Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Masih Hidup, Masih Hidup



Dia Masih Hidup, Masih Hidup

0"Iblis?" Tanya Gu Nancheng.     
0

"Seorang iblis yang sangat jahat dan licik, dia telah membunuh ayahku! Aku melihat dengan kepalaku sendiri bahwa dia membunuh ayahku!"     

"Kamu melihatnya sendiri?" Tanya Gu Nancheng dengan tatapan yang suram.     

"Waktu itu aku dengan Nanny bersembunyi lantai atas. Aku melihatnya mengangkat tangan… lalu menembak pistol ke ayahku…. Sejak itu, aku selalu mengingat jenis kancing pada lengan bajunya itu. Ya, orang itu adalah iblis bertopeng yang menahan ibuku." Ucap Ji An'an dengan sedih.     

"Apakah kamu tidak melihat jelas wajahnya?" Tanya Gu Nancheng sambil memegang botol cairan yang bergoyang karena Ji An'an yang terlalu emosional saat menjelaskannya.     

"Tidak ada, kemudian dia juga selalu memakai topeng. Dia mengancamku untuk mendekati Beiming Shaoxi dan mengambil batu permata… dia tidak akan melepaskan aku. Andai aku tidak melakukan apapun, maka semua nyawa anggota Keluarga Su akan ada dalam genggamannya…" Ji An'an mengingat kejadian itu dan merasa sangat menderita.     

Gu Nancheng dengan seksama memandang Ji An'an… Sebenarnya sejak awal, batu kristal itu sudah ditanamkan ke dalam tubuhnya ketika dirinya mengangkat rahimnya…     

Jadi penanaman permata itu sudah terjadi lama sekali. Penyakit Ji An'an pun tidak kambuh, semakin parah dan bahkan tidak juga membuatnya menderita.     

Kalau tidak, wanita ini tidak akan bisa bangun sejak awal. Ia tidak akan bisa bergerak dan hanya bisa kesakitan yang semakin lama semakin parah.     

Mengenai hal ini, bagaimana Gu Nancheng bisa memberitahukan hal ini kepada Ji An'an? Ia perlu menceritakan banyak hal…     

"Kedepannya, akan ada aku. Pria itu tidak akan berani datang untuk mencari masalah denganmu. Dengan kekuasaan Keluarga Gu, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya."     

"Keluarga Beiming yang begitu berkuasa saja, dia juga tidak takut."     

"Aku dan Beiming Shaoxi tidaklah sama, aku percaya denganmu dan selamanya akan mendukungmu. Pria iblis itu mungkin tidak takut dengan kekuasaan dari Keluarga Beiming. Lihat saja, bagaimana mungkin orang itu menyuruhmu untuk mendekatinya?"      

"Begini saja, aku akan memeriksa maksud dibalik semua kejadian ini. Setelah ini tidak akan ada beban di pundakmu, apakah kamu sudah mengerti?"      

Gu Nancheng berkata dengan tatapan yang berbinar.     

Pintu perlahan-lahan terbuka, ada seekor anjing yang masuk dan pintu ditutup oleh pelayan lagi.     

Anjing itu melihat sekilas, lalu berlari ke depan ranjang dan mendekati Gu Nancheng dengan hangat. Ia juga mencium ada aroma dari Ji An'an dan langsung memegang ranjang serta menggoyang-goyangkan ekornya dengan senang sembari melompat ke atas.     

"Nai Ke!" Ji An'an tidak berani percaya dengan penglihatannya sendiri.     

Setelah 6 tahun lebih, Nai Ke ternyata masih hidup, hanya kelihatan agak tua.     

Anjing itu pun dengan hangat mencium tangan Ji An'an, Gu Nancheng menarik tali kulit di lehernya.     

"Dia masih hidup, masih hidup!" Mata Ji An'an kembali basah, hanya saja perasaannya lebih merasa terharu karena gembira. Saat melahirkan Nai Ke, Ji An'an dan Gu Nancheng yang membantu melahirkannya. Mereka berdua pun mengetahui perkembangannya dari sekedar anjing kecil sampai dewasa.     

Ibu Nai Ke juga telah menemani mereka puluhan tahun.     

Ji An'an mengingat begitu banyak ingatan, waktu puluhan tahun sudah larut masuk ke dalam darahnya….     

"Qianmo, kamu lihat baik-baik kamar ini." Ucap Gu Nancheng dengan tersenyum menawan.     

Ji An'an berhenti menangis dengan serius menatap ke arah sekeliling kamar.     

Ini adalah kamarnya, bahkan bunga di atas ranjang serta buku di rak buku pun juga semuanya sama persis seperti saat dirinya ada di rumahnya yang dulu.     

Gu Nancheng memang memiliki sindrom yang suka membuat sesuatu yang sama persis dengan miliknya dulu. Pria ini bisa menyediakan apapun yang ada di masa itu ke masa sekarang. Apapun itu, Ji An'an juga dapat dengan mudah mengetahuinya.     

Hanya kali ini adalah gambaran rumah Keluarga Su, gambaran yang begitu familiar di depannya ini… ia seolah benar-benar bangun dari mimpi saja.     

Ji An'an berusaha untuk turun dari ranjang, "Aku… aku ingin melihat taman itu…."     

Gu Nancheng pun memegangi tubuh Ji An'an yang kurus itu untuk bisa berdiri dan mendekat di depan jendela.     

Di taman, ada satu pohon yang besar dan banyak sekali papan kecil yang bergantungan di sana….     

Jelas-jelas, ia dengan mata kepala sendiri telah melihat bahwa pohon besar itu telah terbakar.     

Gu Nancheng dengan pelan berkata, "Setiap papan kecil itu telah kuukir kembali dan mengantungnya sendiri."     

Tidak hanya itu, ada ayunan, bunga-bungaan, dan bahkan muncratan air dari kolam….     

Tatapan Ji An'an yang melihatnya, ingatan dalam benaknya seakan kembali ke masa itu seolah sedang menayangkan film masa itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.