Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Meminta Tuan Ketiga Menjadi Saksi



Meminta Tuan Ketiga Menjadi Saksi

0"Aku hanya merasa bahwa hal ini tidak pantas dilakukan kepada Nona Kedua…. Walaupun Nona Kedua juga sudah sering dicelakai olehnya, dia tidak pernah merasa ingin membalas dendam hingga ingin membunuhnya. Apalagi, Ji An'an juga bukan wanita yang baik."     
0

Porti berkata dengan percaya diri, di keluarga Beiming, ia termasuk golongan orang yang dituakan.     

Anak-anak yang lahir di Keluarga Beiming, semuanya telah dirawat olehnya. Sekarang kondisi Keluarga Beiming sudah sangat menyedihkan, apalagi termasuk kondisi kakek yang masih kritis. Dengan melihat semua ini, bagaimana mungkin dirinya tidak sakit hati?      

Beiming Shaoxi memandang pelayan yang memohon ampun itu.     

"Tendang aku sampai mati juga tidak masalah, aku masih tetap setia dengan Keluarga Beiming, bisa menemani kakek Beiming mati juga tidak masalah buatku… Asalkan kematianku bisa menyadarkan Tuan…" Porti berkata sambil memohon dengan menutup mata.     

Kaki Beiming Shaoxi langsung menendang salah satu pilar rumah ini.      

"Ji An'an, hanya menggunakan perkataanmu itu aku satu kata juga tidak percaya. Gunakan bukti asli untuk membuktikannya!"     

Wei'er berkata, "Kalau Nona Ji mengatakan di tepi vila pantai hampir diperkosa dan tuan ketiga ada disana, bagaimana kalau menyuruh tuan ketiga menjadi saksi?"     

Beiming Shaoxi berteriak, "Apakah masih ada yang perlu kamu katakan?!?     

Sejak awal, pria ini sudah memerintahkan seseorang untuk mencari Beiming Yechen. Sayangnya, adiknya itu bagaikan busa yang hilang tanpa meninggalkan jejak.      

Lalu ketika Beiming Shaoxi memeriksa koper Ji An'an, ia malah menemukan ini…     

Sebuah batu giok ini ada di depannya. Anehnya, batu giok bertali hitam tersebut terdapat noda darah. Noda itu tampaknya tidak dicuci bersih sehingga meninggalkan bekas berwarna merah tua.     

Beiming Shaoxi dengan jelas mengingat bahwa batu giok itu kemudian selalu ada di dada Beiming Yechen, Ji An'an telah memberikan giok itu kepadanya.     

Karena mengetahui hal itu, Beiming Shaoxi pergi ke gang kecil dan mencari Beiming Yechen. Ia pun berkelahi dengannya karena berani menerima benda itu.     

"Kakak, walaupun kamu memukulku sampai mati, aku juga tidak akan memberikan ini kepadamu."     

"Hadiah yang diberikan Ji An'an, walaupun itu benar-benar hanya batu jalanan, aku juga akan menghargainya…"     

"Kakak, barang yang kamu buang sudah sama artinya sebagai sampah. Walau demikian, jangan mengira barang ini bisa kamu ambil kembali begitu saja!"     

Beiming Shaoxi sebenarnya tidak ingin menghajarnya, namun dirinya harus memukul Beiming Yechen berapa kali demi harga dirinya. Ia bahkan menghajar sampai Beiming Yechen terjatuh ke lantai.      

Sungguh, adiknya ini mempertahankan benda itu seperti ketagihan narkoba. Ia terus mempertahankannya dan tidak ingin melepaskannya.     

"Kalau ingin mengambilnya, Kakak harus melangkahi mayatku untuk bisa mendapatkannya…"     

******     

Ji An'an dengan terkejut menatap ke batu giok yang tergeletak di lantai. Ia menatapnya dengan mata yang sudah kemerahan.     

Beiming Shaoxi memegang kerahnya, "Di mana dia?"     

"Beiming Shaoxi, aku…"     

"Batu giok ini adalah harta karun baginya. Ia akan memilih untuk mati dari pada memberikannya kepada orang lain. Anehnya sekarang, batu ini ada di tanganmu. Selain itu, tali ini juga masih menunjukkan noda darah. Sekali lagi aku bertanya kepadamu, dia ada di mana?!"      

Beiming shaoxi berteriak dengan mata yang penuh dengan api amarah.     

Ji An'an pun tampak kebingungan untuk menjawabnya. Sebab, bila dirinya membeberkan perjanjiannya dengan iblis bertopeng itu, bisa saja seluruh Keluarga Su akan mati!     

Ya, hal ini adalah alasan utama bagi Ji An'an untuk tidak mengatakannya.     

Tetapi sampai saat ini, Ji An'an tampaknya sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. Lagi pula, apakah pria ini masih akan percaya dengan ucapannya?     

Hanya memikirkan, membuat dirinya mendengar sebuah suara…     

"Aku telah mengikuti semua keinginanmu. Saat kamu menyuruhku untuk mendekati Beiming Shaoxi, aku bahkan selalu ada di dekatnya. Aku masih tidak mengerti penyebab dirimu mengatakan bahwa aku tidak pernah menurut pada perkataanmu."     

"Mengenai batu permata yang kamu inginkan, bukankah kesempatanku akan lebih bagus ketika aku berada lebih dekat dengannya, menikah dengannya dan menjadi Nyonya di Keluarga Beiming? Demi mencapai tujuan, aku tidak masalah menggunakan cara apapun… Lagi pula, Pria itu adalah seorang yang selalu waspada."     

Ji An'an panik!     

"Aku hanya menggunakan teknik melukai diri sendiri untuk mendekati Tuan Beiming, tusukan pisau itu juga tidak akan sampai ke bagian jantung. Aku hanya terjatuh ke lantai kedua dan rumputnya begitu tebal dan sangat lembut, masih ada kubangan air juga di atasnya..."      

"Tenang saja, aku selalu memikirkan terlebih dulu sebelum melakukannya… Buktinya seperti yang kamu lihat, bukankah aku masih bisa beraktivitas dengan baik? Selain itu, rencanaku sangat berhasil bahkan sampai dilamar sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.