Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Mungkin Itu Beiming Shaoxi



Mungkin Itu Beiming Shaoxi

0Ji An'an secara tidak sadar membalikkan wajah untuk melihat Gu Nancheng, 'Apakah pria ini yang melakukannya?'     
0

"Kenapa?" Sambil memegang tangan yang agak dingin itu, ia langsung memasukkannya ke dalam kantong jaketnya, "Apa kamu mengingat masa lalu yang sedih?"     

"Tidak apa-apa…" Ji An'an terkejut, melihat Gu Nancheng tidak menyadari dan sama sekali tidak mengetahui kuburan Ayah Su yang seharusnya. Namun, apakah bukan pria ini yang menghiasnya?     

Sepasang kaki Ji An'an berubah menjadi berat. Dalam satu bulan lebih ini, dirinya telah merawat tubuhnya.     

Memaksa dirinya untuk tidak memikirkan masa lalu….     

Ia sebenarnya telah mengalami terlalu banyak hal yang amat menderita, alhasil pemulihannya bisa jauh lebih cepat daripada orang lain. Ia memaksa dirinya untuk tidak mengingat Beiming Shaoxi dan walau bermimpi pun juga tidak ada pria itu. Secara tidak sadar, ia ingin bersembunyi dari semua hal tentang pria itu.     

Di kuburan terletak beberapa bunga segar.     

Apakah ada orang yang datang mengunjungi kuburan ayahnya!     

Selain Ayah Ji, maka ada kemungkinan besar orang itu adalah Beiming Shaoxi!     

Ji An'an dengan cepat membalikkan wajah dan menatap sekeliling dengan cepat, pria itu seharusnya pernah datang melihat ayahnya. Hanya saja, ia tidak menyangka dirinya masih berada di kota S dan sama sekali tidak menyangka akan kembali ke kota ini?     

"Bawahanku sudah datang lebih dulu untuk mengusir beberapa orang yang datang kemari…. alhasil suasananya bisa sangat sepi di jam-jam seperti ini." Tangan Gu Nancheng diletakkan ke pundaknya dan menepuknya untuk menghiburnya.     

Bibir Ji An'an seketika mencibir, menjongkokkan badan dan meletakkan bunga itu sambil menutup kedua tangan dan matanya.     

'Ayah… Qianmo datang untuk mengunjungimu….'     

Dalam hati, Ji An'an mengatakan semua hal yang terjadi dalam 3 tahun ini. Semua cerita yang membuat air matanya mengalir dan membuatnya menderita.     

Ia berharap Ayah Su yang ada di surga bisa melindunginya dengan ibu.     

Gu Nancheng menatap ke arah foto Ayah Su di batu nisan, tatapannya langsung merasa aneh dan suram.     

Ji An'an telah berlutut setengah jam, sepasang kakinya sudah mulai kaku.     

Langit sudah perlahan-lahan menjadi gelap, hujan juga perlahan-lahan lebih deras….     

Gu Nancheng membungkukkan badan dan tetap memegang payung untuk melindungi Ji An'an, melepas jaketnya dan dikenakan ke tubuh Ji An'an untuk melindunginya dari angin yang meniup ke arahnya.     

"Qianmo."     

"Iya?"     

"Sudah setengah jam. Kalau masih tetap di sini, kamu akan sakit. Ayo pulang!" Gu Nancheng yang tidak tahan melihat Ji An'an berlutut di lantai hingga kakinya basah pun mengingatkannya seperti itu.     

Langit sudah berubah menjadi hitam, di dalam kuburan juga sudah dinyalakan beberapa lampu. Namun karena lahan kuburan ini sangat luas dan kosong, cahaya lampu itu terlihat agak redup.     

Gu Nancheng merangkulnya, kemudian membawanya sambil diikuti oleh beberapa pengawal, "Apakah kamu takut?"     

Waktu itu Ji An'an sangat takut dengan suasana gelap dan tidak menyukai hal-hal mengenai hantu.     

Akan tetapi, Ji An'an hanya menggelengkan kepala. Sejak tidak takut dengan kematian, ia berubah menjadi tidak takut dengan semua itu.     

"Lalu disampingku ada kamu, jadi aku tidak akan takut." Perasaan yang menunjukkan bahwa ada orang di belakangnya dan siap melindunginya ini benar-benar membuatnya sangat nyaman.     

Ia sudah tidak menginginkan dirinya hanya sendiri lagi. Ia merasa dunia yang begitu besar ini hanya menyisakan dirinya yang kesepian ini.     

Walaupun tidak mencintai Gu Nancheng, sama seperti dirinya saat masih kecil, namun menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri yang masih hidup juga terasa sangat baik bagi hidupnya.     

Ketika bersama dengan Gu Nancheng, ia seperti berada pada suasana kekeluargaan yang hangat. Ia tidak merasakan sakit hati, apalagi menderita karena perasaan yang awalnya seperti terasa di surga langsung berubah menjadi penyiksaan di neraka.     

"Aku akan selalu disampingmu, tidak akan membuatmu merasa takut." Ucap Gu Nancheng dengan sudut bibir yang terangkat. Sorot matanya yang dalam, menunjukkan dirinya sangat ingin menemani Ji An'an hidup bahagia sampai tua…     

Satu cahaya yang menusuk dari jauh menyorot ke arah mereka,     

Di tengah hujan yang lebat, terlihat sebuah helikopter yang berhenti di depan gerbang kuburan ini. Di sana juga terlihat lima deret gerbang besar yang menunjukkan tulisan romawi. Di sekitarnya terdapat banyak tanaman merambat yang menghiasinya.     

Di dalam kegelapan ini, helikopter itu menutup taman di pintu itu. Selain telah berhenti sangat lama di sana, ia seperti tidak menyadarinya sama sekali sejak awal.     

Lalu, ada satu sorotan cahaya lagi yang menyorot ke arahnya. Bagaikan menembus kegelapan, cahaya itu menyorot sangat terang ke arah punggungnya.     

Ji An'an secara tidak sadar mengangkat tangan untuk menutup matanya, karena sorotan cahaya itu terlalu terik.     

Hanya satu sorotan cahaya saja, hal itu sudah membuatnya lebih lemah…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.