan ke taman. Saat cuaca tampak baik dan sinar matahari bersinar cukup cerah, ia menghabiskan waktunya dengan membaca buku sambil menikmati segelas susu. Suasana yang tenang itu juga semakin berwarna karena tercium aroma segar dari rerumputan…     

Tidak hanya itu, Ji An'an sangat menyukai hidangan kue labu dari pasangan suami-istri yang menjadi koki di rumah Gu Nancheng. Setelah itu, ia akan menikmati hidangan itu sambil mendengar suara dari Nany yang sangat familiar.     

Ji An'an sudah pulang ke kehidupan yang tenang dan aman, menikmati ketenangan ini.     

"Kalau mau membunuh dia, aku juga tidak akan menunggu sampai sekarang. Jadi jangan khawatir." Ucap Gu Nancheng sambil melihat ke tempat yang jauh.     

Bagi Gu Nancheng, untuk saat ini keberadaan Beiming Shaoxi masih tidak terlalu mengganggu beberapa tujuannya. Alhasil, ia tidak akan menyentuhnya untuk sementara waktu.     

******     

Helikopter yang terbang ke arah mereka kemudian mendarat ke tanah yang lapang.     

Angin yang besar hampir saja membuat payung yang dibawa pria botak bertato ular itu terbang.     

Mantel besar Gu Nancheng juga dieratkan untuk melindungi tubuh Ji An'an.     

Dari dalam helikopter itu turun pria yang dingin dan keren yang penampilannya sangat dominan seperti raja kegelapan.     

Tatapan Beiming Shaoxi hanya menatap ke arah wajah Ji An'an. Sejak dirinya muncul, Beiming Shaoxi hanya melihatnya.     

Melihat wanita idamannya ini memegang tangan Gu Nancheng, bibirnya hanya tersenyum ringan…     

Ji An'an sendiri juga melihat bahwa pria itu hanya datang ke kuburan dan berlutut di depan kuburan Ayah Su. Beiming Shaoxi pun tampak berdoa di depan kuburan itu selama setengah jam.     

Melihat hujan gerimis berubah menjadi hujan yang deras, langit berubah menjadi gelap. Walau cahaya yang menyinari tempat ini terasa redup, namun Ji An'an masih bisa melihat ekspresi wajahnya.     

Seolah meski dunia ini sudah kiamat, pria itu juga tidak akan menahan diri untuk menatap wajah Ji An'an.     

Ji An'an masih hidup, bahkan hidup jauh lebih baik daripada ketika Ji An'an di sampingnya!     

Ji An'an melihatnya berjalan turun dari helikopter, punggungnya menjadi kaku, jantungnya berdebar sangat sakit.     

Ji An'an secara tidak sadar menarik lengan baju Gu Nancheng. Kemudian dengan tidak menunjukkan ekspresi apa pun, ia hanya menunduk dan berjalan ke depan.     

Bersikap seolah dirinya merupakan orang asing yang sama sekali tidak pernah mengenalnya!     

"Nona Ji." Wei'er berjalan selangkah dan berencana untuk menahannya.     

Akan tetapi, pengawal yang lain dan pria botak bertato ular itu langsung bersiap mengangkat pistol.     

Dua pengawal di belakang badan Wei'er juga sama-sama mengeluarkan pistolnya.     

"Tuan Beiming juga datang ke kuburan?" Tanya Gu Nancheng dengan senyuman yang menantang, satu tangannya merangkul Ji An'an ke dalam pelukannya dengan erat. Lalu, ia berkata, "Atau sedang memilih kuburan yang akan kamu tempati sendiri?"     

Tangan Beiming Shaoxi mengambil satu cincin lalu berjalan sendiri ke depan.     

Si botak bertato ular itu sontak menembak ke depan kakinya dua kali. Anehnya, aksinya itu tidak menghentikan langkah kaki Beiming Shaoxi….     

Pria itu seolah tidak takut dengan kematian!     

"Tuan, bahaya!" Ucap Wei'er yang khawatir.     

Tatapan dari sepasang mata biru itu seolah tidak memiliki tujuan untuk menjalani kehidupannya yang sekarang ini dan hanya fokus melihat bayangan Ji An'an. Beiming shaoxi hanya menatap dalam ke arah wajahnya.     

Ji An'an mendengar suara tembakan, sangat ketakutan hingga masing-masing mereka sudah mengira akan ada aksi saling membunuh.     

Ia pun terus menggenggam erat tangan Gu Nancheng, memegangnya dengan kuat seolah menjadi satu-satunya kekuatan untuknya!     

"Nona Ji, kamu telah meninggalkan sesuatu."     

Beiming Shaoxi berjalan ke depannya. Dengan kepala yang menunduk, ia mendekatinya dan memberikan cincin cinta putri duyung itu kepadanya….     

Tubuh Ji An'an agak tergerak. Seingatnya, cincin itu adalah cincin yang diambil oleh perampok yang menodongnya waktu itu, kenapa… bisa ada di tangannya?     

Jantungnya berdebar sangat panik dan cepat, wajah kecilnya berubah menjadi pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.